02 April 2009

Selamatkan Buruh Migran


Menyimak obrolan panjang semalam tentang kasus yang umum terjadi dengan buruh migran, jadi terpikirkan untuk mendaur ulang proyek pecel curing dulu, sebagai mana diungkap di blognya juragan jamur.

Masalah semacam ini merupakan jalinan benang kusut yang sangat ruwet dan tak mudah untuk diatasi. Pemerintah yang punya segalanya saja menrasa kesulitan, apakah kumpulan blogger bisa?

Mungkin tidak akan banyak berarti. Tapi beringsut merupakan sebuah kemajuan ketika banyak orang tidak mampu lagi untuk berlari.

Memang terlalu berat kalo harus membenahi dari hulu sampai ke hilir. Karena pasti ada yang akan tersentuh dari pihak penguasa yang tak mau kehilangan salah satu sumber penghasilan ilegalnya. Jadi sepertinya kita harus pilah-pilah permasalahannya ke lingkup yang terkecil dan kita bisa. Agar bisa tercipta gerakan nyata dan tidak hanya janji muluk-muluk semata seperti kisah yang lalu.

Yang paling memungkinkan adalah dimulai dari garis depan. Teman-teman di luar negeri pasti bisa membantu mencarikan data siapa saja yang saat ini berada di tahanan dan tidak ada yang ngurus. Sepertinya itu masih mampu untuk dibuatkan sistem pendampingan. Karena kalo langsung menuju ke arah buruh migran yang kabur atau teraniaya, jumlahnya pasti sangat banyak. Padahal kita belum terlatih untuk itu. Jangankan mencarikan jalan, konsepnya saja saya belum tahu.

Kita coba lah membantu satu dua dulu dari mereka yang di tahanan agar bisa segera bebas dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Caranya bisa kita diskusikan bersama. Setelah lebih faham akan seluk beluk birokrasinya baru kita pikirkan target selanjutnya.

Cuma harus kita pikirkan juga sisi edukasinya. Jangan sampai kalo kelembagaan ini bisa menyebar ke kalangan buruh migran. Mereka jadi merasa lebih terlindungi dan lebih mudah untuk kabur dari pekerjaan. Dan jangan sampai merasa kalau kabur ada yang ngurus, mereka akan terus menerus mengulangi kesalahan yang sama. Pulang ke Indonesia, berangkat keluar lagi dan kabur lagi.

Mohon masukan dari teman-teman.
Selamatkan saudara kita pahlawan devisa...

Ilustrasi "Belajar Terbang"
Karya Samuel Indratma
Contemporary Heroes Exhibition

6 comments:

  1. Duh....apa daya saya, meskipun saya tinggal diluar negeri, tapi negara dimana saya tinggal, bukan negara pengimport tenaga kerja dari Indonesia. Saya hanya bisa berdoa dari jauh,semoga nasib temen2 yang tidak beruntung dalam mengadu nasib ke luar negeri,senantiasa dalam perlindungan Allah Y M E dan mendapat perlakuan yang baik dan manusiawi dari para majikan mereka.Dan bagi yang sampai dipenjara, seharusnya pihak pemerintah yang harus turun tangan,jangan hanya mengeruk keuntungan karena mengalirnya devisa negara ( ya kalau buat negara tapi kalau masuk kantong mereka ) dasarnya aja pemerintah RI dan menteri tenaga kerja yang gak punya malu,meskipun mereka pada punya "ke****an

    BalasHapus
  2. Hiduplah Indonesia Raya....

    BalasHapus
  3. pahlawan devisa katanya...

    pengin muntah setiap kali ada mentri yg plesir ke hongkong...

    BalasHapus
  4. ya coba nanti kang aku selidiki dulu yah,soalnya klo mereka ada yang merasa ngurus malah kadang ada yang mangkring gitu lo kang ,mentang2 ada yang bantu terus mereka seenaknya sendiri bukan hanya saja kasus kabur dri majikan kasus abmoral jga banyak terjadi di kalangan BMI kita seperti aborsi ,penjualan anak hasil hubungan gelap dan lain nya jadi jangan seutuhnya menyalahkan pemerintah karena mereka jga gak melulu mengurusi mereka jadi menurutku klo BMI kita di bekali pendidikan dan pemahaman yang cukup mungkin sedikit membantu karena dengan begitu mereka akan bisa berpikir yang lebih positif .

    BalasHapus
  5. Reformasi Berhenti di terminal TKI
    10 Tahun Sudah Buruh Migran DIPERAS
    AKHIRI SEGERA...!!!

    Kayaknya kan mengenai masalah TKW yg bermasalah di luar negeri itu bukan hanya kesalahan kurangnya bekal pendidikan yg di berikan pemerintah terhadap TKW, akan tetapi terkadang si TKW itu sendiri yg bandel.. susah di bilangin, selalu ngelawan dll.

    BalasHapus
  6. Memang benar benar benang bundhet untuk urusan yang satu ini. Entah darimana harus memulai untuk mengurainya

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena