Anak Lanang

Mencuri start agar bisa segera pulang, malam tadi aku meluncur ke Banjarmasin dan sampai menjelang subuh. Kuharap semua kebutuhan pekerjaanku ready stock dan sore nanti bisa kembali ke tengah hutan. Bila tak ada masalah, sepertinya aku bisa menyelesaikan pekerjaanku dalam dua hari walaupun harus memaksa anak-anak lembur sampai tengah malam. Paling lambat selasa malam aku sudah bisa kembali ke Banjarmasin untuk mengejar penerbangan ke Jogja rabu paginya.

Walau terlambat karena kesulitan sinyal, akhirnya kiriman foto anak lanang bisa masuk juga ke hapeku. Benar-benar anakku banget yang jidatnya jenong dan idungnya pesek. Biarpun ibue ngebelain, kalo dibanding Citra hidung adiknya lebih mendingan. Rambutnya juga lebih tebal dan yang penting tititnya gede.

Sayang aku belum dapat kiriman foto yang lagi melek. Kata ibue, matanya bagus dan berbinar-binar. Anaknya kalem dan jarang nangis. Mungkin dia ngerti kalo ibue pasti akan repot banget bila dia rewel. Atau bisa jadi turunan pecicilannya sudah habis diborong Citra. Gapapalah kebalik juga. Anak cowok pendiam yang cewek malah gabisa diem. Citra kan cewek, jadi nurunin ibue. Adiknya nurunin bapaknya yang kalem.

Citra sendiri jadi lebih baik walau katanya sempat bingung liat ibue yang tiba-tiba perutnya kempes. Dia baik dan perhatian ke adiknya. Sampai-sampai, lagi makan emping pun adiknya disuapin. Makanya perlu pengawasan ekstra biar rasa sayang kakak ke adiknya jangan sampai bikin masalah. Bisa gawat kalo tiba-tiba Citra bawa ayam dan kambingnya bermain di kamar bareng adik barunya.

Jaga adikmu ya, nak...
Ayah usahakan pekerjaan cepet selesai agar bisa segera pulang

Dari kamar 608 Hotel Jelita Banjarmasin

Mobile Post via XPeria