Bad or wrong is my country. Pepatah paling menyebalkan buatku. Karena kenyataan berbicara, nasionalisme cuma jadi propaganda birokrat untuk menipu rakyat.
Ketika kita mengkritik kebobrokan negri ini, dengan mudah mereka mengatakan tidak nasionalis. Aku sendiri tak pernah tau apa maksud nasionalisme. Bila kenyataannya seorang backpacker bule selalu aku lihat mengantongi sampah sisa kudapannya sebelum nemu tong sampah. Sebaliknya pejabat kita begitu mudah membiarkan pembalakan hutan terjadi di depan mata. Mana yang lebih nasionalis dari dua contoh diatas..?
Kembali ke masalahku saat ini...
Setiap pulang ke Cilacap selalu saja menemukan masalah dengan ban mobil. Bila biasanya paling bocor melewati bebatuan tajam, sekarang pelek sampai dekok dan dop entah mencelat kemana.
Entah kapan carut marut prasarana jalan di Cilacap bisa teratasi. Bila perbaikan hanya basa basi semata. Masa jalan Gandrung - Sidareja yang baru bulan lalu diaspal, sekarang sudah mulai berlubang lagi. Aspalnya saja masih kelihatan baru dan marka jalan belum dibuat.
Yang bikin sedih adalah ketika aku ngobrol dengan seorang teman yang suka memborong proyek jalan. Dia mengatakan dari total anggaran proyek, bisa masuk fisik 30% sudah termasuk bagus. Begitu banyak sunatan massal di birokrat yang bisa menyentuh angka 50% dari total anggaran proyek.
Bupati Probo sudah masuk penjara pun nyatanya tak mampu menghentikan segala bentuk korupsi yang ada. Apakah dia masih bermain juga dari dalam sel..? Atau dia cuma korban untuk mengalihkan perhatian sedangkan dalang kebobrokan itu masih damai di luaran..?
Untung aku bukan bonek, sehingga aku tak boleh mengatakan jiancuk, setiap kali bergoyang dombret di jalanan Cilacap. Aku jadi tak ingin peduli pepatah bad or wrong tadi. Yang pasti aku akan tetap bilang pejabat dan jalanan Cilacap sama bobroknya.
Aku ikhlas dipecat jadi warga Cilacap. Toh aku tak pernah pengen dikasih perum di Nusakambangan walau gratis dan kemana-mana dikawal brimob.
Siaran langsung dari jalan berlubang Cilacap
Sambil berharap ada lubang berjalan menghampiri...
Post via XPeria X-2
Ketika kita mengkritik kebobrokan negri ini, dengan mudah mereka mengatakan tidak nasionalis. Aku sendiri tak pernah tau apa maksud nasionalisme. Bila kenyataannya seorang backpacker bule selalu aku lihat mengantongi sampah sisa kudapannya sebelum nemu tong sampah. Sebaliknya pejabat kita begitu mudah membiarkan pembalakan hutan terjadi di depan mata. Mana yang lebih nasionalis dari dua contoh diatas..?
Kembali ke masalahku saat ini...
Setiap pulang ke Cilacap selalu saja menemukan masalah dengan ban mobil. Bila biasanya paling bocor melewati bebatuan tajam, sekarang pelek sampai dekok dan dop entah mencelat kemana.
Entah kapan carut marut prasarana jalan di Cilacap bisa teratasi. Bila perbaikan hanya basa basi semata. Masa jalan Gandrung - Sidareja yang baru bulan lalu diaspal, sekarang sudah mulai berlubang lagi. Aspalnya saja masih kelihatan baru dan marka jalan belum dibuat.
Yang bikin sedih adalah ketika aku ngobrol dengan seorang teman yang suka memborong proyek jalan. Dia mengatakan dari total anggaran proyek, bisa masuk fisik 30% sudah termasuk bagus. Begitu banyak sunatan massal di birokrat yang bisa menyentuh angka 50% dari total anggaran proyek.
Bupati Probo sudah masuk penjara pun nyatanya tak mampu menghentikan segala bentuk korupsi yang ada. Apakah dia masih bermain juga dari dalam sel..? Atau dia cuma korban untuk mengalihkan perhatian sedangkan dalang kebobrokan itu masih damai di luaran..?
Untung aku bukan bonek, sehingga aku tak boleh mengatakan jiancuk, setiap kali bergoyang dombret di jalanan Cilacap. Aku jadi tak ingin peduli pepatah bad or wrong tadi. Yang pasti aku akan tetap bilang pejabat dan jalanan Cilacap sama bobroknya.
Aku ikhlas dipecat jadi warga Cilacap. Toh aku tak pernah pengen dikasih perum di Nusakambangan walau gratis dan kemana-mana dikawal brimob.
Siaran langsung dari jalan berlubang Cilacap
Sambil berharap ada lubang berjalan menghampiri...
Post via XPeria X-2
Sepakat kang...
BalasHapusSetahu saya, Cilacap itu penghasil pasir besi. Jika jalanan menuju Cilacap itu bolong-bolong, bukankah akan menyulitkan pengangkutan hasil bumi Cilacap sendiri?
BalasHapusgmana mow nasionalis, ut mndptkan scuil nasi aja rakyat kita msti ngaiss2 dulu. tul gak om???
BalasHapus