21 November 2009

Polwan Mlumah


Ketika institusi polisi sedang jadi sorotan publik, razia kendaraan di jalanan mendadak menghilang. Biasanya hampir tiap hari aku menemui kemacetan buatan dengan dalih operasi rutin.

Sebagai gantinya, polisi menggelar operasi simpatik yang hanya menegur pengendara yang melanggar. Wajah-wajah yang biasanya sangar, berubah penuh senyuman manis ibu-ibu polwan. "Untuk keselamatan di jalan, lampu motornya dinyalakan, pak..."

Haduh, mendadak betah deket sama polisi neh. Cuma pertanyaannya, senyum ini tulus apa tidak, itu saja.

Mencari simpati masyarakat, oke oke saja. Tapi kalo cuma kamuflase dan tidak ada tindak lanjut, ya buat apa. Polisi dibentuk kan untuk menertibkan kehidupan rakyat. Kalo masyarakat tertib, tanpa diminta mereka akan simpati dengan sendirinya. Kalo polisinya sendiri sudah tidak tertib, apa ya bisa menertibkan masyarakat.

Aku malah kepikiran, polisi yang suka arogan itu tarik saja ke pasukan untuk dikirim ke daerah konflik. Yang melayani masyarakat, polwan-polwan bersenyum manis itu saja. Tapi apa malah hasilnya ga bakal kebalik ya, kita jadi senang melanggar biar bisa berlama-lama dengan mereka..?

Huuuh...
Pagi-pagi sudah mengkhayal yang mustahil. Cuma kayaknya asik tenan kalo bisa begitu. Kalo jalanan dipenuhi polwan, istilah polisi tidur kayaknya akan hilang dari ingatan kita. Diganti polwan mlumah kali...

1 comments:

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena