Confusing World...
Walau hampir mirip, arti harfiah confusing sepintas berlawanan dengan ajaran Confucius yang menitikberatkan pada kesopanan dan kesusilaan dalam tatanan kehidupan yang teratur. Ajaran Confucius tidak dianggap sebagai satu agama yang berunsurkan ketuhanan tetapi merupakan prinsip-prinsip hidup yang baik.
Walaupun begitu, Confucius pernah dianggap sebagai pengacau oleh pemerintah, sehingga ia harus kembali ke Lu pada tahun 484 SM. Falsafah tentang kebaikan mengajarkan sebuah faham untuk memilih penguasa berdasarkan kemampuan dan bukan karena keturunan. Dan ini ditentang habis-habisan oleh penguasa waktu itu.
Nurkholis Confusing World...
Sebuah tema yang diharapkan bisa benar-benar mengacaukan dunia dengan segala faham kebaikan sebagaimana ajaran Confucius. Orang boleh saja sinis dengan titel pengacau ini. Tapi seorang pengacau yang bisa membawa perubahan positif terhadap kehidupan tetap lebih baik, daripada sebuah nama yang besar dan bersinar namun membuat orang menjadi silau dan melupakan hakikat hidup yang sesungguhnya.
Sedikit melupakan tema yang teramat berat itu, kita memang akan dihadapkan kepada kekacauan visual bila mengamati karya-karya lulusan ISI tahun 1994 dengan embel-embel cum laude. Da Vinci yang pernah mencerahkan dunia dengan pemikiran cemerlangnya, membuat kita mata kita berpusing saat nurkholis menumpahkannya di atas canvas.
Jadi plesetan Jawa mungkin lebih tepat untuk pameran ini dibanding filsafat China. Karena Nurkholis benar-benar membuat orang "kon pusing" dalam menikmati karya-karyanya.
Silakan diapresiasi
Walau hampir mirip, arti harfiah confusing sepintas berlawanan dengan ajaran Confucius yang menitikberatkan pada kesopanan dan kesusilaan dalam tatanan kehidupan yang teratur. Ajaran Confucius tidak dianggap sebagai satu agama yang berunsurkan ketuhanan tetapi merupakan prinsip-prinsip hidup yang baik.
Walaupun begitu, Confucius pernah dianggap sebagai pengacau oleh pemerintah, sehingga ia harus kembali ke Lu pada tahun 484 SM. Falsafah tentang kebaikan mengajarkan sebuah faham untuk memilih penguasa berdasarkan kemampuan dan bukan karena keturunan. Dan ini ditentang habis-habisan oleh penguasa waktu itu.
Nurkholis Confusing World...
Sebuah tema yang diharapkan bisa benar-benar mengacaukan dunia dengan segala faham kebaikan sebagaimana ajaran Confucius. Orang boleh saja sinis dengan titel pengacau ini. Tapi seorang pengacau yang bisa membawa perubahan positif terhadap kehidupan tetap lebih baik, daripada sebuah nama yang besar dan bersinar namun membuat orang menjadi silau dan melupakan hakikat hidup yang sesungguhnya.
Sedikit melupakan tema yang teramat berat itu, kita memang akan dihadapkan kepada kekacauan visual bila mengamati karya-karya lulusan ISI tahun 1994 dengan embel-embel cum laude. Da Vinci yang pernah mencerahkan dunia dengan pemikiran cemerlangnya, membuat kita mata kita berpusing saat nurkholis menumpahkannya di atas canvas.
Jadi plesetan Jawa mungkin lebih tepat untuk pameran ini dibanding filsafat China. Karena Nurkholis benar-benar membuat orang "kon pusing" dalam menikmati karya-karyanya.
Silakan diapresiasi
Nurkholis Solo Exhibition
25 April - 10 Mei 2009
Tujuh Bintang Art Space
Jl Sukonandi 7 Yogyakarta
Telp. 62 274 545577
email. info@tujuhbintang.com
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih