30 Mei 2011

Menembus Tembok

Aku tak tahu kenapa malam ini terasa begitu menekan
Luasnya semesta alam mendadak tak terasakan lagi
Semua terasa sempit dan menyempit

Tak tahulah kenapa aku begitu bodoh
Enggan bak katak dalam tempurung
Namun terlalu jauh mencari-cari

Tenggelam dalam kalkulasi infinity
Mengobrak-abrik batas-batas kuantum
Hanya tuk mencoba melompati pagar dimensi

Padahal nenek moyang telah lama menemukan
Satu cara sederhana menembus tembok
Cukup dengan satu langkah saja
Melalui pintu...

Mbuh ah
Mumet...

Mobile post via XPeria




5 comments:

  1. edisi galau nih kayaknya.. udaah, pulang lagi ajaa.. hehehe

    BalasHapus
  2. hmm....kayaknya ada yg galau nih....
    puisinya bagus..
    salam kenal :D

    BalasHapus
  3. wah aku baru update lg nih blog nya mas Rawins..hohoho..suka2 kata2nya, mumet yahhh, latihan pernafasan kali ya...hehe..
    salam

    BalasHapus
  4. nenek moyang kita hebat dong... :D

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena