Suratan tangan di hari minggu tanggal tua. Orang lebih suka ngobrol di mess karena jarang yang ngeluyur ke kota. Namanya dompet lagi kempes-kempesnya, obrolannya lama kelamaan ngaco dan lebih banyak menghayal yang bukan-bukan. Namun ada satu cerita dari karyawan penduduk setempat yang lumayan menarik, yaitu tentang tumbal pesugihan.
Terlepas dari masalah agama atau tahayul, hal-hal klenik semacam itu kirain cuma ada di Jawa yang identik dengan Nyi Blorong atau Nyi Roro Kidul. Ternyata disini pun ada orang yang memuja setan demi kekayaan instan. Teman itu cerita tentang satu keluarga besar yang kaya raya. Dari delapan bersaudara itu yang hartanya berlimpah hanya satu orang. Ketujuh saudaranya hanya lontang-lantung dan semua kebutuhan hidupnya ditanggung oleh si sukses itu. Semua diberikan rumah dan mobil termasuk anak-anaknya.
Aku sempat menepis cerita, karena menurutku membantu saudara yang kurang beruntung itu sesuatu yang wajar. Tapi teman tadi tetap keukeuh dengan gosip yang beredar di masyarakat. Katanya, pada waktu masih sama-sama miskin, semua keluarganya itu sehat wal afiat. Begitu dia mulai kaya mendadak, satu persatu saudaranya mulai bertingkah seperti orang stres sampai sekarang. Katanya mereka memang dibuat setengah gila sebagai tumbal atau kompensasi atas kekayaan yang berlimpah itu.
Jadi ingat waktu aku beberapa tahun tinggal di pedalaman Jawa Barat. Mencari kekayaan dengan cara sesat semacam itu sudah menjadi rahasia umum dan bukan lagi dianggap aib. Tak heran bila sebuah kampung kecil yang terpencil kehidupannya lumayan mewah. Memang tidak semuanya begitu. Yang masih berada di jalan yang benar juga banyak. Kompensasi yang berlaku di pemujaan kampung itu adalah tidak punya keturunan. Makanya disana banyak orang kaya raya tapi tidak punya anak. Setelah orang itu meninggal, ya habislah semua harta kekayaannya itu.
Cerita yang lain aku temukan di daerah pesisir selatan masih di Jawa Barat juga. Ini agak aneh dan susah dimengerti tapi kisahnya memang begitu. Yang berlaku adalah kontrak umur. Misalkan dia teken kontrak selama 10 tahun, dalam jangka waktu segitu dia mendadak kaya raya. Setelah 10 tahun berlalu, dia akan meninggal dan seluruh hartanya juga habis dalam waktu singkat kena berbagai musibah. Mitosnya, sebenarnya dia itu belum mati. Tapi pindah ke alam ghaib jadi kacung di keraton dedemit yang dipujanya sampai batas waktu umur yang sebenarnya. Misalkan dia mati dimakan demit di umur 50 tahun, sedangkan takdirnya mati di umur 60, berarti selama 10 tahun dia berada di alam antah berantah.
Karena sudah umum, kasus-kasus semacam itu sudah tidak ada lagi tetangga yang mempergunjingkan. Toh mereka tidak merugikan orang lain sebagaimana halnya pemelihara tuyul atau babi ngepet. Malah tetangga sebelah kos-kosan pernah mengaku kalo diapun ikutan menggadaikan umur ke setan. Aku sempat tak percaya melihat kehidupannya yang biasa-biasa saja tak seperti orang lain yang wah.
Entah bagaimana awal mulanya, tetangga itu malah jadi curhat tentang prinsip hidupnya. Dia merasa orang bodoh dan miskin, tapi tak ingin anak-anaknya bernasib sama. Karena kondisi ekonominya yang tak memungkinkan, sedangkan dia merasa punya tanggung jawab atas masa depan anak, diapun nekat melakukan itu.
Alasannya kenapa hidupnya tidak dibikin mewah, katanya takut anak-anaknya jadi manja. Dia didik anak-anaknya dengan baik agar menjadi orang yang ulet dan mandiri. Bagaimanapun juga dia tau resikonya. Ketika kontraknya habis, semua kekayaannya akan kembali lenyap. Sebelum saat itu tiba, semuanya disekolahkan setinggi mungkin. Menurut pemikiran dia, hartanya memang akan hilang, tapi apa yang sudah masuk dalam otak anak-anaknya tak akan hilang. Sayang aku hanya setahun di sana dan tak tahu kelanjutan cerita setelah si bapak itu meninggal. Apakah hanya hartanya saja yang musnah atau anak-anaknya juga ikut berubah jadi bego.
Percaya atau tidak, itulah sebuah realita tentang kehidupan manusia yang kadang aneh-aneh di mata manusia lainnya. Aku tak mau menyangkutpautkan cerita ini dengan masalah religi karena pasti akan berbenturan. Mungkin memang banyak cerita lain tentang tumbal pesugihan semacam ini. Namun hanya kisah diatas yang aku lihat dan dengar dengan mata kepala sendiri di lingkunganku. Soal tumbal darah perawan, bayi, tuyul, ngepet dan semacamnya sampai sekarang aku belum pernah temukan apalagi nyobain. Amit-amit dah...
Tumbal pesugihan yang aku lakukan bukannya ngepet, tapi ngempet. Demi menafkahi anak istri, aku harus ngempet si otong karena cuma punya cuti 3 bulan sekali. Pesugihan semacam ini perlu mempersembahkan korban juga. Paling sering tuh korban perasaan. Sekian lama menanti cuti, pas pulang yang rumah palang merah.
Nasibmu sudah menjadi bubur cendol, tong...
Sabar...
#Gambar dari google
Terlepas dari masalah agama atau tahayul, hal-hal klenik semacam itu kirain cuma ada di Jawa yang identik dengan Nyi Blorong atau Nyi Roro Kidul. Ternyata disini pun ada orang yang memuja setan demi kekayaan instan. Teman itu cerita tentang satu keluarga besar yang kaya raya. Dari delapan bersaudara itu yang hartanya berlimpah hanya satu orang. Ketujuh saudaranya hanya lontang-lantung dan semua kebutuhan hidupnya ditanggung oleh si sukses itu. Semua diberikan rumah dan mobil termasuk anak-anaknya.
Aku sempat menepis cerita, karena menurutku membantu saudara yang kurang beruntung itu sesuatu yang wajar. Tapi teman tadi tetap keukeuh dengan gosip yang beredar di masyarakat. Katanya, pada waktu masih sama-sama miskin, semua keluarganya itu sehat wal afiat. Begitu dia mulai kaya mendadak, satu persatu saudaranya mulai bertingkah seperti orang stres sampai sekarang. Katanya mereka memang dibuat setengah gila sebagai tumbal atau kompensasi atas kekayaan yang berlimpah itu.
Jadi ingat waktu aku beberapa tahun tinggal di pedalaman Jawa Barat. Mencari kekayaan dengan cara sesat semacam itu sudah menjadi rahasia umum dan bukan lagi dianggap aib. Tak heran bila sebuah kampung kecil yang terpencil kehidupannya lumayan mewah. Memang tidak semuanya begitu. Yang masih berada di jalan yang benar juga banyak. Kompensasi yang berlaku di pemujaan kampung itu adalah tidak punya keturunan. Makanya disana banyak orang kaya raya tapi tidak punya anak. Setelah orang itu meninggal, ya habislah semua harta kekayaannya itu.
Cerita yang lain aku temukan di daerah pesisir selatan masih di Jawa Barat juga. Ini agak aneh dan susah dimengerti tapi kisahnya memang begitu. Yang berlaku adalah kontrak umur. Misalkan dia teken kontrak selama 10 tahun, dalam jangka waktu segitu dia mendadak kaya raya. Setelah 10 tahun berlalu, dia akan meninggal dan seluruh hartanya juga habis dalam waktu singkat kena berbagai musibah. Mitosnya, sebenarnya dia itu belum mati. Tapi pindah ke alam ghaib jadi kacung di keraton dedemit yang dipujanya sampai batas waktu umur yang sebenarnya. Misalkan dia mati dimakan demit di umur 50 tahun, sedangkan takdirnya mati di umur 60, berarti selama 10 tahun dia berada di alam antah berantah.
Karena sudah umum, kasus-kasus semacam itu sudah tidak ada lagi tetangga yang mempergunjingkan. Toh mereka tidak merugikan orang lain sebagaimana halnya pemelihara tuyul atau babi ngepet. Malah tetangga sebelah kos-kosan pernah mengaku kalo diapun ikutan menggadaikan umur ke setan. Aku sempat tak percaya melihat kehidupannya yang biasa-biasa saja tak seperti orang lain yang wah.
Entah bagaimana awal mulanya, tetangga itu malah jadi curhat tentang prinsip hidupnya. Dia merasa orang bodoh dan miskin, tapi tak ingin anak-anaknya bernasib sama. Karena kondisi ekonominya yang tak memungkinkan, sedangkan dia merasa punya tanggung jawab atas masa depan anak, diapun nekat melakukan itu.
Alasannya kenapa hidupnya tidak dibikin mewah, katanya takut anak-anaknya jadi manja. Dia didik anak-anaknya dengan baik agar menjadi orang yang ulet dan mandiri. Bagaimanapun juga dia tau resikonya. Ketika kontraknya habis, semua kekayaannya akan kembali lenyap. Sebelum saat itu tiba, semuanya disekolahkan setinggi mungkin. Menurut pemikiran dia, hartanya memang akan hilang, tapi apa yang sudah masuk dalam otak anak-anaknya tak akan hilang. Sayang aku hanya setahun di sana dan tak tahu kelanjutan cerita setelah si bapak itu meninggal. Apakah hanya hartanya saja yang musnah atau anak-anaknya juga ikut berubah jadi bego.
Percaya atau tidak, itulah sebuah realita tentang kehidupan manusia yang kadang aneh-aneh di mata manusia lainnya. Aku tak mau menyangkutpautkan cerita ini dengan masalah religi karena pasti akan berbenturan. Mungkin memang banyak cerita lain tentang tumbal pesugihan semacam ini. Namun hanya kisah diatas yang aku lihat dan dengar dengan mata kepala sendiri di lingkunganku. Soal tumbal darah perawan, bayi, tuyul, ngepet dan semacamnya sampai sekarang aku belum pernah temukan apalagi nyobain. Amit-amit dah...
Tumbal pesugihan yang aku lakukan bukannya ngepet, tapi ngempet. Demi menafkahi anak istri, aku harus ngempet si otong karena cuma punya cuti 3 bulan sekali. Pesugihan semacam ini perlu mempersembahkan korban juga. Paling sering tuh korban perasaan. Sekian lama menanti cuti, pas pulang yang rumah palang merah.
Nasibmu sudah menjadi bubur cendol, tong...
Sabar...
#Gambar dari google
kadang blog bagi seorang blogger matre juga berfungsi mirip tuyul tapi gakpake colong2an..waah seneng deh bisa komentar dengan gampang sekarang *horehoreee
BalasHapusamit amit jabang bayik , masih kuat cari rejeki dengan peras keringat aku om.
BalasHapusmungkin ini sisi lain kehidupan negeri ini, yg pejabat korupsi
yangmelarat pake cara instan ..
wis lah .. mumeti :)
btw aku kok ketawa ngakak pas lihat pic nya :)
apa salahnya membantu keluarga sendiri ya,lanjutkan mas:)
BalasHapusbtw,hpnya xperia kan?loh itu juga OSnya android bukan ?:)
Oooh ternyata X2 itu pakainya WInmo ya. walah saya gak ngerti, gak punya soalnya jadi belum bisa ngutak-ngutik:)
BalasHapusbelum mampu juga beli X2 :-D
walalah.. emang ana-ana wae wong jaman biyen. tapi lumrah, dan hal itu memang ada bagi yang meyakini..
BalasHapusya, tujuannya sebenernya mulia cuman caranya aja yang salah.
ah, si otong dibundel wae kang.. biar gak minta jatah. *plak
ngeri amat sich bikin perjanjian ma dedemit...hiiii...amit2 jabang bayi, aja ngasi dech...
BalasHapustukang santet sekarang kerjanya juga butuh laptop yah ? :D
BalasHapusaihhh temenan nya sama dedemit ANGKER
BalasHapushihi tetep semangat to kang tapi nya...hehe lama tak sua kang...met pagi ajah ya....
BalasHapusNgeliat gambar di atas, gua pikir ada trik mantab untuk ngeblog sambil bakar kemenyan...biar naekin traffic...LOL
BalasHapusOgah ah pake tumbal2 segala macem... ngeri.
BalasHapushahaha...Maaf landasan pacu sedang dalam perbaikan... Silahkan mendarat di tempat lain...
BalasHapusngeri banget soal cerita yang kontrak langsung kaya itu, taoi setelahnya jadi kacung?
BalasHapusHa???
emang beneran ada ya
(geleng geleng kepala)
hebat sekali bisa membelikan mobil, dll.
BalasHapustapi sayang jalan nya salah.
canggih ya, pake laptop..
BalasHapusinfo:
BalasHapusJika ada yang mau ikhtiar untuk mengatasi masalah Hutang Dll.. dengan cara Ritual
Hubungi: 082320613651
Anda akan saya antarkan langsung ke rumah juru kunci atau kuncennya.
Disini saya hanya sebagai pengantar saja, dan saya tidak
akan meminta imbalan dalam bentuk apapun kepada anda maupun kepada kuncennya, tp kalau nanti anda sudah berhasil dan inget sama saya boleh-boleh saja, dan cukup seikhlasnya saja.
Hanya untuk orang yang SERIUS dan benar-benar NEKAD.
Tks admin.
jika anda masih mencari pesugihan yang nyata tanpa rekayasa, saya bisa antar anda ke tempat juru kunci yang bisa mengabulkan permintaan anda.
BalasHapusdengan mahar 8jt, saya bisa antar anda ke tempat juru kunci nya. asalkan anda tidak lahir di hari jum’at dan anda tidak memiliki isian badan atau susuk dan semacam nya, saya jamin proses tidak akan lama dan langsung pencairan.
Call me at 082 317 933 933