16 Juli 2010

Rejeki Tuyul

Jaman emang bener-bener mumet. Lihat aku pernah post foto lagi di Gunung Srandil, kok tiba-tiba ada yang nyelonong tanya tentang pesugihan. Dikiranya aku datang kesana memang untuk bertapa cari tuyul biar cepet kaya. Padahal suer, aku disana cuma numpang parkir mobil sebelum blusukan ke pantai cari informasi pasir besi.

Aku jadi tak habis pikir. Di jaman modern begini kok masih saja ada yang punya pikiran kaya instan modal kemenyan. Kalo pengen kaya berteman setan sih masih banyak. Tapi sekarang setannya bukan lagi yang doyan sesajen, melainkan doyan kasak kusuk dan berteriak atas nama rakyat. Apalagi setelah 68% tuyul dikuasai Roy Sukro, makin enggan tuyul ikut manusia terutama yang bertitel blogger.

Aku jadi inget seorang teman yang sudah sekitar dua bulanan ngumpet di tempatku. Teman lama waktu aku masih buka usaha komputer di kampung dulu. Entah kenapa tiba-tiba dia nongol di kantor dan mengeluh tentang kehidupannya yang berantakan. Melihat keluhannya yang hampir mirip dengan pengalamanku dulu, aku pun menyarankan agar dia melakukan apa yang pernah aku lakukan untuk bangkit dari kuburnya. Tenangkan pikiran dan putuskan dulu segala sesuatu yang bersinggungan dengan masa lalu sementara waktu. Dan diapun menyanggupi untuk tidak berhubungan dengan siapapun di masa lalunya termasuk keluarga. Hape pun aku suruh cari nomor baru dan jangan sampai terpublikasi.

Setelah pikirannya tenang, aku sarankan dia untuk trading valas, karena aku kesulitan bila harus mencarikan dia pekerjaan dalam waktu singkat. Dia memang pernah belajar bareng aku soal itu beberapa tahun lalu. Aku siapkan ruangan khusus berikut seperangkat komputer dan internet. Aku kasih deposit 1 juta untuk trading dan aku minta berapapun hasilnya jangan diutak atik. Kebutuhan makan dan tidur biar aku yang urus.

Sebulan kemudian aku cek, ternyata uangnya sudah jadi 2 juta. Aku pun kasih lagi tambahan sehingga depositnya 5 juta.  Dua minggu kemudian aku cek lagi, ternyata hasilnya bisa 100% dari nilai modal. Melihat ketekunan dan kehati-hatian dia dalam menganalisa tradingnya, aku pun menawarkan lagi deposit tambahan dari investor. Aku tanya, "sanggup ga kalo pegang modal 50 juta, nanti bagi hasil sama investornya 50 : 50..?"

Jawabannya di luar dugaanku. "Ga usah terlalu banyak, 10 juta saja sudah cukup. Pegang uang orang lain resikonya terlalu besar. Lagi pula rejeki sudah ada jatahnya. Takutnya kalo diambil semua sekarang, masa tua nanti sudah kehabisan"

Aku tentu saja bingung dengan jawaban itu. Dan penjelasan dia lebih lanjutnya gini. "Misalkan jatah rejekiku sepuluh ribu seumur hidup. Andai kata jatah umurku 20 tahun lagi, berarti setahun aku cukup dapat 500 perak saja. Kalo sekarang aku nekat ambil semua, tahun depan aku dah ga punya rejeki lagi dong..."

Wah lumayan heran tuh punya teman yang berprinsip seperti itu di jaman orang berpikir segalanya bisa dibeli dengan uang. Yang jelas-jelas gaji sudah gede pun masih berusaha nyolong-nyolong agar bisa dapat lebih banyak. Dia malah merasa takut punya uang terlalu banyak. Katanya takut ga kuat mental dan akhirnya setres.

Cukup lama aku merenungkan itu. Kalo soal dia tak mau dapat uang berlebihan dari yang dia butuhkan aku masih bisa menerima. Tapi soal jatah rejeki seumur hidup yang katanya tak mungkin bisa minta tambah, baru kepikiran saat ini. Dan aku jadi ingat jaman di pondok dulu. Ada kyai yang bisa merubah daun menjadi uang. Untuk bisa begitu, syaratnya cuma puasa 100 hari dan wiridan yang cukup panjang setiap harinya. Namun, walau keahlian itu bisa dipergunakan kapan saja, pak kyai berpesan ilmu itu hanya boleh digunakan disaat sangat kepepet. Kepepet beneran lho, bukannya sengaja mepet-mepet.

Ketika aku tanya alasannya, beliau menjelaskan begini. "Uang yang dari daun itu sebenarnya adalah rejeki kita juga. Kalo kita ambil terlalu banyak, nanti jatah rejeki di masa depan yang dikurangi..."

Waktu itu aku tak begitu memikirkan, karena memang aku tak terlalu berminat mempelajari ilmu itu. Bukan menyulap uangnya yang aku tak mau, tapi puasa dan wiridannya yang bikin males. Shalat wajib aja senen kemis jemuah kliwon belang bentong ga karuan.

Makanya begitu mendengar ucapan temanku itu, aku jadi mikir lagi kata pak kyai dulu. Mungkin ada benarnya rejeki memang sudah disesuaikan porsinya untuk setiap orang. Makanya orang yang suka sabet kanan kiri dan cepat kaya, bangkrutnya juga cepat. Bisa jadi karena memang jatah rejekinya sudah habis diambil semua. Sehingga walau masih bisa dapat uang banyak, habisnya pun ga manfaat. Kena stroke, serangan jantung dan hartanya habis untuk berobat. Kalopun sehat, uangnya habis buat sogok sana sogok sini agar tidak masuk penjara. Istilahnya dapat duit tuyul, makanya habis dimakan setan.

Tapi ini cuma pikiran bingungku saja. Dan aku tak berani mengambil satu kesimpulan apapun. Mungkin ada benarnya kita tak perlu terlalu berlebihan mencari harta. Dan setiap rupiah yang kita dapatkan sebaiknya kita sisihkan sebagian untuk sesama agar kita punya tabungan rejeki untuk masa depan. Siapa tahu bunga tabungannya gede.

Ayo sini yang mau beramal, aku terima dengan senang hati. Ga amal jariyah, amal gairah juga boleh lah...

8 comments:

  1. Wah bener bgt tuh sob...Jaman sekarang kok tuyul masih di andal kan....Kolot bgt pemikiran org2 kayak gt ya

    BalasHapus
  2. Wkwkwk 2010 masih ngomongin tuyul???? Mending ngomong di blog gkgkgkgk

    Ikut cuap-cuap di blog sahabat ya

    BalasHapus
  3. Bukannya kita dan tuyul juga makhluk hidup, sesama makhluk hidup harus saling bantu membantu donk,, hahaha

    BalasHapus
  4. walau jaman udah canggih ternyata memang cara2 lama masih ada aja

    dan tentang rejeki, wah baru kepikir juga tuch...
    asal halal dan usaha maksimal, insyaALLAH memang rejeki kita ^^

    eh ada amal gairah jg toh >.<

    have a nice day

    BalasHapus
  5. gag konsen bacanya, keburu ketawa ngeliat fotonya,,.

    BalasHapus
  6. biarin aja deh. sapa tau tuyul memang salah satu makhluk lanka yang harus dilestarikan. hehehe...

    BalasHapus
  7. Untuk teman2 yang berminat untuk memiliki tuyul,ato jenis pesugihan lainnya tp masih ragu-ragu, mengalami banyak kendala, dll.., coba gunakan Tuyul Digital ato yang lebih sering disebut Robot Forex (Expert Advisor)

    http://forexsignalgratis.wordpress.com/robot-forex-ea-gratis/

    Tuyul digital / Robot Forex ini bisa teman2 dapatkan 100% gratis! Tanpa Tumbal, Tanpa Mahar, Tanpa Sesajen, Tanpa Syirik dan Efek Negatif lainnya! Kemampuan dalam menghasilkan uang jauh lebih besar daripada Tuyul Konvesional..

    BalasHapus
  8. Emang gue pikirin urusan elu ya elu yang pikirin,
    nyang penting gue enjoy, ah... gue gak ikutan ah,
    elu-elu aja cari tuyul... gue mah ogah bener

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena