Saya punya seorang sahabat yang sudah teramat dekat bagaikan saudara kandung. Selama setahun menghilang dari peredaran seringkali membuat saya kangen dengan celotehnya, bawelnya dan juga segala kebaikannya. Makanya saya senang sekali ketika saya bisa kembali berdebat ria seperti dulu walau sekarang hanya bisa lewat telpon.
Kemarin sore ada email masuk dari seseorang yang minta kenalan dan mengatakan kalau dia juga sudah agak lama berteman dengan sahabat saya itu. Senang juga bisa nambah perbendaharaan teman.
Tapi entah kenapa ketika saya ceritakan teman baru itu ke sahabat saya, sahabat saya yang pada awal percakapan mengatakan "terima kasih sudah mau berteman dengan teman saya". Pada obrolan selanjutnya malah berubah mengatakan saya jahat dan tidak berhak ikut campur urusan dia dan temannya. Saya sampai kirimkan email itu untuk mencari kata-kata "mencampuri urusan" itu. Yang saya yakin tidak ada sama sekali dan saya sekedar mengatakan, saya suka punya banyak teman baru.
Walaupun saya sudah maklum dengan sifat sahabat saya itu sejak dulu dan sudah tidak aneh dengan keributan kecil di sela-sela obrolan, tetap saja saya bingung dengan kata-kata "apa sih hak kamu sampai saya punya teman harus lapor ke kamu. Emangnya kamu panitia audisi apa...?"
Ok sahabat. Kalau memang saya tidak boleh kenal dengan teman kamu, kenapa harus saya yang disalahkan. Toh saya hanya menyambut tamu yang datang dan tak lebih. Setahun tidak pernah bertemu, saya menemukan banyak perubahan di sahabat saya itu, tapi ternyata masih ada yang belum juga berubah. "Merekedewengnyah" kalo orang sunda bilang.
Ya sudah lah. Toh itu bukan kemauan saya. Mungkin memang sudah menu wajib dari persahabatan kita selama bertahun-tahun. Kalau ada orang makan nangka, selalu saja harus saya yang harus kejatuhan durennya. Tapi don wori lah, saya masih tetap seperti yang dulu. Yang tidak pernah bisa membenci kamu.
Piss ya... pisss...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih