14 Oktober 2008

Masih tentang Polisi Negara Republik Indonesia Raya...

Kalau beberapa waktu lalu saya berhenti di lampu merah menjelang Malioboro, trus ditegur polisi katanya lurus jalan terus. Padahal tidak ada keterangan atau rambu-rambu apapun disitu. Hari minggu kemarin harus setor 50 ribu di pertigaan ring road deket flyover Janti gara-gara bablas di lampu merah. Sebenarnya udah ngerem juga, tapi inget pengalaman beberapa hari lalu. Trus melihat mobil depannya yang berplat AB juga ga berhenti, ikutan deh nyelonong walaupun ga ada keterangan lurus jalan terus.

Waktu itu ga disemprit. Tapi udah jalan sekitar satu kilo baru ketahuan kalo lagi dikejar dan diajak ke rumah kosong, bukannya ke pos lalu lintas Janti.

Pagi tadi pas antar lukisan ada yang nyegat lagi. Seperti biasa, nanya SIM dan STNK. Cuman masih ada buntutnya, pake nanya surat bongkar muat dan buku KIR segala.

Akhirnya surat tilangnya aku minta. "Tapi yang biru dong, pak. Jangan relas penitipan sementara kayak gini."

Masih muter-muter juga sampai akhirnya beliau menyerah dan membiarkan saya pergi setelah saya nanya, "pasal berapa, pak, polisi ngurusin buku KIR..?"

Hmmm....
Indonesiaku...

1 comments:

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena