31 Juli 2010

Kekerasan : Beradab atau Biadab..?

Kita seringkali mengaku menjadi masyarakat beradab. Tapi kenyataannya perilaku kita masih saja biadab. Kekerasan demi kekerasan tetap saja terjadi. Apalagi setiap menjelang bulan ramadhan, kekerasan berkedok agama terus saja terulang.

Aku sendiri tak habis pikir. Agama dan keyakinan itu adalah hubungan  manusia dengan Tuhan. Aku pikir semua agama mengajarkan kedamaian. Namun kenapa masih saja ada penyegelan paksa tempat ibadah kaum yang dianggap tidak sealiran. Lagipula keyakinan itu soal hati dan perilaku, bukan soal tempat ibadah. Siapa yang menjamin penyegelan itu bisa berhasil tanpa kita sentuh hatinya..?
Read More

30 Juli 2010

Da Vitri Code

Menyaksikan lomba foto model di tengah kali Code yang juga untuk mendukung program kali bersih, aku kok malah kepikiran novel Da Vinci Code. Selain sama-sama menggunakan kata code walau beda makna, tujuan keduanya hampir sama. Ingin memunculkan sesuatu yang bersih dari kotoran-kotoran yang selama ini dianggap lumrah.

Pikiranku juga melayang lagi ke kontradiksi isi novel itu dengan kenyataan di sekitar. Bila novel itu berusaha memunculkan fakta lewat fiksi. Di kehidupan sehari-hari, kita malah disodori berbagai gambaran dimana kenyataan dipaksakan agar menjadi fiksi.
Read More

Meong Rice

Waduh no komen deh..
Pokoke jadi laper...

kalo ga jelas klik gambare yah
post dari hape soale...

Post via XPeria
Read More

29 Juli 2010

Panggilan Sayang

Semenjak istri melahirkan, begitu banyak perubahan drastis dalam rumah tangga. Bila biasanya istri bisa full time ngurus, sekarang sudah harus belajar berbagi cinta. Tak bisa lagi aku rewel sepanjang waktu, karena rewelnya harus gantian dengan anak.

Soal panggilan juga harus berubah walau anak belum bisa bicara. Masalahnya ada temen yang tetap memanggil "mas" ke suaminya. Dan ketika anak mulai besar, ternyata suka ikutan juga manggil "mas" ke bapaknya. Makanya aku yang biasanya suka manggil "yang", sekarang mulai membiasakan diri memanggil "bu". Takutnya begitu anak bertambah besar ikut-ikutan manggil ibunya peyang.
Read More

28 Juli 2010

Pergeseran Budaya

Masih tentang pergeseran budaya...

Budaya tradisional yang seharusnya diuri-uri ternyata juga mengalami pergeseran internal oleh pelaku kebudayaan itu sendiri. Aku khususkan di bidang yang aku kerjakan sekarang yaitu seni lukis. Boleh dikatakan seniman sekarang lebih suka membuat judul karya dalam bahasa asing walau karya itu mengangkat tema tradisional. Contoh-contohnya silakan dilihat disini.

Kira-kira dengan cara seperti ini, kesenian kita jadi lebih mudah dikenal di dunia internasional atau justru malah akan mengglobal sehingga sulit dinilai bahwa itu milik kita secara budaya..?
Read More

27 Juli 2010

Rujak Bebek

Huruf latin memang tidak membedakan penggunaan huruf E pada sandangan taling dan pepet dalam huruf Jawa. Dalam kosakata bahasa Indonesia mungkin tidak menimbulkan banyak masalah. Tapi ketika digunakan untuk menuliskan kosa kata Jawa, kadang bisa menimbulkan kesalahan persepsi.

Sandangan taling digunakan untuk huruf E agar dibaca é, seperti pada kata tembak atau berak. Sedangkan pepet digunakan agar dibaca e seperti pada kata gelap atau pentol.
Read More

Hanacaraka & Aji Saka

Ketika bicara tentang huruf Jawa atau lebih dikenal dengan sebutan hanacaraka, kita seringkali terpikir tentang legenda Ajisaka. Aku sudah mencoba muter-muter cari refrensi, namun kisah tentang Ajisaka lebih banyak aku temukan dalam hal cerita rakyat atau mitologi saja. Literatur sejarah yang bisa dipertanggungjawabkan sulit ditemukan.

Padahal bila menilik awal pemakaian huruf Jawa yang bersamaan dengan berkuasanya Sultan Agung di Mataram, catatan tentang itu seharusnya ada. Sebelum Sultan Agung aksara yang dipakai adalah arab pegon, ketika jaman kerajaan Demak - Pajang. Di jaman Majapahit yang digunakan adalah aksara pallawa.
Read More

26 Juli 2010

Kepunahan Bahasa

Sebuah email bernada sedikit protes mengatakan bahwa aku terlalu gegabah mengatakan bahwa bahasa ngapak diambang kepunahan. Dengan alasan penutur bahasa masih banyak, pengunaan kata diambang kepunahan dianggap terlalu bombastis. Padahal aku menulis itu hanya menanggapi sebuah tulisan di harian Kompas.

Mungkin benar jumlah penuturnya saat ini masih banyak. Tapi karena tidak pernah diadakan sensus secara ilmiah, siapa yang menjamin bila penggunanya makin berkurang. Apalagi bila melihat kenyataan sekarang, orang tua lebih cuka mengajarkan bahasa Indonesia kepada anak-anak balitanya daripada bahasa daerah. Dan bukan rahasia lagi bila anak SD sekarang kebanyakan bagus nilainya untuk pelajaran bahasa Indonesia, arab, inggris dan mandarin, tapi jeblok di bahasa daerah.
Read More

25 Juli 2010

Kembali ke Jogja

Setiap kembali dari kampung, ceritanya selalu sama. Bagasi belakang penuh muatan. Kalo biasanya penuh hasil bumi, beras, pete, jengkol, pepaya, buah, pisang, jambu dan tak lupa gembus plus tempe mendoan. Kali ini dipenuhi koper, ransel, popok dan kereta dorong bayi.
Read More

24 Juli 2010

Jalanan & Pejabat Cilacap Sama Remuknya

Bad or wrong is my country. Pepatah paling menyebalkan buatku. Karena kenyataan berbicara, nasionalisme cuma jadi propaganda birokrat untuk menipu rakyat.

Ketika kita mengkritik kebobrokan negri ini, dengan mudah mereka mengatakan tidak nasionalis. Aku sendiri tak pernah tau apa maksud nasionalisme. Bila kenyataannya seorang backpacker bule selalu aku lihat mengantongi sampah sisa kudapannya sebelum nemu tong sampah. Sebaliknya pejabat kita begitu mudah membiarkan pembalakan hutan terjadi di depan mata. Mana yang lebih nasionalis dari dua contoh diatas..?
Read More

23 Juli 2010

Simpang Tiga Slarang

Begitu sering kita mendapat petuah agar selalu memilih jalan yang lurus. Namun ketika aku berada di simpang tiga Slarang, untuk lurus jalan terus kok rasanya berat. Dan selalu saja aku membelokan setir ke kanan.

Padahal bila dilihat, jalanan lurus itu beraspal mulus dan bebas macet walau menyempit. Jalan berkelok yang selalu kutempuh memang tetap lebar, namun penuh lubang dan langganan macet.
Read More

Sate Ambal Kebumen

Enak sih, kalo lagi laper. Harga juga murah karena sudah di sni kan oleh paguyuban sate khas ambal. Jadi dimanapun harganya sama. Di depan pintu dah terpampang pengumuman dari paguyuban. 10 tusuk rp 8000. Tapi seporsinya ternyata 20 tusuk. Kekenyangan deh...

Satenya sate ayam dengan bumbu kacang. Disajikan dengan lontong. Sayangnya tempat kurang bersih dan banyak laler.
Read More

Dua Tiga Juli

Tidak banyak yang ingin aku tulis hari ini. Entah mengapa aku jadi malas menuliskan tentang 23 Juli seperti biasanya. Bisa jadi karena tulisanku selalu berbuntut kecaman dan membuatku bermasalah dengan aktifis LSM gender seperti yang lalu-lalu. Tapi yang jelas aku sudah malas berteriak-teriak lagi tanpa aku bisa membuat gerakan yang berarti.

Aku tetap tak tahu kenapa aku selalu sensitif bila bercerita tentang anak-anak. Apalagi melihat kenyataan anak-anak makin banyak di jalanan. Kekerasan demi kekerasan terus saja terjadi. Lembaga yang berwenang hanya mau turun tangan setelah rame di tipi. Padahal jumlah anak korban kekerasan begitu banyak dan tak mungkin semuanya masuk tipi.
Read More

22 Juli 2010

BAF Lemot

Sudah 1 lebih jam antri di BAF untuk ambil BPKB motor yang harus dibayar pajaknya hari ini dan belum kelar juga. Padahal jumlah pengantri ga terlalu banyak. Petugas pun kayaknya lagi ga banyak kerjaan. Buktinya dari 3 kursi CS yang ada cuma terisi 1. CS yang lain malah kelihatan baru masuk sambil menenteng tas kresek berisi sarapan dan tidak segera nongol di kursi CS padahal sudah hampir jam 11.

Dari beberapa leasing yang pernah aku gunakan, selama ini BAF aku nilai masih lumayan pelayanannya dibanding leasing tetangga. Kekurangan yang aku rasakan hanya di masalah tempat pembayaran di kantor pos atau BRI. Padahal aku sering kesulitan keluar kantor dan lebih suka menggunakan internet banking.

Read More

Undangan Sponsor

Lomba nulis ngapak kalingane direspon luar biasa. Sokongan kang lor kidul wetan balik maning ngulon akeeh ora etung. Ora ketang kur nyumbang donga. Trus mau bengi ana berita gembira. Ana sing arep melu nyumbang acara. Dadi sapa bae sing melu lomba, diundang secara khusus meng alun-alun Purbalingga bar bada sekalian halalbihalal. Tapi sing desiapna kur konsumsi thok, berupa makanan khas kesenengane deweke sing wis nyebabna deweke dadi selebritis nang tipi. Akomodasi, ongkos mbecak lan lia-liane mangga modal dewek-dewek.
Read More

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena