01 Agustus 2011

Disayang Tuhan

Pagi-pagi meluncur ke arah pelabuhan untuk periksa pekerjaan tower wireless yang tinggal finishing. Lagi-lagi harus sebel karena tidak kebagian kendaraan 4WD dan harus rela offroad pakai kijang. Saat berangkat kebetulan cuaca panas sehingga bisa bergerak cepat walau harus hati-hati karena jarak pandang terbatas oleh kepulan debu tebal.

Suasana puasa atau tidak memang tidak begitu terasa di tambang. Jumlah karyawan muslim dan non muslim sepertinya sengaja diseimbangkan oleh perusahaan. Aku baru tahu kesengajaan itu, ketika beberapa hari lalu merekomendasikan calon karyawan. Menurutku  skillnya memadai, namun ditolak oleh HRD karena dia non muslim. Tidak ada unsur sara disini karena juragan HRD juga non muslim. Alasan beliau menolak karena untuk posisi itu jumlah karyawan non muslim sudah terlalu banyak.

Menyeimbangkan porsi karyawan menurut agama ini alasan utamanya karena tambang harus beroperasi 24 jam. Sehingga saat karyawan muslim harus istirahat agak panjang pada hari jumat, karyawan non muslim bisa menggantikan. Sebaliknya pada hari minggu, pekerjaan bisa dijalankan oleh yang muslim. Libur bersama saat hari raya pun bisa diatasi dengan cara ini, sehingga aktifitas tambang tidak perlu berhenti.

Di tambang memang tidak ada fasilitas tempat ibadah sehingga karyawan harus turun gunung yang lumayan memakan waktu. Toleransi antar pekerja yang berbeda-beda keyakinan cukup tinggi dan tak pernah jadi masalah. Saat ramadhan begini, yang menjalankan ibadah puasa tak pernah merasa terganggu oleh mereka yang tidak puasa. Sebaliknya yang tidak puasa pun tak pernah merasa terganggu untuk ikut-ikutan puasa.

Namun puasa disini memang lumayan berat. Bekerja kasar di medan terbuka yang panasnya luar biasa dengan debu begitu tebal cukup dahsyat untuk merangsang dahaga. Pada hari-hari biasa pun, berbekal air kemasan ukuran 1,5 liter masih terasa kurang. Makanya siang tadi lumayan tersiksa saat harus naik turun tower. Mau pakai payung biar tidak kepanasan takut ditangkap petugas safety.

Tak aneh ketika matahari tepat di ubun-ubun, teman sudah bilang mau menyerah dan mengajak pulang ke kantor. Aku pun tak merasa berat untuk mengiyakan ajakan itu. Tak ada beban apapun dalam pikiranku selain berpikir bahwa tuhan tahu kondisi dan sayang kepadaku.

Kasih sayang tuhan itu terbukti ketika seperempat perjalanan menerobos hutan, hujan turun dengan lebatnya. Walau cuma beberapa menit, namun cukup untuk mengusir debu yang menyesakan dan panas menyengat.

Seperempat perjalanan berikutnya, aku sudah lupa rongrongan haus karena sibuk drifting dalam lumpur sampai amblas-amblas atau rodanya ngangkang gardannya kandas.

Setengah perjalanan selanjutnya, mobil malah mogok ga mau distarter. Sehingga acara selanjutnya adalah mandi keringat campur hujan campur lumpur karena harus berkali-kali mendorong mobil.

EGP dah...
Yang penting bisa nyampe mess makan minum sepuasnya
Walaupun saat itu jam sudah menunjukan pukul 19:00...

7 comments:

  1. Menurut aq Kalo soal karyawan Muslim dan non Muslim dalam sebuah perusaha'an memang perlu di imbangi kang..Tujuan nya demi kelancaran pekerja'an ketika karyawan muslim beribadah.

    Puasa memang bnyk sekali goda'an2 nya,apalagi kt yg bekerja di medan terbuka dan langsung di sinari matahari yg panas menyengat,Namun jika sudah ada niat ingin berpuasa,insya alloh coba'an itu dpt kt lalui.
    Amin..Mbok iya kang?

    BalasHapus
  2. lain kali selalu bawa botol aqua kecil walau sedang puasa, sehingga pas waktu magrib bisa langsung batalin puasanya

    ujian yang berat tentu mendapat nilai tersendri dihadapan Alloh

    BalasHapus
  3. Subhanalloh, Om Rawins ini kuat banget ya...
    sabar banget, padahal kondisinya kayak gitu >.<
    mudahan puasa Om hari ini lancar, apa masih di tambang Om?

    BalasHapus
  4. wuis..pancen off road..tenan iki..

    BalasHapus
  5. iya mas bisa kerja shift2an gitu ya
    selamat menjalankan ibadah puasa

    BalasHapus
  6. itu jalanan apa sawah? selamat berpuasa di medan perang deh.

    BalasHapus
  7. bagus juga kebijakannya, jadi bisa saling menggantikan di hari raya

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena