09 Januari 2011

Tentara Jogja Merdeka

Ga penting sebenarnya. Cuma lagi pengen melamun saat Ngayogyokarto Merdhiko terwujud dan sistem keprajuritan dimodernisasi. Untuk antisipasi perkembangan dunia kejahatan, dibentuk Bregada Anti Teror yang dilatih secara khusus untuk perang kota.

Itulah sebabnya corak lurik dipilih untuk camo, agar mudah menyelinap tanpa ketahuan musuh di tengah keramaian. Selasap selusup di Malioboro ga bakalan dikira pasukan bersenjata, paling banter dianggap baju dagangan di asongan. Bandingkan dengan bila mereka menggunakan camo loreng, dari jauh udah keliatan sama musuh. Camo hitam juga dihindari karena bila pakai hitam musuh suka bilang, "siapa takut..."

Sayang aku belum dapat gambaran untuk pasukan ceweknya. Kalo ternyata pake kemben, apa tidak malah bikin musuh pengen menyerang ya..?

Ada yang bisa memperkirakan bentuknya ga..?

5 comments:

  1. Ehm, sepertinya emang pake kemben ya...
    Hehe... :)

    Salam sayang dari BURUNG HANTU... Cuit... Cuit... Cuit...

    BalasHapus
  2. weyooooh... berkemben.... ntar sering masuk angin mas #ndaknyambung

    BalasHapus
  3. camo?..kamuflase maksudnya?

    foto siapa tuh wins.. kayak kenal.. hihihii..


    kalo kultur jawa bukannya enggak ada ceritanya pasukan cewek??. kan konco wingking.. hihihi

    BalasHapus
  4. woo...lambemu kang...
    wkwkwkkk...

    BalasHapus
  5. kaLo untuk tentara cewek, kayaknya bentuknya banyak yang menonjoL deh. :))

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena