07 Juni 2010

Musik Bayiku

Dulu...
Seorang ibu bersalin cukup dibantu oleh seorang dukun bayi dengan peralatan apa adanya. Tidak ada obat perangsang kontraksi apalagi gunting steril untuk menyobek jalan lahir agar persalinan lebih cepat. Untuk memotong tali pusar saja masih menggunakan kulit bambu yang tajam (cara jawanya welad / sundanya hinis..) Tidak ada obat merah untuk menutup luka bekas potongan tali pusar. Cukup menggunakan ludah dukun bayi setelah komat kamit entah baca apa.

Namun cara tradisional semacam itu kadang memiliki nilai tambah yang tak dimiliki oleh petugas medis. Seperti ketika posisi bayi sungsang, ibu tak perlu dioperasi cesar. Cukup dipijat bagian perut oleh dukun bayi untuk mengatur posisi bayi agar bisa keluar. Selain itu, ibu dan anak mendapat fasilitas pijat khusus. Setelah dipijat anak menjadi tidak rewel dan perkembangan otot-ototnya bisa lebih cepat karena terus dirangsang. Ibu juga menjadi nyaman pasca melahirkan. Dan tak lupa ada pijat khusus payudara untuk merangsang air susu ibu agar segera keluar dengan lancar.

Di daerah tertentu ada resep rahasia dukun bayi untuk ibu berupa jantung pisang ambon yang dibakar, lalu ditumbuk dan diambil airnya untuk diminum. Rasanya pahit sekali memang, tapi minumnya cukup sekali. Kasiatnya agar luka di jalan lahir cepat mengering dan ototnya kembali kencang bak perawan tanpa perlu sarirapet. Ditambah terapi abu hangat dibungkus daun pisang untuk kemudian diduduki oleh si ibu.

Persalinan dan pengobatan alami tanpa bantuan obat kimia semacam ini sebenarnya lebih bagus bila saja faktor kebersihan bisa ditingkatkan. Sayangnya hal ini seringkali sedikit terabaikan, sehingga tak jarang berakibat fatal. Apalagi bayi yang baru lahir umumnya akan diletakan di atas tampah yang tidak mungkin melalui proses sterilisasi.

Kelemahan lainnya adalah proses persalinan seringkali menjadi lebih lama karena tidak ada acara penyobekan jalan lahir seperti yang dilakukan petugas medis. Sehingga rasa sakit yang diderita ibu menjadi lebih panjang plus tidak ada bantuan obat bius atau analgesik lainnya.

Selain biaya yang lebih murah ada satu lagi keuntungan secara religi yang bisa didapat dengan proses dukun bayi ini. Seperti kita tahu, untuk kalangan muslim ada kewajiban untuk menyuarakan adzan dan qamat begitu bayi lahir sebelum mendengar suara-suara lainnya. Katanya ini dimaksudkan agar suara yang pertama kali masuk ke telinga bayi adalah panggilan Tuhan. Jadi begitu bayi keluar dan diletakan di atas tampah, bapak biasanya langsung adzan.

Ini sulit dilakukan ketika persalinan di rumah sakit. Begitu bayi lahir biasanya langsung dibawa oleh bidan atau perawat ke tempat khusus bayi. Setelah bayi dibersihkan dan dikenakan pakaian, baru keluarga boleh masuk menjenguk. Padahal bila melihat pengalaman kemarin, bidan sambil melahirkan saja bisa sambil telpon dan smsan. Bisa jadi sebelum mendengar suara adzan, telinga bayi sudah menerima bermacam-macam suara tak jelas juntrunganya. Siapa yang bisa menjamin bidan yang memandikan bayi tidak berantem melalui telepon. Bisa jadi pisuhan bahasa binatang si bidanlah yang pertama kali nyangkut di otaknya.

Padahal apa salahnya bila memang prosedurnya harus seperti itu, rumah sakit menyediakan petugas khusus adzan. Atau bila tidak mau keluar uang untuk membayar petugas khusus, di ruang bersalin disediakan ipod atau walkman. Sehingga begitu bayi lahir langsung dipasang headset dan diputarkan rekaman adzan.

Anakku sendiri kemarin tak sempat aku adzanin. Karena ketika aku mau masuk ke ruang bayi, sempat dicegah oleh petugasnya. Aku cuma bilang sudah, ketika ibu mertuaku menanyakan. Tapi aku ga begitu mempermasalahkan itu. Buatku tingkah laku anak saat besar nanti lebih banyak dipengaruhi caraku mendidik dan pengaruh lingkungan. Buktinya yang lahir dikasih adzan juga banyak yang gedenya jadi maling. Ga menjamin lah...

Tapi yang jelas, setiap malam anakku sempat rewel dan bolak balik menangis. Dia baru bobo tenang ketika aku putar lagu Alibaba nya Karunesh di letop. Entah karena merindukan adzan, entah karena selera musiknya memang beraliran new age. Wallohu'alam deh...

Yang penasaran lagunya

5 comments:

  1. biasanya bayinya begitu lahir sebelum dimandikan, dibalut kain dulu terus didekatkan keayahnya unk di adzan i, mau di RS atau di tmpt praktek bidan...

    BalasHapus
  2. iya,...setuju dgn komentrnya inge lagi, di RS swasta yg bgs pun yg nota bene bkn RS islam misalnya,semua seperti itu ^^

    BalasHapus
  3. aduh piraku motong pusarnya ku hisnis kang...
    sakit atuh..
    racing y jaman dulu..

    BalasHapus
  4. inge & senja...
    aku pikir seharusnya memang begitu. aku salah pilih RS kali. padahal yang punya titelnya haji tuh...

    BalasHapus
  5. kang odonk..
    hanteu atuh kang... pan tos dikomat kamit...

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena