Benar-benar hari yang menyebalkan untuk urusan bahasa. Sedih juga kalo ingat pepatah, bahasa menunjukkan bangsa. Bahasa yang aku temukan disini benar-benar ancur. Apakah ini juga menunjukkan bahwa bagian dari bangsa kita disini juga dalam kondisi ancur..?
Seperti beberapa hari lalu ketika ibu dapur ribut air mampet. Aku minta tolong karyawan bagian pembelian untuk membeli filter air. Ketika dia kembali dan menyerahkan bungkusan, sontak aku komplen. Yang aku minta filter air tapi dibawakan filter udara. Setelah diskusi pendek campur cekcok, akhirnya aku temukan akar permasalahannya. Dia bilang ke tokonya sok gaul, air filter bukannya filter air. Pantes...
Hari ini ceritanya lain lagi. Datang rombongan tamu dari Malaysia, kayaknya investor yang digandeng perusahaan untuk pembangunan PLTU. Di tengah perjalanan, ndilalah mobilnya selip dan terperosok. Yang dalam bahasa orang sini disebut amblas. Karena sopir ditanya bahasa Melayu malah bingung, beliau kemudian nanya pakai bahasa Inggris. "What happen..?"
Sambil celingukan sopir jawab, "emyu spik amblas ser..?"
Aku tanya ngomong apa barusan, dia jawab, "apa kamu ga tahu kalo amblas..?"
Buset dah..
Sopir lalu sibuk bermanuver agar mobil bisa keluar kubangan. Mungkin karena sedikit ngeri dengan gaya sopir, si mister itu nanya lagi, "what are you doing..?"
Sopir melirik sambil berbisik, "nanya apa dia..?"
"Kamu lagi ngapain, mobil diendut-endut begini..?"
"Enjoy aja mister, litel bekstrit, its oke deh.."
Aku tanya lagi, "Ngomong apaan lo..?"
"Tenang, mundur dikit juga beres..."
Halah...
Dasar mister amblas...
Seperti beberapa hari lalu ketika ibu dapur ribut air mampet. Aku minta tolong karyawan bagian pembelian untuk membeli filter air. Ketika dia kembali dan menyerahkan bungkusan, sontak aku komplen. Yang aku minta filter air tapi dibawakan filter udara. Setelah diskusi pendek campur cekcok, akhirnya aku temukan akar permasalahannya. Dia bilang ke tokonya sok gaul, air filter bukannya filter air. Pantes...
Hari ini ceritanya lain lagi. Datang rombongan tamu dari Malaysia, kayaknya investor yang digandeng perusahaan untuk pembangunan PLTU. Di tengah perjalanan, ndilalah mobilnya selip dan terperosok. Yang dalam bahasa orang sini disebut amblas. Karena sopir ditanya bahasa Melayu malah bingung, beliau kemudian nanya pakai bahasa Inggris. "What happen..?"
Sambil celingukan sopir jawab, "emyu spik amblas ser..?"
Aku tanya ngomong apa barusan, dia jawab, "apa kamu ga tahu kalo amblas..?"
Buset dah..
Sopir lalu sibuk bermanuver agar mobil bisa keluar kubangan. Mungkin karena sedikit ngeri dengan gaya sopir, si mister itu nanya lagi, "what are you doing..?"
Sopir melirik sambil berbisik, "nanya apa dia..?"
"Kamu lagi ngapain, mobil diendut-endut begini..?"
"Enjoy aja mister, litel bekstrit, its oke deh.."
Aku tanya lagi, "Ngomong apaan lo..?"
"Tenang, mundur dikit juga beres..."
Halah...
Dasar mister amblas...
hahaha...komunikasi yg benar2 efektif.... :D
BalasHapuswahaha.. dont payment.. plus mister amblas.. what amblas duyu spik?
BalasHapusiktu sopir merangkap gaet
BalasHapustapi spesialis gaet jemuran...
uang muka jadi don't payment... gak boleh bayar dong... backstreet... wahaha...
BalasHapushahaha...wkwkwk... Jadi inget teman kantorku, klo ngomong sama orang S'pore juga begitu...hahaha...
BalasHapuskula laik this karo supirnya. Cool. Hehehe
BalasHapushhahaha...not a play dach...(bukan main dach...) :D
BalasHapusmasalah bahasa emang sering bikin ngakak!! :D
BalasHapushellow... this is my first coming bro
BalasHapus**english acak-acakan^^
salam kenal
bahasa benar-benar menunjukkan bangsa. mari terus lestarikan bahasa kita (yang mana?)
BalasHapusmet siang mas rawiinnnnssss...
BalasHapus