16 April 2009

Politik Belas Kasihan

Mengamati pergolakan kekuasaan di Indonesia Raya yang tercinta, aku melihat ada sebuah benang bundhet yang bisa ditarik.

Dulu Megawati bisa meraih banyak penggemar, karena konon kabarnya dianiaya oleh Mbah Harto. Dan ketika berkuasa dengan segala kebrengsekannya, Megawati menganiaya SBY. Sehingga SBY bisa menggapai kekuasaan.

Partai Demokrat yang lima tahun lalu masih kecil mungil, katanya kini unggul dalam perhitungan cepat. Juga karena SBY dianiaya dengan dianggap anak kecil yang cuma bisa bermain yoyo.

Terlepas dari berbagai pendapat orang pinter dengan berbagai tendensi dan argumentasi yang aku tidak pernah tahu dan memang tidak mau tahu, aku melihat adanya politik belas kasihan sebagai awal mencari simpati. Dulu orang-orang kasihan melihat Gusdur yang selalu menjadi tuntunan, sehingga bisa jadi presiden. Kemudian orang kasihan melihat Megawati sehingga partainya menang. Lalu orang kasihan melihat SBY, sehingga bisa duduk di istana.

Apakah ini berarti bangsa kita memang manusia-manusianya begitu baik hati dan tidak sombong sehingga tak rela ada orang teraniaya? Atau memang sengaja berbuat sememelas mungkin biar orang iba?

Kalo memang iya, berarti budaya iba menghiba-hiba memang sudah mendarah daging di bangsa ini. Dari kelas pengemis jalanan sampai presiden melakukan hal yang sama untuk mencapai tujuannya. Pantas saja semua orang beramai-ramai mendaftar jadi pasukan berani malu.

Dan sepertinya aku pun harus belajar melukis wajahku sememelas mungkin dan tanpa kemaluan agar aku bisa sukses seperti mereka.

2 comments:

  1. Jadi Presiden 2014 yg bakal naik adalah yg dianiaya SBY hehehhehhe.
    tipikal orang indonesia itu belas kasih dan tidak tega,serta masih terpukau dg sosok yg kebapakan,berwibawa dll.

    BalasHapus
  2. Orang teraniaya doanya makbul soale
    hehehe...

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena