Mulai pagi ini aku tak bisa lagi keluyuran ke dapur atau ruang makan. Pokoknya setiap jam makan, ransumku akan diantar ke meja atau ke kamar. Menunya masih empat sehat lima sempurna juga. Bubur, kecap, telor rebus, air putih tambah obat dari dokter kemaren. Jatah buburnya semangkuk besar, tapi bisa masuk paling-paling beberapa sendok.
Ketika aku menolak rawat inap kemarin, dokter sudah ngasih surat keterangan agar aku istirahat total dari pekerjaan mulai hari ini. Tapi karena hari ini tanggal 25 yang merupakan tanggal cut off perhitungan hari kerja, aku paksakan sejak subuh tadi mengambil data absen di mesin sidik jari kantor dan merekapnya untuk diserahkan ke HRD. Setelah sarapan aku tinggal ambil data absensi di tambang lalu meluncur ke pelabuhan. Semoga ada sopir nganggur. Kalo engga, terpaksa deh offroad sendirian 40 kilo dengan kepala mumet.
Aku pikir, aku sudah keterlaluan dengan apa yang aku perbuat hari ini. Tapi aku berusaha mengerti bahwa absensi sidik jari cuma aku yang bisa mengaksesnya. Dan ini tentang gaji ratusan orang yang berarti menyangkut hajat hidup lebih banyak orang lagi. Makanya aku paksakan bertahan ke lapangan sambil badan panas dingin begini.
Belum juga kerjaanku kelar, dari Jakarta sudah nelpon nanya ini itu tentang kesiapan data penggajian. Mungkin mereka trauma bulan kemarin karyawan mogok akibat gaji telat. Aku bilang terus terang, lagi sakit dan maksain ambil data absensi. Setelah rekapannya sampai ke tangan HRD aku mau istirahat total. Eh, jawabannya mendadak kenceng, "Gabisa. Pokoknya HRD harus dibantu total agar tidak telat ngitung seperti bulan sebelumnya. Kalo salah-salah lagi dan demo lagi, emang mau tanggung jawab lo?"
Aku malas banyak omong dan memilih menutup telepon. Yang jelas, keikhlasanku ke lapangan sambil menggigil hari ini mendadak hilang. HRD tuh orangnya banyak, kenapa kesalahannya ditimpakan ke seorang staf IT yang tugasnya cuma merawat mesin. Aku sudah berusaha untuk mengerti. Tapi kenapa perusahaan tak mau tahu kalo aku juga butuh kesehatan agar bisa bekerja maksimal.
Sarapanku tak enak pagi ini...
Besok aku pulang saja deh...
EGP...
Ketika aku menolak rawat inap kemarin, dokter sudah ngasih surat keterangan agar aku istirahat total dari pekerjaan mulai hari ini. Tapi karena hari ini tanggal 25 yang merupakan tanggal cut off perhitungan hari kerja, aku paksakan sejak subuh tadi mengambil data absen di mesin sidik jari kantor dan merekapnya untuk diserahkan ke HRD. Setelah sarapan aku tinggal ambil data absensi di tambang lalu meluncur ke pelabuhan. Semoga ada sopir nganggur. Kalo engga, terpaksa deh offroad sendirian 40 kilo dengan kepala mumet.
Aku pikir, aku sudah keterlaluan dengan apa yang aku perbuat hari ini. Tapi aku berusaha mengerti bahwa absensi sidik jari cuma aku yang bisa mengaksesnya. Dan ini tentang gaji ratusan orang yang berarti menyangkut hajat hidup lebih banyak orang lagi. Makanya aku paksakan bertahan ke lapangan sambil badan panas dingin begini.
Belum juga kerjaanku kelar, dari Jakarta sudah nelpon nanya ini itu tentang kesiapan data penggajian. Mungkin mereka trauma bulan kemarin karyawan mogok akibat gaji telat. Aku bilang terus terang, lagi sakit dan maksain ambil data absensi. Setelah rekapannya sampai ke tangan HRD aku mau istirahat total. Eh, jawabannya mendadak kenceng, "Gabisa. Pokoknya HRD harus dibantu total agar tidak telat ngitung seperti bulan sebelumnya. Kalo salah-salah lagi dan demo lagi, emang mau tanggung jawab lo?"
Aku malas banyak omong dan memilih menutup telepon. Yang jelas, keikhlasanku ke lapangan sambil menggigil hari ini mendadak hilang. HRD tuh orangnya banyak, kenapa kesalahannya ditimpakan ke seorang staf IT yang tugasnya cuma merawat mesin. Aku sudah berusaha untuk mengerti. Tapi kenapa perusahaan tak mau tahu kalo aku juga butuh kesehatan agar bisa bekerja maksimal.
Sarapanku tak enak pagi ini...
Besok aku pulang saja deh...
EGP...
Mobile Post via XPeria
yucks, kayaknya nggak enak banget tuh sarapannya..
BalasHapusTERNYATA YANG BIKIN ENAK SARAPAN SEHATNYA MAKANANNYA ATAU TUHAN YA.
BalasHapusHAHAHA
semoga perjalanan pulangnya lancar ya,
BalasHapusBah, keterlaluan banget tuh orang. Dia nggak pernah sakit kali ya? Tenang aje, Bro. Ntar juga dia dapat gilirannya. Semoga cepat sembuh...
BalasHapusSbar sob, itu cobaan, kalu bisa di lewati itu mantap sob..
BalasHapusMoga Cepet sembuh ya Mas...
BalasHapuswach, slain ngga usah kerja, kalo bisa istirahat juga aja dari nge`blog nya, pak lek..,, jarno ae wong kantor iku..,, hehee...,
BalasHapussmoga cepet sembuh ya...,,