31 Desember 2010

Catatan Penghujung Tahun

Sebuah basa-basi rutin di setiap akhir tahun. Meringkas isi blog selama selama 365 hari menjadi satu jurnal pendek sebagai pengingat sejarah sebelum besok kalender berganti. Tidak ada yang istimewa buatku akan malam pergantian tahun. Hari ini, esok dan seterusnya tetaplah hari yang sama dengan yang telah lalu. Tak ada perlunya aku hanyut dalam hura-hura bersama mereka yang penganut racethoisme.

Dibanding tahun sebelumnya, tahun ini memang banyak kemunduran yang aku alami. Misalnya dari sisi pekerjaan. Akhir tahun lalu aku masih punya kartu nama berlabel general affairs manager. Akhir tahun ini aku sampai lupa hari dan tanggal karena tak lagi mengingat-ingat kalo tanggal 1 akan gajian. Akhir tahun lalu aku masih bisa kemana-mana bersama keluarga tanpa harus berhujan panas. Akhir tahun ini anak istriku harus rela menatap angin setiap kali bepergian.

Namun itu bukanlah sebuah kecelakaan, karena memang aku sengaja melangkah mundur agar bisa mengambil ancang-ancang lebih kuat untuk melompat jauh kedepan. Aku putuskan loncat dari pekerjaanku karena aku tak mau terbuai dalam kenyamanan semu yang tidak aman untuk jangka panjang. Aku sengaja melupakan sejuknya ac mobil hanya karena aku ingat bila aku harus berhemat untuk nyicil rumah. Bahkan Vixy penuh kenangan pun sengaja aku ganti miaw agar tidak terus-terusan touring yang juga memboroskan anggaran. Begitu banyak langkah mundur yang aku lakukan, namun semua itu memang aku rencanakan dalam program pembangunan jangka panjang.

Banyak orang bilang, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, esok harus lebih baik dari hari ini. Namun buatku itu adalah kemustahilan. Karena aku yakin roda kehidupan selalu berputar dan tak pernah akan berhenti. Kehidupanku tak mungkin selalu lebih baik dari sebelumnya. Kadang naik dan seringkali turun. Aku tak ingin melawan roda itu. Yang bisa aku lakukan hanyalah mensiasatinya. Agar pada saat aku naik, puncaknya harus lebih tinggi dari puncak sebelumnya. Dan saat rodaku ada di bawah, posisinya harus lebih tinggi daripada posisi saat aku di bawah sebelumnya. Permainan hidup memang harus cantik. Pedal gas dan rem harus bisa dibawah kendali kita sepenuhnya, agar roda kita bisa cepat naik dan turun perlahan sebelum kemudian harus naik lagi.

Walau banyak melangkah mundur, aku tak bisa terus berhenti. Karena ada pencapaianku di tahun ini yang harus selalu aku prioritaskan. Bila tahun sebelumnya aku hanya punya seorang istri yang baik hati dan tidak sombong walau kurang gemar menabung, tahun ini anggota keluargaku bertambah satu, Citra. Sudah ada dua pendorong hidupku yang tak mungkin membuatku bisa berjalan santai. Merekalah harapan hidupku dan aku begitu mencintai keduanya.

Memang masih ada bagian hidupku yang hilang belum bisa aku tautkan kembali. Tahun ini jagoanku kembali menghilang dari jangkauan setelah segala aksesku ditutup lagi. Terasa berat memang. Namun aku berusaha menyadarkan diri bahwa hidup adalah perjuangan. Perjuangan butuh pengorbanan. Sayangnya kenapa harus jagoanku yang berkorban, bukan aku saja. Tapi apa mau dikata. Tuhan tidak otoriter sehingga dia tak merasa berdosa tak mampu untuk memenuhi pintaku untuk mengembalikan jagoan ke pelukanku. Segala upaya hanya membuatnya semakin dikekang. Dan agaknya aku hanya boleh berdiam diri dulu melihat kehidupannya yang tertekan di kejauhan sana. Sabarlah, nak. Siapa tahu suatu saat Tuhan insyaf dan ingin berubah menjadi pahlawan yang bisa menolongmu.

Hanya itu yang penting dari tahun yang hampir berlalu. Untuk tahun yang akan datang, aku tak ingin banyak berharap. Terlalu banyak harapan tanpa bisa aku bergerak hanya akan menciptakan banyak kekecewaan. Aku hanya akan berharap dan berusaha sebatas kemampuan tenaga, pikiran dan waktuku. Aku hanya bisa mencoba dan tanpa kata semoga.

Selamat bobo buat yang berdiam di rumah. Selamat bersenang-senang buat yang di jalanan. Maaf aku tidak bisa berperan serta membrisikin orang tidur dengan terompet. Di depanku ada sih vuvuzela oleh-oleh dari Afsel, cuma sayang aku tidak bisa membunyikannya. Lagian kalo Citra bangun bisa gagal sebuah rencana besarku di momen pergantian tahun ini. Mau "gathengan" sampai tahun depan...


3 comments:

  1. ~~MET TAHUN BARU ya Bang,,,
    Moga makin bahagia dan suksed selalu,,,,
    Amin,,,!!

    BalasHapus
  2. Wah bahagia juga nasib sampean pak.
    oia Selamat tahun Baru 2011 buat sampean sekeluarga pak...

    BalasHapus
  3. itu sebabnya di maLam tahun baru saya masih asyik bergeLut dengan dunia blogging dan aktifitas seperti hari-hari sebeLumnya, tidak perduli di luar sana sibuk meniupkan bisingnya terompet, menyaLakan kembang api, muter-muter seperti gasing mengepuLkan emisi gas buang, berbondong-bondong menuju tempat hiburan, pesta Miras opLosan, dan sebagainya. toh kaLaupun ummat musLim, memungkin sudah memahami makna dari tahun baru Hijriah

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena