18 Juni 2010

Pencitraan Diri

Membaca di kompas cetak tentang biaya pencitraan untuk calon kepala daerah, mau ga mau aku geleng-geleng kepala. Hanya untuk pencitraan calon gubernur saja makan dana sampai 40 milyar rupiah. Itu hanya biaya ke konsultan politik, belum termasuk biaya lain-lain untuk tim sukses atau kegiatan fisik di luar konsultan.

Apa ya akan bisa berjalan lurus bila kebutuhan modalnya saja sudah sedemikian besar..? Apalagi setelah banyak pengusaha yang masuk ke bidang eksekutif, otak dagang mereka aku tak yakin bisa pupus secepat kilat. Yang ada malah dianggap bisnis baru yang menggairahkan.

Yang lebih parah lagi, ada konsultan yang menjamin bisa memulihkan nama baik seseorang asalkan tidak sedang dipenjara. Jadi bila statusnya masih sekedar tersangka, masih bisa dicuci bersih tuh segala kotorannya.

Keberhasilan membersihkan citra calon pejabat sepertinya akan dengan mudah menjalar keluar. Sehingga siapapun yang merasa nama baiknya tercoreng, asal punya duit dia bisa dengan mudah membuat masyarakat segera melupakan. Tak heran bila banyak orang yang kemarin masih dicap penjahat, hari ini sudah berubah menjadi pahlawan yang tak lagi dianggap kesialan.

Besarnya biaya itu membuktikan bahwa untuk membuat citra yang baik teramat susah. Pengalamanku sendiri ketika jaman sekolah dulu. Perasaan aku anak baik-baik, sopan, penurut, baik hati dan tidak sombong. Tapi setiap ada orang aku kasih tahu bahwa aku sekolah di STM, komentarnya ga akan jauh dari kata, "suka tawuran ya..?"

Di internet pun sama. Kita seringkali mencitrakan diri sebagai orang paling baik dan romantis di blog. Tapi tetap saja orang ga bakalan percaya dengan semua itu bila belum membaca tulisan yang panjang di banyak blognya. Tak bisa hanya post beberapa biji akan membuat orang mudah percaya kepada kita tentang siapa kita yang sebenarnya. Perlu perjalanan panjang yang sangat jelas memakan waktu, tenaga dan biaya walau mungkin tidak terasa.

Blog yang berjubelan tulisan pun sebenarnya ga menjamin seperti apa diri kita sebenarnya. Dan itu seringkali membuat orang salah sangka kepada kita. Karena selalu post tentang kebahagiaan, orang akan menyangka kita selalu banyak duit. Buntut-buntutnya banyak yang bilang mau ngutang.

Berapapun biayanya, pencitraan diri itu teramat penting. Bagaimanapun juga kita adalah makhluk sosial yang butuh dipandang orang. Walau terlalu banyak juga ga baik karena buntutnya kita akan dicap jaim.

Tapi dengan pencitraan yang baik, orang akan mudah teringat banyak hal dari kita hanya dari sedikit kata. Seperti yang aku temukan di Yahoo Answers. Ketika orang bertanya tentang cara memutar gambar video, banyak orang akan langsung berpikir tentang april dan cutri.

Bagaimana citraku dimatamu..?

NB.
Maap kalo jarang jalan-jalan
Kejempet waktu sehingga cuma bisa post post doang...

5 comments:

  1. asal menjadi diri sendiri ajah...
    bukankah itu yang terbaik ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. M2pc blog makasih banyak atas infonya...
      Hukum menabur dan menuai mengatakan bahwa kita pasti akan menuai apa yang kita tanam. Bila kita menanam bibit padi, pasti kita akan menuai panenan padi. Tidak mungkin kita akan menuai jagung, tidak begitu bukan ?
      salam kenal dan tetap semangat

      Hapus
  2. kenapa ky lg musim org malas blogging :D


    soal kepala daerah....

    ini semua efek dari pemilu yg 2004...krn waktu itu ada yg menang pake politik pencitraan...akibatnya bnk yg ikut2an

    BalasHapus
  3. skydrug...
    temen temen pada ngantuk kekenyangan liat bola kali...

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena