25 Januari 2008

Terapi Ikhlas, Mampukah..?

Membaca blognya tentang Terapi Tahajud, saya kutip sebagian ya..

Dr. Mohammad Sholeh, yang mendapatkan predikat cum laude doktornya, berhasil membuktikan bahwa kebenaran agama bisa dibuktikan secara ilmiah, means tidak hanya bersifat dogmatis yang selama ini kita terima, Subhanallah… Beliau membuktikan bahwa shalat tahajud bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit terutama yang berhubungan dengan daya tahan tubuh, asal dilakukan dengan benar dan ikhlas. Ikhlas inilah yang memperbaiki respons emosional positif dan mengefektifkan coping. So, we’re gonna be very positive thinking, optimistic, self confident, and brave people tanpa harus merasa sombong dan takabur. Rendah diri? Makasih deh…

Talking ‘bout “ikhlas”, Allah mensyariatkan shalat tahajud dan supaya dijalankan dengan ikhlas, bukan untuk kepentingan Allah SWT, but kita ‘ndiri…

“Barang siapa yang menjalankan amal shaleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri…..”

QS Al-Jatsiyah 45:15

Saya jadi terpikir dengan semua kekalutan yang ada di otak saya, yang kadang saya rasakan tidak ada habisnya. Pada awal membaca itu, sempat terbersit dalam benak saya, "laaah... wis tauuuu... ora pasaaah..." Selama ini memang yang bisa saya lakukan cuma belajar menerima dan menerima kenyataan bahwa manusia itu harus menjalani yang namanya ujian. Tapi kalo ujian terus menerus, bagi raportnya kapaaaan....?

Tapi entah, beberapa saat kemudian saya malah jadi mainan gogel dengan kiwod terapi ikhlas. Banyak sekali artikel yang saya temukan disana. Ada beberapa yang ingin saya kutip, mungkin ada gunanya buat saya atau pun orang lain.

Mungkin ada yang bertanya, selama ini katanya sudah banyak berdoa dan tidak ada hasilnya, kok malah tertarik sih...? Itu bener banget... Cuman selama ini saya hanya berdoa dan meminta dalam arti psikis semata dan tidak ada support doa secara fisiknya. Kalo pun gerakan shalat bisa dikategorikan sebagai gerakan fisik, selama ini saya tidak berpikiran sampai kesana. Taunya ya, shalat emang begitu gerakannya. Cuma sebagai pra acara saja dan tidak dianggap sebagai bagian dari prosesi pokoknya.

Ada yang menarik yang saya temukan di Hanya Wanita. Disitu mengungkapkan pernyataan Reza Gunawan, praktisi penyembuhan holistik.

"Stres dapat menurunkan kekebalan tubuh yang pada akhirnya berujung pada sakit secara fisik, akibat imunitas menurun drastis. Emosi negatif banyak menguras energi, sehingga kita merasa lelah dan capai luar biasa. Salah satu cara yang biasa dipakai untuk membuangnya dengan relaksasi. Relaksasi adalah salah satu cara 'lari sejenak' namun sifatnya hanya sementara, karena akar masalahnya tidak dituntaskan"

Lebih lanjut Reza menyatakan, "Stres tidak hilang, hanya bersifat lupa untuk sementara, namun dia tetap tinggal di alam bawah sadar, stres yang ditekan dan masuk bawah sadar tersebut bisa mempengaruhi tubuh atau fisik, akibatnya keseimbangan hormon terganggu, nyeri tubuh, gangguan pencernaan, tekanan darah berubah dan berbagai keluhan lain yang kerap dilontarkan pasien."Agar stres tidak hanya 'pergi' untuk sementara, terpenting yang kita lakukan adalah mengelola emosi. Jika selama ini cara mengelola emosi yang Anda kenal hanyalah dengan menekan atau mencari pelarian dan melampiaskan emosi, maka stres tersebut masih menumpuk di bawah sadar dan menyebabkan berbagai keluhan sakit."

Reza menyarankan untuk mengelola hati dan emosi Anda dengan mengikhlaskan (releasing). "Ikhlas tidak selalu berarti memasrahkan, tetapi tetap berupaya namun hati dibersihkan dulu." Maksudnya adalah jika kita punya keinginan yang tidak tercapai, kita ikhlaskan keinginan tersebut. Jika ada kejadian yang membuat kita merasa marah setiap kali mengingatnya, ikhlaskan kejadian tersebut.

Sulit memang, perlu latihan teratur Untuk mendapatkan perasaan tentram dan damai, Reza menganjurkan kita melakukan terapi tentram ikhlas (Tapas Acupressure Technique /TAT)

Ternyata teknik Tapas ini sederhana saja, caranya letakkan ujung ibu jari dan jari manis Anda di sudut mata dalam, tidak perlu ditekan, cukup disentuh. Lalu jari tengah ada di antara kedua alis, sementara tangan satunya, diletakkan di belakang kepala sejajar dengan telinga. Lakukan posisi TAT tersebut, sambil menjalani empat langkah berikut, ucapkan di dalam hati :
1. Segala hal atau perisitwa yang menyebabkan perasaan ....(isi sendiri, sesuai isi hati Anda) sudah terjadi.
2. Segala hal atau peristiwa yang menyebabkan perasaan.... sudah terjadi, sudah berlalu, dan sekarang saya bisa rileks.
3. Segala akar penyebab dari perasaan.... ini sekarang disembuhkan, terima kasih Tuhan.
4. Segala hidup dalam tubuh saya, hati dan pikiran saya, serta hidup saya yang menyimpan perasaan.... ini sekarang disembuhkan, terimakasih Tuhan.

Lakukan langkah pertama maksimal 4 menit, sedangkan langkah 2-4 cukup 1-2 menit atau sampai perasaan marah dan kesal tersebut hilang. Terapi TAT tersebut bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun setiap kali Anda merasa marah atau sedih terhadap suatu hal.

Ada lagi teknik lain yang saya baca tentang (Spiritual Emotional Freedom Technique), yang intinya adalah anda harus membebaskan diri dari energi Psikologi yang negatif, dalam hal ini marah, sedih, dll. SEFT sendiri bukanlah suatu teori yang baru, dimana prinsip awalnya sudah ditemukan lebih dari 5000 tahun yang lalu dimana diyakini bahwa tubuh manusia terdiri dari Cakra dan median yang membawa energy baik psikologis maupuin fisik dimana kedua energy ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi.

Mungkin anda bertanya, “kok rasanya seperti teori akupuntur? “ anda tidak salah karena baik SEFT maupun Akupuntur berangkat dari teori yang sama, namun seperti yang anda ketahui bahwa akupuntur adalah sesuatu yang sangat rumit yang tidak semua orang bisa menguasainya. Disamping itu , akupuntur memerlukan waktu untuk bisa menimbulkan efek seperti yang diharapkan selain juga membuat pasien tergantung kepada terapisnya. SEFT sendiri menyandarkan diri pada 3 hal , yaitu KIP ( Khusyuk , Ikhlas , dan Pasrah ) dalam terapinya. Dengan menerima keadaan anda, anda akan menemukan bagian dari diri anda yang “hilang “. 

SEFT sendiri berlangsung dengan mengaktifkan cakra (kumparan energy) yang ada pada tubuh kita dengan KETUKAN RINGAN pada 18 titik tubuh. Sangat mudah , cepat dan efisien .Dengan asumsi bahwa apabila kita membebaskan cakra dari energy negative , maka cakra yang merupakan kumparan energy kita akan berjalan lancar dan semua permasalahan Psikologis maupun Fisik kita akan hilang . SEFT adalah pengembangan dari EFT ( atau Emotional Freedom Technique ) dimana factor “S”adalah factor Spiritual . Hal ini sangat penting karena seringkali factor ini sangat berperan tatkala terapi EFT konvensional kurang maksimal memberikan hasil . Faktor Spiritual sangat penting karena merupakan hal esensial dan hubungan vertical “paling tulus” antara hamba dan penciptanya . Tidak ada perbedaan agama dalam pemberian terapi SEFT. Apapun kepercayaan atau agama anda , bisa menerima terapi ini.

Beberapa penyebab terapi gagal antara lain :
1. Kurang minum (dehidrasi )
2. Ada benda elektronik yang ada disekitar peserta yang “mengacaukan” terapi. Misalnya HP, Jam Tangan.
3. Peserta kurang bisa Khusyuk, Ikhlas dan Pasrah
4. Lingkungan yang berisik, tidak tenang dsb .

LANGKAH TERAPI 1. SET UP

• Berikan nilai atas masalah anda . Pada skala 0-10 , berikan skala nilai masalah anda. 0 untuk paling ringan dan 10 paling berat . Misalnya, saat ini saya sakit kepala, skornya 7.

• Langkah di set up ini adalah anda memegang dada sebelah kiri di bawah tulang clavicula atau dibawah tulang bahu dimana ada rasa nyeri bila ditekan .Ini disebut sebagai titik nyeri . Usapkan perlahan sambil mengucapkan afirmasi berikut ini : “ Ya Tuhan ( sebutkan sesuai dengan agama /kepercayaan anda ), Meskipun…………( masalah anda), saya ikhlas dan saya pasrah. Contoh : Ya Allah , meskipun saya sekarang sakit kepala, saya ikhlas dan saya pasrah. Ulangi 3 kali kalimat diatas sambil terus mengusap titik nyeri anda .

LANGKAH TERAPI 2. AFIRMASI
Sekarang , lepaskan tangan anda dari titik nyeri . Diam, dan ulangilah kalimat afirmasi seperti langkah 1 minimal 3 kali. Khusyuk dan Ikhlaslah .

LANGKAH TERAPI 3. KETUKAN
Ketuklah dengan ringan menggunakan 2 jari ( jari telunjuk dan jari tengah ) titik-titik berikut ini :
• Ubun-ubun
• Pangkal Alis .Permulaan alis , diatas dan pada sisi hidung .
• Sisi Mata .Pada sisi tulang mata sebelah luar
• Bawah mata . Pada tulang mata sebelah bawah , kurang lebih 1 cm dibawah pupil
• Dibawah Hidung .Pada atas bibir dan hidung.( Pada lokasi kumis pada pria)
• Pada Dagu
• Ikatan dasi. Pada tulang bahu , terdapat “benjolan “ pertemuan dengan tulang dada yang pertama
• Bawah ketiak, segaris lurus dengan putting (pada pria ) atau pertengahan bra pada wanita .
• Bawah Putting . 1 cm dibawah puting ( pada pria .)
• Pada sisi dalam (pangkal kuku bagian dalam ) jari jempol
• Pada sisi dalam (pangkal kuku bagian dalam ) jari telunjuk
• Pada sisi dalam (pangkal kuku bagian dalam ) jari tengah
• Pada sisi dalam (pangkal kuku bagian dalam ) jari manis
• Pada sisi dalam (pangkal kuku bagian dalam ) jari kelingking
• Pada Gamut Point : Punggung tangan, dibawah buku-buku tangan jari manis.
• Karate Chop : Pada titik karate .bayangkan titik yang anda gunakan pada saat anda melakukan gerakan “membacok”dengan tangan . Jangan lupa , untuk menarik nafas setiap kali anda selesai melakukan satu kali putaran dengan kalimat syukur , misalnya “Alhamdulillah “. Ulangi beberapa kali kurang lebih 15-20 menit dalam satu kali sesui terapi .
Penjelasan ilmiahnya silakan baca di web sumber dengan klik yang saya sertakan di atas.

Masih kurang..? COba teknik lain yang saya baca di . Hampir sama karena intinya tetap keikhlasan. CUma tekniknya sedikit berbeda.

Berikut proses tahapan model terapi Dzikir ini:

1. Pilih posisi yang nyaman untuk Anda: duduk di kursi, bersila. kalo sedang sakit posisi tiduran atau bagi Anda yang Muslim baik sekali kalau Anda memilih posisi seperti Anda Sholat.

2. Tenangkan diri Anda sampai nyaman.

3. Lalu mulailah Anda menyebut kata atau kalimat dalam hati dengan tenang secara perlahan (saya sebut saja aktifitas ini dengan kata Model Dzikir karena belum menemukan kata lain yang pas), yang sesuai keyakinan Anda, misalnya jika Anda Muslim silahkan Anda ber-Dzikir. Jika Anda beragama Budha, Anda boleh gunakan Mantra Budha, Liam Kheng. Jika Anda beragama Katolik, Anda boleh gunakan Doa Salam Maria, Doa Jesus atau yang lainnya. Pilihlah yang sesuai dengan hati Anda saja.

4. Setelah beberapa waktu, sambil tetap ber-Model Dzikir mulailah Anda melakukan teknik nafas berikut:

a. Tarik nafas perlahan.

b. Buang nafas melalui mulut sebanyak-banyaknya sampai posisi Anda membungkuk tunduk jika Anda memilih posisi duduk atau posisi bersujud jika Anda memilih posisi seperti Sholat, usahakan dahi Anda menyentuh tanah (baca: lantai). Terus buang nafas Anda sampai perut dan paru-paru sangat kempis. Dalam posisi sujud dengan kepala tetap menyentuh tanah, boleh juga menahan nafas beberapa saat.

c. Terus lakukan a dan b sampai Anda merasa sangat nyaman dan lega.

Catatan:
Jika ada muncul rasa apapun, gambaran masa lalu atau suara masa lalu yang tidak nyaman, Pasrah saja, terima saja atau lepaskan saja dengan Ikhlas. Jika ingin menangis, menangislah, biarlah semua perasaan Anda keluar dan biarkan beban Anda terlepas. Bebaskan diri Anda dari segala beban yang mungkin tersimpan di dalam diri. Kuncinya pasrah, pasrah dan pasrah. Ikhlas, ikhlas dan ikhlas. Semoga Anda terbebas dari belenggu-belenggu dan jebakan-jebakan kehidupan ini.

Fuiiih... banyak banget ternyata. Tapi maaf, jangan tanya hasilnya. Saya sendiri belum mencoba. Tapi semoga sih bermanfaat. Mungkin bila dibantu dengan teknik semacam ini kita tidak dicap NATO (No Actions Talk Only) oleh Tuhan. Dan yang paling penting semoga Tuhan saya bukan Tuhannya Einstein yang hobi main dadu atau Tuhannya Nietze yang sudah mati...

Bisa engga ya...

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena