Tiga Hari Lagi

Kita banyak menghabiskan waktu untuk mencoba mengatur dunia. Kita membuat jam, kalender dan mencoba memperkirakan cuaca. Tapi bagian manakah dalam hidup kita yang benar-benar telah kita kontrol sepenuhnya..?

Sebuah kutipan dari film The Next Three Days yang aku lihat semalem dan yang terasa banget menonjok telak tepat di jidatku. Sekian lama aku persiapkan kelahiran adiknya Citra dengan hati-hati dan seksama. Aku tak mau ada yang tertinggal karena aku jauh dari rumah. Kasihan kalo ibue yang harus ngalor ngidul belanja kebutuhannya.

Kenyataannya, empat hari di rumah tetap harus pontang-panting. Tiap hari ada saja keperluan yang harus dibeli. Perasaan tiap malem sudah aku bikin daftarnya biar bisa sekali jalan dan ga ada yang kelewat. Tadi malam pun sama, memang perasaan mengatakan masih ada yang tertinggal, tapi itu apa sama sekali ga ingat.

Kali aja otak terlalu jenuh, aku sempatkan nonton 2 film donlotan baru yang belum sempat ditonton. Keukeuh otak ini mengatakan, semua persiapan slametan hari sabtu besok sudah siap semua. Dari sekedar air kemasan sampai kambing untuk aqiqah.

Baru pagi ini aku ingat, kalo yang paling penting dari semua persiapan itu malah belum aku siapin. Ketika ibue nanya, "si dedek mau dikasih nama siapa..?"

Maapin ayah, nak...

Mobile Post via XPeria