19 Agustus 2011

Kentut

Bicara tentang nasionalisme dalam kondisi negara carut marut, merupakan hal yang teramat menyebalkan. Penguasa negara tak ubahnya isi perut yang bila diempet jadi penyakit, dikeluarkan sembarangan pun bisa menyebarkan bibit penyakit ke orang lain. Mengeluarkan di toilet memang relatif aman. Namun bila salah masuk dan yang kita temukan WC duduk, paling tidak ada dua pilihan yang sama ga enaknya. Sambil duduk kita bisa lupa bangkit seperti binatang-binatang di sana. Sambil jongkok, kita bisa dikatakan tidak sopan. Padahal mau duduk, mau jongkok, mau tiduran di WC, emang siapa yang mau liat..?

Mengeluarkan unek-unek di blog pun cuma jadi angin lalu. Sayangnya yang kita umpat adalah sesuatu yang berbau busuk, jadi wajar kalo kadang-kadang angin lalu itu dinamakan kentut. Jadi jangan heran. Walau katanya hidup di negara bebas, saat ngeblog pun kita bisa digampar orang. Karena kentut itu kadang dicuekin, kadang didengar orang, kadang ga didengar tapi dibauin juga. Paling kacaw kalo kentut kita bersuara keras di depan sekumpulan banci maho, bisa tepuk tangan mereka sambil bilang, "wuaaa masih virgiiiin...."

Aku mendadak ingat tulisanku waktu agustusan tahun lalu. Sampai saat ini pun aku masih meyakini kalo Indonesia merdeka tuh tanggal 2 Januari. Kata ibu guru waktu SD, 17 dan 8 itu jumlah bulu sayap dan ekor burung garuda. Tapi dengan kondisi negara semacam ini, mana bisa aku yakin kalo Indonesia itu perkasa seperti garuda. Buatku lebih cocok dilambangkan dengan capung yang bersayap 2 dan berekor 1. Untung saja pemimpinnya berjudul presiden, makanya yang selalu diucapkan adalah, "saya prihatin..." Coba kalo Raja, pasti akan teriak, "jujurlah padaku, bila kau tak lagi suka... huwoo huwooo..."

Biarpun begitu, aku masih bersyukur juga dikatakan merdeka 17 Agustus. Sehingga bendera masih pantas kita menggunakan warna merah putih untuk bendera negara. Coba kalo dikatakan merdeka tanggal 14 Februari, ngepink ngepink deh bendera kita...

Sudahlah...
Kentutku mulai ga jelas
 
Yang pasti
Sebenci apapun aku ke negara ini
Aku sangat mencintai bangsa ini

Minimal aku masih bangga kita merdeka tahun 45
Karena kata semangat 45 itu terdengar sangat patriotik
Coba kalo kita merdeka tahun 69...



6 comments:

  1. salam sahabat
    mas Rawins CARUT MARUT itu apa se mas?
    kalau bicara mengrah pada negara kita saya juga merasa akak miris dan sedoih tapi tidak apa lah tetap i luv indonesia,mas saya pulang ke Indonesia tanggal 27 lhoh
    lhamas Rawins kapan pulang kemana hehehhe

    BalasHapus
  2. Tahun 69??? wakakakakakak

    Btw itu foto WC nya gaul abis, bisa boker sambil kongkow ya?

    BalasHapus
  3. semakin merana saja negerikuuuu >.<
    apalagi kalau denger Nazaruddin yang katanya jadi pelupa gitu, yang raut mukanya berubahlah, lama2 juga tenggelam tuh kasus korupsi, kasian yang di lumpur lapindo sampai bela2in balik ke rumah meskipun kondisi rumah yang bisa ditinggali memprihatinkan :(

    BalasHapus
  4. emang kalo 69 kenapa mas... #pura2 lugu

    BalasHapus
  5. gak tau mau komentar apa.... mau ngebahas maho sungkan, 69 juga gak enak... bulan puasa je, hahahaha...

    BalasHapus
  6. semangat 69....semangat 69....

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena