24 November 2009

Hindari Kata Kiamat


Hiruk pikuk film 2012 ternyata belum habis juga. Cuma aku kadang bingung dengan pendapat-pendapat yang mengemuka. Sebelum ngomong, sebenarnya mereka itu sudah mencari banyak bahan bacaan atau cuma dengar sekilas trus ikut meramaikan suasana saja.

Kalo saja kita mau baca filmografi dari sutradara 2012 - Roland Emerich -, kita akan bisa melihat bahwa Emerich memang hobi menjual kehancuran dunia lewat film-filmnya. Lihat saja film sebelumnya seperti Independence Day atau Day After Tomorrow. Keduanya juga bertema sama dengan 2012, yang menceritakan upaya manusia mempertahankan spesiesnya dari kehancuran.

Bila yang dipermasalahkan adalah numpang angetnya Emerich pada isu kalender Maya, kenapa film lain semacam 2012 Doomsday dan 2012 Supernova tidak ikut dikecam? Dan menurutku itu bukan masalah mendasar. Wajar orang mencari moment tertentu untuk meningkatkan strategi pemasaran produknya. Seperti halnya sinetron-sinetron di tipi kita yang berubah jadi sok agamis ketika bulan puasa tiba, walau temanya tetap sama menyebalkan. Kenapa tidak turut dikecam..?

Bila dianggap menyinggung umat muslim, aku melihat Emerich cukup jeli hanya dengan menayangkan kaum muslim berdoa bersama di Kabah. Pada tayangan penghancuran, simbol-simbol Islam tidak tersentuh. Padahal simbol agama lain dengan ringan Emerich menggambarkan penghancuran Vatikan dll.

Sebagai muslim aku selalu dijejali dengan tanda-tanda kiamat yang dimulai dengan kedatangan Imam Mahdi, Dajjal dan turunnya Isa Al Masih. Dan definisi kiamat yang aku tahu adalah kehancuran alam semesta dan seisinya secara total. Untuk agama lain mungkin diawali dengan munculnya Antichrist dan Jesus. Itu tidak disentuh sama sekali dalam filmnya.

Coba lihat ending film tersebut, apakah semacam itu yang disebut dengan kiamat..? Menurutku bukan. Film itu hanya menggambarkan bencana global yang menghancurkan kehidupan manusia tanpa menghancurkan bumi dan alam raya. Bahkan masih memberi kesempatan kepada manusia untuk bertahan hidup dengan mengadopsi teknologi Noah Ark (bahtera Nuh).

Kehancuran yang digambarkan dalam film tersebut tak memerlukan pandangan secara teologi yang semitis. Karena kejadian itu sangat rasional bila melihat bibit-bibit penghancuran dunia yang sudah mulai kita tanam sekarang. Pemanasan global, pergeseran lempeng tektonik, tsunami, konspirasi perang dan sebagainya.

Jadi ada baiknya kita pisahkan film ini dari kata kiamat. Karena kiamat merupakan hak milik suatu umat yang tidak bisa diusik. Lebih baik digunakan kata bencana global, sampai kita bisa berpikir lebih rasional bahwa film tak lebih dari sekedar hiburan semata.

1 comments:

  1. SETUJU.......

    FILM TU CUMA MENGGAMBARKAN KEHANCURAN DUNIA BUKAN ALAM SEMESTA......

    JADI BUKAN KIAMAT YANG SESUNGGUHNYA......

    WALAUPUN KIAMAT DIBAGI JADI 2 JENIS......

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena