05 April 2011

Printer Infus Pabrikan - Epson L100

Bosen bolak-balik ganti cartridge printer akibat anak-anak kalo nyuntik suka overdosis, aku putuskan untuk pasang infusan biar praktis. Jalan ke toko komputer cari selang dan tabung infus, malah nemu printer infus built up dari pabrikan Epson dengan judul L100.

Diproduksinya printer infus pabrikan ini, bisa jadi merupakan inovasi Epson untuk memperluas pasar. Bisa juga karena frustasinya pihak marketing melihat tingkah polah konsumen Indonesia yang dengan santainya merusak printer mereka dengan suntikan dan infus. Peringatan hilangnya garansi tak pernah berpengaruh terhadap pengguna printer. Dan kondisi ini mungkin memang hanya ada di Indonesia, karena di printer tersebut diberi label "Khusus Indonesia."

Akhirnya aku putuskan untuk mencoba printer tersebut dan batal mencari tabung infus. Karena aku lihat pemasangan selang-selangnya cukup rapi dan aman karena memang didesain untuk itu. Resiko selang terjepit atau tinta tidak tersedot cartridge kayaknya bisa dihindari. Harganya 1,5 juta di pedalaman Kalimantan. Untuk di Jawa mungkin bisa lebih murah. Dalam paket pembelian sudah termasuk kabel-kabel dan tinta warna masing-masing 1 botol plus tinta hitam 3 botol sebagai cadangan.

Setelah instal driver dan aplikasi MyPortal, aku temukan permintaan validasi tinta. Ternyata di bagian samping bawah tinta ada kode-kode validasi semacam CD key yang harus kita masukan agar printer bisa berfungsi. Aku telpon ke tokonya tentang kode itu. Katanya pada saat tinta dalam tabung hampir habis, akan muncul peringatan dan tabung harus diisi dengan tinta resmi yang memiliki kode tersebut pada kemasan botolnya. Tanpa memasukan kode, printer tidak akan berfungsi. Dengan kata lain, kita tidak bisa menggunakan sembarang tinta untuk mengisi printer saat habis. Harga tinta resmi tersebut disini 100 ribu rupiah per botol.

Sedikit ribet dalam pengisian ulang tapi kayaknya lebih aman dari sisi desain saluran infusnya. Dalam waktu dekat, printer ini mungkin ini bisa jadi musuh penjual tinta sembarang. Tapi bisa juga jadi lahan bisnis baru, karena temen di sebelah bilang tertarik dengan sistem itu dan berniat mempelajari algoritma kodenya. Bisa jualan voucher tinta neh kalo temen sudah bisa bikin keygennya.

Kasihan juga kalo terobosan baru Epson ini tidak bisa bertahan lama
Indonesia Raya dilawan...


10 comments:

  1. nggak pernah berani make yang begituan. entahlah, mungkin karena kebiasaan mentingin kualitas kali yak.. ya pantes kalo dilabeli khusus Indonesia. lah wong sing terlalu kreatip tuh orang2 indonesia.

    BalasHapus
  2. wah mending beli infusannya aja mas, mahal hehe

    BalasHapus
  3. saya sering liat printer yg dimodif. katanya hasilnya lebih baik, lebih irit, dan gampang ngisi ulang.:)

    BalasHapus
  4. belum pernah nyuntik neh sayah. Lho. He

    BalasHapus
  5. dab..
    kalo ini berarti infusan original. lebih murah daripada bolak balik beli cartridge..

    ninda...
    banyak masalah. disini dipake orang banyak yang sering asal pake ga peduli perawatan

    svkma..
    iya sih kalo buat dipake sendiri. kalo disini dipake rame rame, jadinya ribet..

    incit..
    gaperlu diconto. tinggal beli aja. heheh..

    bcd..
    mang mo nyuntik apaan..?

    BalasHapus
  6. ya nyuntik tinta ke printer tho yo.
    Saya orangnya jijay nan mas takut kotor -priyayimodeon- kikikik

    BalasHapus
  7. menyebalkan bnget tau,baru 1 minggu make
    tintanya sering macet,aku dah nyoba,repotnya catrignnya g bisa dicopot,harus bongakr semua baru bisa.n makin di head clean makin kacau,bukan nya makin bagus.pokoknya menyebalkan banget klo dah g keluar tinta.

    BalasHapus
  8. baru rencana beli.. mm jadi ndak ya?

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena