15 Agustus 2011

Pramuka

Kejar setoran nguber deadline jaringan antar site yang harus siap pada tanggal 15 ini, aku sampai lupa bila pagi-pagi kemarin ada sebuah sms masuk dari teman lama di pasukan wereng coklat, selamat ulang tahun. Baru pagi ini aku bisa balas bertanya ulang taun apaan. Dan jawabannya malah mengecam, pramuka murtad...

Halah...
Baru aku ingat bila kemarin adalah hari jadi pramuka. Sebuah institusi yang lumayan banyak melatih aku jadi insan mandiri dan banyak belajar tentang cara mensiasati kehidupan. Suer, waktu dulu yang aku lakukan cuma sekedar menjalani hobi dan ga pernah berpikir banyak. Setelah lama meninggalkan dunia itu, baru aku bisa merasakan betapa banyak manfaatnya dalam membentuk pribadi yang kuat. Minimal kuat menahan malu...

Aku bersyukur dulu bergabung dengan teman-teman yang militan di pramuka bhayangkara. Dimana pelatihannya saat itu cukup keras. Namun keras ini bukan berarti kasar dimana umumnya berlaku paham senior can do no wrong. Aturan yang berlaku memang tidak umum, karena disana saat senior salah, hukuman yang diterimanya 2 kali lipat dari yang diterima junior untuk kesalahan yang sama. Saat acara jurit atau suka disebut gojlokan, banyak perdebatan sengit antara senior dan junior. Bisa mengalahkan senior merupakan sebuah obsesi dari junior. Karena bisa menghukum senior adalah sebuah kebanggaan yang tiada taranya.

Pola semacam itu jarang aku temukan di gugus lain, apalagi di pramuka jaman sekarang. Saat ini, orang tidak bisa membedakan antara keras dengan kasar. Sehingga sesuatu yang sebenarnya untuk menanamkan disiplin malah dibelokan menjadi ajang pelanggaran HAM. Pramuka sekarang juga cenderung kolokan dan maunya yang enak-enak saja. Makanya aku bingung pas nonton perkemahan beberapa waktu lalu. Acara api unggun kok malah nanggap electone kayak orang hajatan. Lebih parah lagi, untuk makan jebul mereka pesen katering.

Tapi ada yang tetap sama antara pramuka jadul dan modern. Sejak dulu, prinsip kesatuan terpisah sudah diterapkan. Walau aku memahaminya sebagai acara pitik-pitikan. Dimana saat malam menjelang dan kegiatan sudah selesai, tiap kesatuan pasti ada yang memisahkan diri berdua-duaan di belakang tenda atau ke kebon.

Apalagi aku di pramuka bhayangkara. Setiap kali ada perkemahan pasti dijadikan pasukan keamanan. Setiap jam malam tiba, saat peserta cowok dilarang masuk areal perkemahan cewek dan sebaliknya, pasukanku justru diberi kebebasan untuk keluyuran kemana-mana dengan alasan patroli. Wajar dong kalo lagi patroli ngontrol sampai ke dapur tenda cewek. Sambil menyelam numpang ngopi pokoknya. Dah dapat kopi, pulang kemah bisa punya gebetan baru...

Pitik-pitikan atau yang abg sekarang bilang cilok, kadang jadi hobi juga. Apalagi di perkemahan besar tingkat nasional yang peserta dibagi-bagi menjadi beberapa kelurahan. Asal jeli, aku bisa dapat beberapa gebetan tanpa harus bentrok.

Seperti waktu Raimuna Nasional tahun 92 di Cibubur dulu. Aku bisa damai banget dengan 3 peserta cewek dari kelurahan yang berbeda-beda. Walau banyak kegiatan di luar Cibubur sampai ke gunung Gede, aku tak pernah merasa kesepian. Karena saat yang satu pergi, masih ada cewek cadangan yang kegiatannya di seputaran perkemahan.

Aku mendadak mumet tuh pas api acara api unggun di malam terakhir. Tiga-tiganya minta ditemenin dan ingin melewatkan malam perpisahan berdua. Takut terjadi masalah, akhirnya aku pilih tugas yang sebelumnya paling menyebalkan buatku. Menjaga tenda sambil berdoa agar ada yang berkenan meninggalkan api unggun dan datang menemani.

Benar banget kalo doa orang teraniaya memang makbul
Tahu-tahu salah seorang cewekku nongol di depan tenda
Tapi kebahagiaan itu harus berakhir dengan penyesalan
Kenapa tadi aku begitu teraniaya sampai berdoa tiga kali

Dan malam terakhir pun mendadak gerimis...

Dirgahayu Pramuka Indonesia
Ikhlas Bhakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana

14 comments:

  1. Selamat Hari Pramuka
    wow mas Rawins playboy jg rupanya ya

    BalasHapus
  2. sayangnya jaman sekolah dulu saya termasuk yang males malesan mengikuti pramuka, akibatnya saya sekarang punya pengalaman lapangan yang kurang :(

    BalasHapus
  3. Sebagai sesama anggota pramuka, gua suka banget sama post yg satu ini. Yeah, waktu kita masih jadi pramuka, mungkin manfaatnya tidak begitu terasa. Tetapi setelah kita pergi, merantau ke dunia luar, kerasa banget kalo fisik dan mental kita jauh lebih terlatih daripada orang2 lain...

    Kapan2 gua post juga deh kisah kasih gua di pramuka, hehehe

    BalasHapus
  4. Gara2 berdoa 3 kali.., ketiga ceweknya nongol semua ya? kasihan... terbongkar sudah 'penyamaran' sbg cowok baik2.. hahaha.

    BTW, aku dulu juga ikut pramuka lho. Paling deg2an kalau acara jurit malam.. hehehe

    BalasHapus
  5. saya ini jaman smp paling males ikut pramuka, jaman sma apa lagi. sekarang nyesel, kenapa dulu gak aktif di pramuka ya?

    BalasHapus
  6. Saya salut pada orang2 yang senang mengikuti kegiatan pramuka.
    Saya sendiri tidak menemukan asiknya ber-pramuka. Jadi, pengalaman terakhir saya dalam pramuka hanya sampai SD. :D

    BalasHapus
  7. aku juga pernah pramuka waktu smp. masak sendiri ya... tapi sma lebih aktif di sofbol. foto tahun 94... mmm, udah lulus kuliah aku tuh

    BalasHapus
  8. Maju terus pramuka Indonesia.

    BalasHapus
  9. semoga generasi pramuka bisa kembali seperti generasi mas rawins :D ... memang sekarang kadang kala pramuka hampir mirip murid ipdn ... apaan tuh ... sepertinya senior hanya ingin memuaskan hasrat menyiksa ... bukan mendidik mental juniornya ... tapi semoga tidak semua demikian

    BalasHapus
  10. HI All...

    i love it's info cool!!

    BalasHapus
  11. Salam Pramuka,.
    kapan'' aku cerita tentang SAKA BHAKTI HUSADA ya,..

    BalasHapus
  12. Pasti dicakar tiga cewek itu ya.. Syukurin deh..hihi..

    Dirgahayu Pramuka Indonesia...!!

    BalasHapus
  13. Dasar wong gemblung...

    BalasHapus
  14. ibuk saya anak pramuka..dan keliatan banget hasil didikan selama di pramuka..

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena