25 September 2010

Angin kencang menerpa Jogja

Mengendarai sepeda motor dari arah Malioboro tak tampak gejala apa-apa dengan cuaca yang panas. Tapi begitu masuk Semaki, angin kencang datang berputar-putar merontokan ranting pohon. Aku yang dah lumayan akrab dengan angin Jogja segera merapat bangunan dan menjauhi pepohonan.

Namun melihat langit mendadak hitam, mau ga mau aku harus segera pulang agar tidak kehujanan. Dalam kondisi angin kencang begini, kendarai motor pelan-pelan. Stang harus digenggam kuat karena sering angin muter datang tiba-tiba dan bisa mendorong motor ke samping. Mata juga harus jelalatan untuk antisipasi dahan patah dan terlempar ke jalan.

Pengguna jalan lain juga harus diperhatikan, karena dalam kondisi begini orang malah suka ngebut ingin cepat sampai rumah. Padahal bila angin datang, dijamin lalu lintas kacau karena lampu lalu lintas mati.

Seperti cewek yang sempat berteduh bareng di depan kecamatan Pakualaman. Aku dah bilang agar pelan-pelan. Dia malah memacu miawnya. Nyampe jl Kusumanegara menjelang Pamela pohon ambruk tepat ketika dia lewat. Masih beruntung dia larinya agak kekiri sehingga cuma kena ranting dan bukan batang pohon. Orangnya cuma lecet-lecet dikit, cuma kayaknya agak shock aja.

Ga bisa lewat, aku muter lewat Umbulharjo sambil sepanjang jalan dihujani ranting dan dedaunan, persis di last airbender lah pokoknya.

Masuk jl Gambiran hujan tambah deras. Trus ada pohon ambruk lagi. Aku masih agak jauh sih ketika pohonnya roboh. Tapi tuh pohon iseng banget nyamber kabel listrik dan telepon. Untung yang nyabet motorku kabel teleponnya jadi ga parah-parah amat. Abis itu si kabel masih nyempatin mampir ke angkringan nasi kucing sampe terdorong ke got. Pengendara motor di belakangku banting stang ke kiri. Dia sukses menghindari kabel, tapi malah kesambar papan nama yang terbang setelah penyangganya patah.

Pokoknya perjalanan penuh pejuangan neh. Makanya seneng banget ketika bisa nyampe rumah dengan selamat. Lebih seneng lagi di rumah, Citra dan ibunya sudah datang dari kampung. Bisa langsung kangen kangenan neh walau gelap-gelapan mati listrik.

Demikian siaran langsung dalam terpaan angin pentil kampak. Mau disebut puting beliung takut dikira membesar-besarkan berita. Semoga tidak ada korban jiwa...

Mobile Post via XPeria

16 comments:

  1. di sini juga anginnya kenceng..
    tapi belum bisa menerbangkan gerobakku sih..

    BalasHapus
  2. semoga sahabat di jogja baik2 aja..:)

    BalasHapus
  3. kali pertama lagi comment , setelah sekian minggu nggak BW an,,
    met sore,,,
    umy berkunjung,,
    apa kabarnya nie...?

    BalasHapus
  4. Terpaan angin juga kerasa sampai tempat tinggalku lho di Sariharjo. Sampai-sampai si bambu meliuk-liukkan badannya mirip gerakan penari ular. Semua orang pada keluar dan menjauh dari bangunan serta pepohonan. Pokoknya sempat menyeramkan deh situasinya...

    BalasHapus
  5. iyaaa.. saya juga denger kabar dari FB ato koran, tadi sore ada angin ngamuk di Jogja.. *sambil doa, semoga keluarga disana nggak apa2*..

    katanya nggak parah2 amat, paling cuman mobil rusak ketiban pohon ato genteng pada melayang

    BalasHapus
  6. duhh,...serem ya,semoga tidak terjadi hal2 yg tidak diinginkan. jakarta jg sdh mulai srg diguyur hujan lebat....

    BalasHapus
  7. wah itu sampe ada yg jatuh warungnya?

    BalasHapus
  8. apa ini efek badai la nina (ato apalah namanya) ya?
    semoga tidak ada korban

    BalasHapus
  9. semoga bukan pertanda bencana besar.

    BalasHapus
  10. meskipun njenengan tidak menyebut sebagai angin puting beliung karena takut membesar-besarkan,
    tapi dari penggambaran perjalanan pulang Anda justru malah terlihat anginnya lebih dasyhat ...

    btw, selamat berkumpul kembali anak istri

    BalasHapus
  11. Wah ternyata emank beneran parah anginnya ya Sob..barusan aku juga baca postingan tentang ini di blog kakve .. smoga gak berlanjut.. serem tuh klo udah angin ditambah hujan... pohon biasanya pada tumbang....

    Semangat n happy blogging Sob...

    BalasHapus
  12. Perjalanan pulangnya penuh tantangan. Syukurlah bsa selamat sampe rmh.
    fenomena alam seperti cuaca akhir2 ini terkadang tak disangka-sangka.
    Termasuk di daerahku, para petani bawang merah gagal panen gara2 curah hujan yg tdk seperti biasanya.
    Salam sobat :)

    BalasHapus
  13. sama mas, di surakarta sama, genteng-genteng pada bergeser, pohon palem di jalanan klaten tumbang...

    BalasHapus
  14. wado

    moga tidak terjadi hal seperti itu lagi,,,

    BalasHapus
  15. namanya becanda seLaLu ada dimana-mana yah, tanpa terencana dan dapat diketahui sebeLumnya. sehingga ituLah fungsinya daLam berdoa sebeLum meLakukan aktifitas dan berhati2 daLam menjaLankan aktifitasnya.

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena