12 November 2009

Koruptor Kebanyakan Laki-laki

"Kenapa koruptor kebanyakan laki-laki, mas..? Perempuan kayaknya ga ada deh."

Itu sarapan pagi di kantor dari si bawel di depanku. Masih sibuk ngurus email masuk aku jawab sekenanya, "karena praktek keadilan di negara kita hanya menjangkau aktornya saja. Sutradara dan penyumbang ide tidak terjangkau.

Lho, kok malah pertanyaannya jadi panjang. "Maksutloh..???"

Sudah kenyataan di negeri ini, apabila terjadi kasus misalkan polisi menembak mahasiswa yang demo, pengusutan cuma dibatasi di level siapa pelakunya. Tapi siapa yang memerintah tidak tersentuh. Padahal sepengetahuanku sebagai masyarakat awam, sistem komando di militer tidak mengenal tindakan tanpa perintah.

"Kok jadi militer sih..? Soal koruptor laki-laki, mas..."

Kayaknya sama deh. Kayaknya hanya sedikit laki-laki yang bercita-cita sebagai koruptor. Kebanyakan berniat bersih cari nafkah untuk keluarga. Tapi ketika tuntutan dari istri mulai bertambah sedangkan gaji masih tetap segitu-gitunya, mulailah peluang dicari-cari. Dan yang kelihatan di masyarakat tetap aktornya, bukan penyebab kenapa memainkan lakon itu.

"Tapi kan tidak semua istri perongrong, mas.."

Banyak koruptor yang istrinya baik-baik saja. Tapi karena rongrongan istri lain yang mungkin tidak dipublikasikan, cari-cari tambahan penghasilan jadi dilakukan. Gaji resmi buat istri resmi, yang remang-remang buat yang ga jelas.

"Berarti bukan istri penyebabnya dong. Kalo yang belum punya istri..?"

Pertanyaannya saja mempertanyakan koruptor laki-laki dan perempuan. Bukan koruptor suami atau istri. Yang belum beristri, siapa yang menjamin penyumbang ide korupsinya itu bukan cewek..? Baik langsung maupun tidak langsung. Pengen dapat cewek yang casingnya oke kan butuh modal besar. Dalam hal apa sih dalam hidup laki-laki yang bisa lepas dari sentuhan perempuan..?

"Kalo ga punya istri, ke cewek juga ga suka kok masih korupsi, gimana mas..?"

Waaaah itu berarti kelainan jiwa. Sama dengan tentara menembak tanpa perintah. Terinspirasi untuk korupsi karena PD kali. Alias Penggemar Dubur..

Mbuh ah....
Tak kerjo sek, nduk...
Tar malah dicap penjahat gender neh...

Ilustrasi Cecak Nguntal Cagak
Karya Katirin
Tujuh Bintang Art Space

1 comments:

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena