Sebenarnya aku suka musik, walau ga bisa main musik. Semua aliran musik aku ga begitu masalah asal buka underground yang bikin budeg. Tapi tetap saja aku mut mutan kalo ditanya lagi suka apa. Apalagi ketika pekerjaan tiada habisnya seperti sekarang ini. Adanya musik kadang malah membuat konsentrasi buyar.
Cuman masalahnya, di kantor ada dua PC. Kadang aku lagi suka bersunyi sepi, tetangga sebelah malah nyetel musik. Mau melarang kok kayaknya melanggar HAM. Paling banter cuma kasih komentar, "kecilin dikit dong..."
Sebulan lalu, aku sampai kadang jenuh sendiri dengan polah di Vivie yang setiap hari sepanjang waktu bolak-balik muter lagunya Jason Mraz. Sampai-sampai di detik mana Jason keplekiken pun aku kayaknya hapal.
Ketika Vivie resign, aku rada senang juga untuk urusan musik. Minimal aku terbebas dari gangguan polusi suara.
Tapi kebahagiaanku tak berlangsung lama. Meja kosong di depanku lebih sering diisi si Ma'il supir. Dan celakanya hobinya sama kayak si Vivie dulu.
Sekarang sepanjang waktu, gendang telingaku dibikin budek dengan lagunya abang haji. Mana nyetelnya ga mau pelan lagi...
Kalo dah gini, sapa bilang musik bikin enjoy..?
Cuman masalahnya, di kantor ada dua PC. Kadang aku lagi suka bersunyi sepi, tetangga sebelah malah nyetel musik. Mau melarang kok kayaknya melanggar HAM. Paling banter cuma kasih komentar, "kecilin dikit dong..."
Sebulan lalu, aku sampai kadang jenuh sendiri dengan polah di Vivie yang setiap hari sepanjang waktu bolak-balik muter lagunya Jason Mraz. Sampai-sampai di detik mana Jason keplekiken pun aku kayaknya hapal.
Ketika Vivie resign, aku rada senang juga untuk urusan musik. Minimal aku terbebas dari gangguan polusi suara.
Tapi kebahagiaanku tak berlangsung lama. Meja kosong di depanku lebih sering diisi si Ma'il supir. Dan celakanya hobinya sama kayak si Vivie dulu.
Sekarang sepanjang waktu, gendang telingaku dibikin budek dengan lagunya abang haji. Mana nyetelnya ga mau pelan lagi...
Kalo dah gini, sapa bilang musik bikin enjoy..?
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih