24 April 2010

Tragedi Dalam Kulkas

Dari pagi aku pecicilan cari hardisk si bos yang aku bawa dari Jakarta. Itu hardisk error tidak terbaca, padahal data si bos adanya disitu semua. Pergi ke Jakarta yang aslinya cuma untuk angkat data, ternyata ketambahan kerjaan dari temen-temen kantor yang komputernya mulai trouble karena ga ada yang ngurus. Makanya tugas utamanya ga sempat kegarap dan hardisknya aku bawa pulang ke Jokja.

Semalam saking ngantuknya, hardisk itu aku letakan di meja yang berantakan tanpa sempat aku beresin dulu. Dan siang tadi ketika si bos nagih, baru aku ingat soal hardisk itu. Ku cari kemana-mana ga ketemu. Tanya anak-anak di belakang juga ga ada yang tahu. Padahal biasanya kalo aku merasa kehilangan sesuatu, OB ku yang segera kasih tahu. Bukannya dia pernah kursus dukun, tapi karena memang tugasnya merapikan mejaku sebelum aku duduk datang.

Dan sore ini aku mulai diserang kelaparan. Gerayangan ke dapur ga ada stok makanan tersisa. Mau keluar rasanya males. Dan sasaran terakhir adalah kulkas di kantor. Begitu aku buka, yang ada cuma bir dan wine. Untungnya mataku cukup tajam dan melihat ada bungkusan di balik pintu freezer yang transparan.

Aku buka dan hajindul...
Bukan makanan yang aku temukan, tapi hardisk si bos.

Aku lari ke belakang nanya siapa yang beres-beres tadi pagi. Yang ngaku ternyata OB ku yang baru seminggu disini. "Kok tadi pagi aku tanya soal hardisk, kamu bilang ga tahu...?"

"Maaf, pak. Saya tidak tahu kalo itu yang namanya hardisk..."

Howalah...
Pasrah wae deh.
Dikiranya apem apa yak..?

2 comments:

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena