Cerita tentang kopi jadi inget jaman dulu, ortu sering bilang kalau kopi itu bikin bodo. Yang lebih ekstrim mungkin ucapan temen, "Nginum kopi aja dibanjur-banjuraken. Marekna ngeres..."
Setuju lah... Gimana kita mau pinter kalo tiap hari cuma minum kopi dan ga pernah belajar. Bikin ngeres..? Ya emang, apalagi kalo kopinya kopi tumbuk yang banyak ampasnya. Makanya jangan dibanjuraken tapi cukup disruput saja.
Tapi apapun makanannya, kalo pagi-pagi tidak ngopi rasanya ada sesuatu yang hilang dari hidup saya. Terlepas dari saya ketergantungan atau hanya soal kebiasaan mendarah daging, tapi menurut Depkes, Kopi dapat merangsang susunan saraf pusat (otak), sistem pernapasan, serta sistem pembuluh darah dan jantung. Dengan minum kopi dalam jumlah wajar (1-3 cangkir), tubuh kita terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah atau pun mengantuk. Seeep..
Tapi.. ada lanjutannya nih...
Manfaat di atas tidak berlaku bagi seseorang yang pekerjaannya memerlukan ketelitian, kerapian, serta ketepatan menghitung, seperti matematika, menggambar atau melukis. Sebaliknya, minum kopi lebih tepat bagi orang yang belajar ilmu-ilmu sosial atau menghapal. Minumlah sekitar setengah sampai satu jam sebelum aktivitas belajar atau menghapal dimulai.
Nah untuk yang kedua kayaknya saya ga begitu setuju dengan Depkes neh... Saya bukan orang ilmu sosial soalnya. Dan yang paling penting saya punya prinsip, apapun makanannya, saya ga bakalan ijinkan Depkes mengatur saya untuk urusan kopi mengkopi. Yang penting sumbernya dicantumkan...
Ok.. Selamat menikmati...
Srupuuut............ah
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih