08 September 2010

Terakhiran

Sejak tahun 1998, aku pernah bertugas di daerah Pangandaran selama 3 tahun. Disana aku melihat banyak tradisi yang hanya ada di bulan ramadhan. Sebagian besar ritualnya tak jauh berbeda dengan daerah lain pada umumnya. Namun ada satu hal yang aku lihat hanya ada disana, yang disebut terakhiran.

Terakhiran walau muncul hanya di seputaran ramadhan, tapi aku tak melihat ada sangkut pautnya dengan penambahan nilai ibadah. Mungkin karena tradisi ini berlaku di kalangan anak muda, jadi isinya cenderung mengarah ke hura-hura. Seperti terakhiran bagian pertama yang selalu dilakukan menjelang masuk ramadhan. Menyambut ramadhan, di daerahku orang kebanyakan pergi ke makam untuk bersih-bersih lalu mandi besar dan keramas sepulang dari sana. Di beberapa daerah ada yang menyambutnya dengan mandi bareng-bareng di sungai.

Nah di Pangandaran, anak-anak muda akan mondar-mandir kesana-kemari memenuhi jalanan menggunakan sepeda motor. Yang tua-tua juga kadang tak mau kalah walau hanya pergi ke pantai untuk sekedar makan-makan. Sukacita menyambut ramadhan malah terlihat seperti "puas-puasin" makan minum, jalan-jalan atau pacaran. Hari-hari terakhir benar-benar dimanfaatkan untuk hura-hura  mumpung belum puasa. Padahal yang aku lihat, setengah bulan terakhir ramadhan, suasana puasa sudah tak terlihat lagi disana. Tarawih memang masih ramai, tapi makan minum di siang hari jalan terus. Hanya sebagian orang saja yang aku lihat masih terus berpuasa sampai akhir.

Terakhiran bagian kedua dilakukan ketika ramadhan hampir berakhir. Bila di daerahku hari-hari terakhir banyak orang begadang untuk itikaf di masjid, disana pun sama. Tapi sayang yang di masjid kebanyakan orang-orang tua dan sebagian anak muda. Kebanyakan anak muda justru begadang sambil minum-minum. Apalagi di malam takbiran, kegiatan minum-minum itu akan semakin menjadi-jadi. Seolah-olah kalo lebaran mata tidak merah dan wajah tidak belel, sama saja tidak lebaran.

Seusai shalat ied, kegiatannya akan sama dengan daerah lainnya. Saling berkunjung dan bermaafan. Tapi bila di daerahku acara itu bisa berlangsung selama beberapa hari, disana paling banter cuma sampai tengah hari. Begitu adzan dhuhur berkumandang, hampir semua orang tua muda hanya punya satu pikiran, pelesir. Jalanan dan pantai akan penuh orang sampai berjubelan.

Dan agaknya, budaya yang terakhir ini sekarang bukan lagi milik masyarakat sana saja. Orang-orang di daerahku juga sudah mulai ketularan tradisi plesir itu. Hanya saja jarang yang melakukannya di hari pertama. Biasanya hari ketiga pelesiran itu dilakukan setelah dua hari dihabiskan untuk silaturahmi.

Bukan hal yang positif memang. Tapi karena sudah menjadi tradisi, tidak akan ada orang yang menganggapnya tak wajar. Aku sendiri yang tak punya tradisi seperti itu juga ikut-ikutan kok. Apalagi waktu itu aku lagi ngincer cewek susahnya minta ampun buat ditaklukin. Dengan alasan terakhiran, mau deh diajak jalan-jalan berboncengan motor. Benar-benar berkah ramadhan, walau habis lebaran putus lagi. Hihihi...

14 comments:

  1. hahah lucu namanya terakhiran.. aya uka paragraf yang terakhir.. punya cewe gara-gara terakhiran.. dan akhirnya putu etelah lebaran. hahaha. meSakno ee...

    BalasHapus
  2. hi hi kang rawin ikut terakhiran juga kan? Makna Fitri dari lebaran itu tidak berubah kang, siapapun dan dimanapun pasti merayakan datangnya hari fitri ini, cuman caranya aja yang berbeda, apapun caranya asal jangan berlebihan aja deh, hu hu yang mabuk-mabukan itu yang jangan ditiru deh.

    BalasHapus
  3. kadang tradisi yang tak baik hanya bisa diakhiri ketika kesadaran orang untuk mengakhiri tradisi itu... ^^

    puasa satu bulkan jadi terasa sia-sia jika diakhiri dengan hal yang tak baik >.<

    BalasHapus
  4. Waduh dapet cewe dari terakhiran haha... aku jujur baru denger nama itu Sob... sama kaya Buang sial kah? pokoknya minal aidzin lah mohon maaf lahir batuin kawan....

    BalasHapus
  5. selamat merayakan idul fitri ya....

    salam kenal!!

    BalasHapus
  6. HARI KEMENANGAN UNTUK UMAT MUSLIM TELAH TIBA.
    SEMUA RASA BERTUMPAH DI HARU ITU.
    30 HARI BERPUASA TELAH DILEWATI DENGAN PENUH KEMENANGAN.

    TIBA SAATNYA UNTUK KEMBALI FITRI.
    SELAMAT IDUL FITRI 1431 H. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

    BalasHapus
  7. saat-saat terakhir memang berat mas buat menjaga irama dan aura positif ramadhan sampai hilal syawal menjelang
    *masih ada satu hari mari lanjutkan

    BalasHapus
  8. sam anak muda di daerahku sob, takbi9ran ko begadang sambil minum2 ya?

    BalasHapus
  9. Gie » Bunglon Blog Indonesia mengucapkan
    Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah
    Minal Aidin Walfaidzin
    Mohon Maaf Lahir Dan Batin

    BalasHapus
  10. Hartohadi dot com mengucapkan :
    Selamat Iedul Fitri 1 Syawal 1431H, Taqobalallahu minna wa minkum Shiyamana washiyamakum Taqobalallahu Yaa Kariim, Minal Aidin Wal Faidzin ....Mohon maaf lahir dan batin....

    BalasHapus
  11. Hahaha, dasar. . . !
    Ujung ujungnya seneng boncengn cewek mas, smg akan ada perubhan ya, menjadi sadar akan berkah ramadhan, :)
    minal aidin walfaidzin ya. . .
    Maafin inuel ama jombloku :P

    BalasHapus
  12. terakhiran diganti huruf 'h' pake 't' kayaknya keren tuh

    BalasHapus
  13. Wah, jadi inget kemarin februari, saya pernah ke pangandaran, tinggal selama 3 hari untuk penelitian :)

    wah, di daerah saya waktu saya masih kecil juga masih ada tradisi kayak padusan , mandi besar kayak gitu, tp sekarang udah enggak separah dulu ^^

    btw,

    minal adizin walfaidzin, y :)

    BalasHapus
  14. rituaLnya tidak jauh berbeda dgn disini, hanya Lokasinya aja yg beda. gaya rituaLnya sama aja.
    biasanya haL itu akan kumat Lg pd maLam takbiran dan saat Lebaran, justru rituaLnya Lbh parah Lg. tdk jarang maLah pesta besar2an.
    hmmm..., sebuah dekadensi moraLitas akibat kurang kotroLnya mengenai makna terakiran menjeLang buLan Ramadhan dan menyambut hari kemenangan.

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena