Pagi-pagi ketubruk OB yang baru nongol dari kamar mandi. Sudah menjadi
pakem ketika ada kejadian semacam itu, yang terlontar pertama kali adalah kata,
"maaf, tidak sengaja..."
Kenapa kata tidak sengaja yang selalu dijadikan kambing congek, bila kenyataannya sengaja atau tidak sakitnya sama saja. Padahal bila terus terang mengaku lalai pun, aku tidak akan marah kok. Walau sesuai KUHP pasal 359, kelalaian bisa diancam hukuman 5 tahun penjara.
Kembali ke soal tidak sengaja...
Mengapa harus menjadikan tidak sengaja sebagai alibi, bila kenyataannya semua penemuan besar di dunia berawal dari ketidaksengajaan yang kemudian diakui seolah-olah maha karya yang luar biasa.
Seperti ketika benua Amerika ditemukan dulu. Penemunya adalah Parto, pedagang kolor asal Cilacap yang sedang melakukan perjalanan bisnis dengan saudagar Arab. Perjalanan menuju Arab dilakukan berdasarkan peta pemberian relasi bisnisnya itu. Cuma karena salah persepsi, dia melakukan pelayaran ke arah timur, bukannya ke barat. Dia tak tahu kalo orang Arab cara bacanya dibalik dari kanan ke kiri.
Sampai di benua baru yang dia anggap Semenanjung Arabia itu, Parto bertemu dengan penduduk asli yang sedang berpesta minuman keras. Sebagai bangsa Indonesia yang terkenal ramah tamah dan menganggap tabu menolak rejeki walau haram, Parto ikut minum sampai terkompol-kompol.
Karena kendala bahasa, tercetuskan kata Amerika yang kemudian melekat dengan benua itu. Padahal awal mulanya dia cuma menanyakan dimana rumah kamu dalam bahasa ngapak, "nangdi umaeh rika..?"
Suku Indian juga susah sekali mengapalkan nama Parto. Mereka malah mengenalnya sebagai Kolortembus gara-gara mabuk sampai ngompol di celana Parto bilang, "hasemm, kolorku tembus..."
Celakanya Kolortembus itu termasuk penggemar acara baku hantam. Jadinya dia begitu ngefans ke olah raga yang namanya sepak bola. Kenekatannya sebagai bonek terdengar keluar negeri sampai mendapat Grammy Award dari FIFA.
Oleh karena itu, begitu banyak negara-negara jagoan bola yang ingin mengklaim Kolortembus, termasuk benua yang baru ditemukannya itu. Karena Spanyol berhasil memenangkan piala dunia kemarin, jadinya Spanyol lah yang merasa berhak memiliki Kolortembus. Lagi-lagi karena susah ejaan pula akhirnya nama Kolortembus berubah lagi di lidah orang Spanyol menjadi Colombus.
Italia yang juga ngotot akhirnya harus berbangga diri dengan mengklaim Kolortembus pernah numpang lahir di Italia serta sekolah di SD Menteng. Agar lebih mantap, teman Kolortembus asal Tegal yang sebelumnya tukang jualan teh poci pun disuap agar mau mengaku orang Itali dan mengatakan dialah yang sebenarnya menemukan benua Amerika.
Makanya sampai sekarang banyak rumor yang mengatakan penemu benua Amerika bukan Colombus, melainkan si Amerigo Tehpoci.
Purtugis pun ikut hanyut dalam euforia klaim mengklaim itu. Ga dapat Kolortembus, adiknya pun jadilah. Adik Colombus ini ternyata terkena sindrom numpang anget. Tanpa bikin bubur merah putih, nama aslinya dibuang dan diganti Dias Parto alias Adik Asli Parto. Entah kenapa setelah terkenal namanya malah jadi Partolomeus Diaz.
Kembali ke soal tidak sengaja...
Bila sebuah ketidaksengajaan saja diklaim seolah-olah sengaja, kenapa kita masih saja melempar sesuatu ke arah sana...?
Mbuhlah mumet...
Tulisan kok awal akhirnya ga nyambung blash. Kalo yang baca mau ikutan mumet yo sakarepmu deh. Pokoknya jangan hubungi dokter, tar dokternya malah ikutan mumet. Yang nulis aja mumet tenan kok...
Read More