30 Januari 2008

Dunia Paralel

 Tadi siang ada temen main seharian. Pas mau pulang tuh komentar, "Seneng ya hidup di dunia maya, lupa segala beban di alam nyata..."

Heeeh... sembarangan.
Walaupun aku pikir ada benernya tapi ga 100% buat aku. Temen tuh berpikir hidup di dunia teks dan gambar ini yang ada cuma saling sapa dan haha hihi sama temen-temen dari berbagai belahan bumi. Padahal menurut aku, di komunitas internet atau MP aja lah biar ga terlalu luas, kayaknya hampir sama dengan di alam manusia.

Ada senengnya, ada susahnya. Ada yang tertawa-tawa,ada pula yang sampai menangis. Bisa cari duit, bisa juga ngabisin duit. Ada yang saling jatuh cinta, tapi pada berantem juga banyak. Saling serang sampai saling menjatuhkan, bahkan sampai ada yang secara fisik merusak website musuhnya. Weeh...

Dan satu hal lagi yang begitu identik. Kita sering tertipu oleh penampilan. Kalo sehari-hari banyak orang tertipu kalau melihat yang berpakaian necis dan narcis walau hatinya penuh najis. Di kalangan bloger tampilan web, tulisan dan hidangan yang ada disitu seringkali membuat orang tak tahu aslinya kita seperti apa...

Kalo di sini kita mengenal istilah bibit, bebet dan bobot, di dunia seluas layar monitor pun wajib hukumnya. Penjajagan atas motivasi temen membuat blog, kita perlu tahu. Sehingga kita bisa menempatkan diri saat berhadapan dengan orang per orangnya. 


Kesulitan terbesar sebenarnya karena kita tak tahu saat seseorang menuliskan apa, ekspresi wajahnya tuh kaya apa. Ini lebih sulit dibanding di dunia nyata. Orang ngomong manis tapi dengan wajah sinis kita agak cepet nangkep maksudnya. Main bentak tapi nyengir, berarti ga serius cuma sekedar bergurau. Jadi di dunia aneh ini orang akan semakin mudah tertipu.

Seringkali saya menemukan tulisan yang panjang lebar dan dalem banget, begitu saya kasih tanggapan agak melebar dan minta tanggapan atas pendapat atau sanggahan saya, ga pernah ada jawaban.

Pernah ada jawaban yang menurut saya ringan tapi nikmat banget, "Terima kasih mas komennya, jangan bosen kesini ya.. Jangan lupa kasih komen. Nanti saya main ke MP mas..."

Yang lebih mengenekan lagi gini, "Terima kasih, tambahannya ilmiah sekali..."

Waduh... apa mereka nulis atau mengcopas tulisan asal ceplok dan ga dipahami dulu isinya yaa..? Pertanggungjawaban atas tulisan itu mana..?


Kalo boleh dianalogikan ini kan sama dengan mancing. Kira-kira mau dapat tongkol atau hiu harusnya dipikir dari awal. Lha untung tidak ada hansip. Jadi pas dituntut tanggungjawabnya bisa ngeles dengan enteng dan ga harus menikahi anak orang.. Heh... kok nyampe situ seh..? He he he...

Mungkin ini yang disebut dunia paralel. Walaupun berbeda bentuk tapi tetap saja identik dimana watak manusia tetaplah manusia yang punya akal dan juga puya nafsu... 


Waspadalah... waspadalah...

 

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena