11 November 2009

Pembalap Malam

Entah beberapa kali, setiap aku pulang kantor, dari mulai ringroad utara Gejayan sampai Maguwo, ada motor mio putih yang menyalip kencang. Kalo saja pengendaranya bertampang preman, mungkin aku ga begitu tertarik. Dari posturnya yang mungil, aku bisa menerka ini cewek neh.

Menerobos lalu lintas padat dengan kecepatan di atas 100 kilometer per jam butuh kelincahan tersendiri. Aku saja kerepotan mengejar ketika rasa penasaran mulai menghantui pikiran. Motorku yang kegedean sulit untuk selip kanan kiri seperti motor mungil itu. Dan sampai saat ini, kemana menghilangnya tetap belum terlacak.

Dasar mulut ember, soal seperti itu pun aku ceritakan ke istri. Eh, malah tanggapannya negatif. "Hayooo, mulai nguber-nguber cewek di jalanan ya. Pantesan pulangnya jam 9 malem terus..."

Maksudku bukan begitu, say... Cuma penasaran aja, kok lincah banget tuh cewek. Lagian sering banget ngepasin aku pulang kantor. Ga ada maksud lain kok...

Komentar istriku selanjutnya begini, "awalnya penasaran ada temen balap. Lama-lama minta kenalan dan nomer hape..."

Huuu...
Malah jadi panjang neh...

Tapi semoga istriku ga tahu kalo cewek itu malah sudah minta hape...
Ga cuma nomornya doang...

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena