Ketika jin botol berubah pelit dan hanya mau memberikan satu permintaan, apa yang akan kita ambil dari tiga pilihan tersedia, ilmu pengetahuan, kekuasaan atau harta kekayaan..?
Orang bilang ilmu adalah sumber dari segala sumber kehidupan. Dengan berilmu tinggi kita bisa menjadi kaya. Bisa juga membuat kita berkuasa. Orang kaya tak berilmu akan membuatnya terkungkung dalam gudang uangnya tanpa pernah mau tahu dunia luar. Penguasa tak berilmu pun hanya akan menciptakan tirani yang melupakan kata kemanusiaan. Menjadi pintar bisa membuat kita mendapatkan banyak hal. Minimal kita bisa memintari orang lain agar merasa bodoh untuk bisa dibodohi.
Memilih kekuasaan bisa jadi pilihan tepat. Dengan menjadi penguasa kita bisa membuat banyak hal dengan mudah. Orang-orang kaya akan mendekat dan bisa dijadikan sapi perah, walau sebenarnya mereka jadi parasit tanpa kita sadari. Orang-orang pinter pun tak sulit kita kumpulkan untuk agar menjadi bodoh didepan kekuasaan. Dengan kekuasaan kita bisa merubah isi buku sejarah di sekolahan. Bisa membuat ribuan orang tak bisa bersuara dibenamkan beserta harta bendanya ke kolam lumpur. Tak sulit pula menyuruh aparatnya untuk menghapus catatan uang rakyat semacam di century.
Jangankan untuk urusan dalam lingkup negara semacam itu. Dengan kekuasaan kita bisa mengobok-obok negara lain tanpa harus mengotori tangan. Betapa banyak negara-negara kaya yang akhirnya babak belur dibawah kekuasaan orang lain. Indonesia raya memiliki sejarah panjang dibawah ketiak negara miskin tapi berkuasa sejak jaman VOC sampai Freeport. Lihat pula bagaimana Afganistan yang kaya uranium, Iraq yang kaya minyak, harus hancur lebur hanya karena tak memiliki kekuasaan yang kuat. Dan minggu lalu Sudan mengalami nasib yang sama harus dipecah menjadi dua negara dengan menyisakan konflik merebutkan daerah kaya minyak.
Memilih punya harta kekayaan tak terbatas pun bukan pilihan buruk. Dengan uang kita bisa membeli segalanya. Tak ingin dianggap bodoh, kita mudah membeli ijasah seperti yang suka dilakukan anggota hewan yang malu hanya berijasah SMP. Dengan uang kita bisa membeli isi otak profesor agar tidak ribut saat karyanya kita akui sebagai hasil pemikiran kita. Kekuasaan dan hukum pun seringkali bisa kita beli dengan uang. Tak perlu menjadi seorang penguasa, seorang PNS golongan IIIA saja bisa membuat presiden bungkam, apalagi kelas sipir penjara. Cuma pelesir ke Bali pun bisa menyita perhatian seluruh media sepanjang waktu mengalahkan plesirannya artis Hollywood.
Pilih satu dari tiga. Apa pilihan anda..?
Kalo aku sih cukup bilang, "jangkrikkk...!!!"
Orang bilang ilmu adalah sumber dari segala sumber kehidupan. Dengan berilmu tinggi kita bisa menjadi kaya. Bisa juga membuat kita berkuasa. Orang kaya tak berilmu akan membuatnya terkungkung dalam gudang uangnya tanpa pernah mau tahu dunia luar. Penguasa tak berilmu pun hanya akan menciptakan tirani yang melupakan kata kemanusiaan. Menjadi pintar bisa membuat kita mendapatkan banyak hal. Minimal kita bisa memintari orang lain agar merasa bodoh untuk bisa dibodohi.
Memilih kekuasaan bisa jadi pilihan tepat. Dengan menjadi penguasa kita bisa membuat banyak hal dengan mudah. Orang-orang kaya akan mendekat dan bisa dijadikan sapi perah, walau sebenarnya mereka jadi parasit tanpa kita sadari. Orang-orang pinter pun tak sulit kita kumpulkan untuk agar menjadi bodoh didepan kekuasaan. Dengan kekuasaan kita bisa merubah isi buku sejarah di sekolahan. Bisa membuat ribuan orang tak bisa bersuara dibenamkan beserta harta bendanya ke kolam lumpur. Tak sulit pula menyuruh aparatnya untuk menghapus catatan uang rakyat semacam di century.
Jangankan untuk urusan dalam lingkup negara semacam itu. Dengan kekuasaan kita bisa mengobok-obok negara lain tanpa harus mengotori tangan. Betapa banyak negara-negara kaya yang akhirnya babak belur dibawah kekuasaan orang lain. Indonesia raya memiliki sejarah panjang dibawah ketiak negara miskin tapi berkuasa sejak jaman VOC sampai Freeport. Lihat pula bagaimana Afganistan yang kaya uranium, Iraq yang kaya minyak, harus hancur lebur hanya karena tak memiliki kekuasaan yang kuat. Dan minggu lalu Sudan mengalami nasib yang sama harus dipecah menjadi dua negara dengan menyisakan konflik merebutkan daerah kaya minyak.
Memilih punya harta kekayaan tak terbatas pun bukan pilihan buruk. Dengan uang kita bisa membeli segalanya. Tak ingin dianggap bodoh, kita mudah membeli ijasah seperti yang suka dilakukan anggota hewan yang malu hanya berijasah SMP. Dengan uang kita bisa membeli isi otak profesor agar tidak ribut saat karyanya kita akui sebagai hasil pemikiran kita. Kekuasaan dan hukum pun seringkali bisa kita beli dengan uang. Tak perlu menjadi seorang penguasa, seorang PNS golongan IIIA saja bisa membuat presiden bungkam, apalagi kelas sipir penjara. Cuma pelesir ke Bali pun bisa menyita perhatian seluruh media sepanjang waktu mengalahkan plesirannya artis Hollywood.
Pilih satu dari tiga. Apa pilihan anda..?
Kalo aku sih cukup bilang, "jangkrikkk...!!!"
aku minta kaya,aku pengen ganteng,,terus diketawain ama jinnya,,kaya iklan hahaha
BalasHapusEhm.... Pilih nomor 1 aja deh... :D
BalasHapusSalam sayang dari BURUNG HANTU... Cuit... Cuit... Cuit...
bagi jangkriknya mas..mau plesiran ke bali juga..kabare jangkrik larang loooohhh..wkwkwkwk....
BalasHapusPilihan yg sulit.... bisa gak milih ketiganya? hehehe *maruk.com*
BalasHapusKalau harus milih salah satu, ya terpaksa milih yg no.1 deh...
BalasHapuswhehe kalo saya mungkin milih yang pertama. Karna dari ilmu kita juga bisa dapet penghasilan :p
BalasHapusnggak ada pilihannya bikin nggantheng yak?.. soalnya si jin tau kalo yang dikasih pilihan udah ganteng. hahaha..
BalasHapushemm.. kalo liat sekarang, orang berilmu tapi koq nggak kaya-kaya ya. tapi kalo liat orang kaya, malah kayaknya pada nggak bermoral..
susah mah pilihannyaa
saya piLih korupsi yang aman-aman aja deh. hidup kaya raya meLimpah kebahagiaan, kaLo udah mati semoga masuk surga. :D
BalasHapusKalo dikasih permintaan, saya mau minta kemampuan jin buat mengabulkan keinginan saya. Kan enak, pengen makan lengko, tinggal cling, pengen makan soto, tinggal cling, pengen makan kue khas kampung, tinggal cling... (kok pikirane panganan kabeh?)
BalasHapusNgg....,, kalo aku sih cukup bilang, "ngimpii....!!!"
BalasHapus