26 Oktober 2011

Balikpapan

Sebuah penawaran datang dari Tenggarong Kalimantan Timur. Entah kenapa tiba-tiba ada yang terasa "maksreset" dalam hati. Bukan penawaran kerja atau Tenggarongnya yang membuat ada rasa tak jelas itu. Asal kerjaan dan penghasilan cocok, mudah saja aku hengkang kesana daripada disini misuh-misuh melulu. Yang bikin aku termenung agak lama justru aku ingat Balikpapan yang relatif tak begitu jauh dari Tenggarong.

Aku memang tak pernah terlalu lama di sana. Tapi ada sesuatu yang teramat berkesan dengan kota itu. Sekian lama keluyuran dari tempat satu ke tempat lainnya, hanya Jogja dan Balikpapan yang mampu mencuri perhatianku sebagai kota idaman. Balikpapan begitu bersih, tertib dan kondusif. Jauh banget dibandingkan kota lainnya apalagi Jakarta atau Surabaya yang panas. Bandung yang adem pun aku merasa kurang sreg dengan pola kehidupannya termasuk keindahan mojang Priangan yang begitu terkenal. Bukan aku tak menyukai keindahan gadis-gadisnya. Tapi karena terlalu banyak, jadinya malah mumet melihatnya.

Jogja begitu damai dengan biaya hidupnya yang teramat murah dibanding kota lain. Balikpapan pun begitu nyaman dengan kerapian kotanya. Biaya hidup memang agak mahal, namun di sana uang selalu ada asal mau kreatif. Kayaknya tak pernah ada krisis ekonomi di sana. Yang selalu krisis hanyalah energi dimana listrik sering banget padam. Tapi yang ini mungkin memang ciri khas daerah luar Jawa yang selalu dianaktirikan oleh penguasa Indonesia Raya. Sumber daya alam dikeruk habis-habisan tapi duitnya lebih banyak diboyong ke Jawa. Ribuan ton minyak dan batubara setiap hari ditambang, namun anehnya energi bisa kekurangan.

Biarpun termasuk kota besar, jalanan tidak terkesan semrawut. Pengguna jalan begitu sabar dan penuh toleransi terhadap pelintas lain. Kalo tidak dibilang lebay, aku mungkin bisa mengatakan terharu melihat kondisi lalu lintasnya. Tidak perlu perjuangan campur nekat untuk nyebrang jalan. Kendaraan yang lalu lalang selalu memberikan kesempatan bagi para penyebrang atau kendaraan yang mau keluar gang. Sesuatu yang sangat sulit ditemukan di kota besar. Di Jakarta boro-boro dikasih kesempatan, kalo cuma diklakson bertalu-talu campur teriakan bahasa binatang sudah bisa dikatakan untung.

Begitu banyak tempat nongkrong yang nyaman dari mall sampai ke taman kota. Tapi yang paling favorit buatku adalah di pantai dekat kilang pertamina. Sejuk rasanya duduk di sana sambil memandang laut di teluk Balikpapan ke arah Penajam. Kalo pas ga sempat nongkrong di jalan minyak, aku juga suka duduk-duduk di pantai dekat Balikpapan Trade Center.

Memang rada aneh bila aku jadi sedikit melow hanya karena mengingat sebuah kota yang jauh dari tanah kelahiran. Mungkin benar aku memang jatuh cinta ke kota Balikpapan. Atau mungkin itu hanya seloka bahwa aku harus balik ke papan panggonan alias pulang kampung biar bisa kumpul selalu dengan keluarga bahagiaku. Kangen juga dengan si Encit, Encip dan ibue.

Embuhlah...
Aku lagi ga ngerti perasaanku sendiri.
Ada yang punya kenangan indah tentang Balikpapan kah..?


7 comments:

  1. Aku malah belum pernah kesana e,ssst, soal kenangan indah, aku malah lebih cenderung ke mojang priangane, he he, guyon di pagi hari ...

    BalasHapus
  2. wah, dr gambarnya sich sepertinya kotanya nyaman dan bersih.
    klo jakarta tertib kayakx bkn jekarda lagi dech xixixi

    BalasHapus
  3. ndak ada Om, belum pernah ke sana. saya justru melirik Jogyakarta, rasanya pengen ke Jogja lagi, berlama-lama di sana-bener-bener ngrasain atmosphere yang beda dari Banjar T_T

    BalasHapus
  4. Lho, kenapa si sulung jarang disebut Kang? Emang gak kangen juga ama si Sulung ya? #menuduh

    BalasHapus
  5. kota kenangan Pak Rawins :)

    BalasHapus
  6. Terima kasih pujiannya, Balikpapan memang kota yang metropolis yang alami,,, kalau tempat favoritku di Kemala Beach, salah satu pantai yang terletak di tengah kota dengan Jimbaran Resto yang menambah keunikan sendiri.

    BalasHapus
  7. :: Kota Favoritku selain Kota Minyak ini juga kota Jogja (kog bs sama yaaa ?!... heheheee), kalau di Balikpapan selain View dan semua yang disebut di atas pastinya tingkat keamanannya tinggi meski naruh jaket atau helm di kendaraan saat parkir ga akan hilang, kenyamanan jd prioritas disini. Sebagai orang asli Balikpapan senang rasanya waktu temen2 dari luar kota terkaget-kaget melihat kota kecil kami, karna mereka selalu berfikir kalau Balikpapan itu di daerah yang terpencil yang ternyata justru lebih maju dari kota mereka sendiri.
    Semoga Balikpapan selalu menjadi kota yang Beriman (Bersih, Indah, Aman dan Nyaman) :)

    by : aya dee

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena