30 Mei 2011

Sesaat

Ada peribahasa mengatakan, enaknya dikit sakitnya lama...

Yang aku tahu, pernyataan itu berlaku untuk hal-hal yang bersifat negatif. Bila ternyata itu terasa dalam perjumpaan sesaat kemarin, termasuk salahkah kedatanganku menjenguk jagoan kecilku.

Hampir setahun aku tak bisa menemuinya apapun caranya. Aku pikir itu sudah cukup untuk menyiksa batinku yang tak pernah bisa melepaskannya. Ada sebuah kebahagiaan yang tiada tara, ketika kesempatan itu datang walau hanya sesaat. Aku pikir itu bisa menjadi awal yang baik agar aksesku ke jagoan tak lagi ditutup rapat.

Namun apa daya. Si sakit jiwa itu belum juga mampu untuk tidak lagi salah obat. Keceriaan sesaat itu hanya menjadi pengorek luka lama yang belum lagi sembuh dan membuatnya semakin berdarah-darah. Aku mungkin masih bisa mengerti cara mendinginkan hati. Namun kenyataan jagoan makin tertekan juga makin menekan pembuluh darahku yang entah sampai kapan aku bisa bertahan.

Sabarlah, nak...
Walau permintaan anak soleh yang teraniaya konon makbul, masih sekedar teori. Ayah masih akan mencoba mencari yang benar-benar maha kuasa. Bukan yang cemen dan kegedean mitos. Masih ada sedikit keinginan bahwa semua omong kosong yang berjudul tuhan itu memang nyata. Dan yang bernama tuhan bukan bullshit semata...

Maafkan bila kebahagiaan sesaat kemarin hanya membuat penderitaanmu semakin panjang...
Kapan kebersamaan ini akan kembali lagi..?

2 comments:

  1. adi sangat mirip dengan raw ...
    cara tertawanya pun sama :-)

    BalasHapus
  2. sabaaarr ya adi.....kebagiaan yg utk selamanya pasti datang!!!

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena