16 Juli 2010

Kesusu

Membaca kutipan sajaknya Prof. Dr. Eko Budihardjo dari tulisan lama

Kalau Anda pengin sehat, minumlah susu
Kalau pengin seksi, rawatlah susu
Kalau pengin cantik, mandilah susu
Kalau pengin iseng, senggollah susu
Kalau pengin nikmat, isaplah susu
Kalau pengin berhasil, jangan kesusu...

Aku malah jadi ingat beberapa kejadian ga enak dalam beberapa hari ini yang semua berawal dari kata kesusu, alias terburu-buru. Terburu-buru ingin cepat nyampe kantor, aku sampai lupa kalo cucian di mesin cuci belum aku jemur. Udah gitu, baru aku inget kalo dompet masih tersimpan rapi di celana yang kemarin aku masukin mesin cuci. Pengen cepetan pulang lagi urus cucian, aku berusaha kerja ngebut. Begitu selesai print MoU untuk seniman, langsung saja aku kirim lewat pos tanpa aku tanda tangani.

Baru beres urusan di rumah, ada telepon dari kantor ada yang kirim tagihan. Inget duit masih basah dan belom sempat aku setrika, aku mampir ke ATM. Dasar otak lagi kesusu, begitu kartu ATM keluar langsung aja aku cabut dan ngiprit keluar ATM tanpa menunggu uang dan resinya keluar. Untung yang antri di belakangku orang baik dan cepetan ngasih tahu. Kalo engga bisa berabe tuh, harus ganti duit kantor.

Makanya setelah sampai ke kantor, aku ga langsung kerjain apa-apa. Ngopi dulu sambil merenung kenapa aku begitu terburu-buru dari kemarin. Pengen cepet, tapi nyatanya malah jadi kerja bolak balik. Apakah aku harus kembali ke falsafah Jawa lama yang mengatakan "alon-alon waton kelakon..?". Padahal selama ini aku sudah memodifikasi itu menjadi "alon-alon ora bakal kelakon..."

Bila ini dikaitkan dengan masalah libur panjang pasca istri melahirkan, aku malah menemukan sebuah kontradiksi. Selama ini sering dikatakan, untuk membuang pikiran kotor atas kebutuhan biologis, usahakan untuk beraktifitas sesibuk mungkin agar bisa melupakan kebutuhan itu. Namun kenyataannya malah susah untuk konsentrasi dalam bekerja. Selalu ada saja masalah yang muncul.

Aku sudah berusaha mengatur jam istirahat dan asupan nutrisi agar tidak sampai kurang. Beberapa suplemen kesehatan dan susu kotak pun tak pernah ketinggalan. Walau tak ada waktu untuk olah raga, tapi kegiatan angkat junjung karya beberapa hari ini aku rasa cukup untuk sekedar menggerakan badan mencari keringat.

Apa ini salah orang Jawa yang menyebut terburu-buru sebagai kesusu..? Sehingga ketika ingat susu, otak jadi tidak konsentrasi dan kerja serba terburu-buru ingin cepat selesai agar bisa pulang kampung. Padahal kalo dipikir, di kampung pun ga bisa apa-apa karena susu favorit sudah diambil alih anak dan tak bisa diganggu gugat. Eh kok malah jadi jorok yah..? Semoga ga ada anak kecil baca deh...

Pokoknya aku ga tau neh, ada apa dengan otakku. Semenjak istri diungsikan ke kampung untuk melahirkan, kok jadi banyak yang ga beres dalam banyak hal. Baru saat ini aku sadar, bahwa aku begitu besar ketergantungan kepada istri yang selama ini tidak aku sadari. Karena memang secara langsung tidak pernah kelihatan perannya dalam pekerjaanku. Kalo sudah begini, bagaimana mungkin aku bisa bilang bahwa laki-laki itu perkasa dan selalu bisa mengalahkan perempuan..?

Nyatanya tidak ada perebutan posisi itu. Sebutan perempuan sebagai manusia kelas dua aku pikir cuma istilah salah kaprah yang muncul akibat kesetresan otak kaum feminis. Bagiku, perempuan itu makhluk paling utama di bumi ini. Tidak ada laki-laki yang unggul melawan perempuan. Semua laki-laki butuh perempuan agar bisa hidup, minimal untuk bisa terlahir di dunia ini. Makanya tak perlulah ada lagi gembar gembor tentang kesetaraan gender. Nyatanya ketika semua berjalan sesuai kodratnya saja, segalanya sudah setara kok, dalam fungsinya masing-masing. Ga usah kesusu deh bilang laki-laki ga bisa dikalahkan oleh susu perempuan.

Tapi itu untuk aku...
Untuk anda..?

8 comments:

  1. endingnya koq menohok yak hi hi...

    semua diciptakan sesuai porsinya,begitu juga dengan gender... ALLAH menciptakan sudah dengan adil... adil yang paling adil kan ^^

    BalasHapus
  2. Perempuan memiliki peranan yang sangat besar bagi kaum Adam.....!!! Ceritanya si boz lagi di tinggal BINI ya.....lagi alonly kayanya ni....!!!

    Postingan menarik BoZ...

    BalasHapus
  3. yap
    semua udah ada fungsi masing2
    aku pernah denger kalimat gini "dibalik laki-laki hebat pasti ada perempuan hebat yang mendukungnya"
    nah kayaknya mas rawin mempraktekkan kalimat itu ya, heheu....

    BalasHapus
  4. susu cap nona....!!!

    [ngiler : mode on]

    BalasHapus
  5. kalem-kalem aja om, jangan kesusu, halah kesusu. he he he tapi soal posisi perempuan saya setuju om, postinganya keren,,,,

    BalasHapus
  6. haha dari ke susu sampe ke gender ini baru postingan mantabh

    BalasHapus
  7. hhahhahaa... tu pepayanya kok pake * K**tang?? hhhaha

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena