Perbaikan Keturunan

Pewarisan unsur genetis ke anak memang selalu jadi misteri yang susah ditebak. Kita tak pernah bisa rikuwes agar yang diturunkan hanya sifat-sifat tertentu saja dan yang lain ga perlu. Bermacam trik yang beredar di masyarakat pun lebih banyak sekedar usaha tanpa ada yang berani menjamin keberhasilannya. Sampai-sampai ada istilah perbaikan keturunan pada saat kita pedekate mencari pasangan untuk berkembang biak. Yang merasa hitam cari istri yang putih, yang pendek cari yang tinggi, yang jelek mencari yang cakep. Walau jarang banget dengar yang cakep bilang pengen yang jelek.

Memang upaya perbaikan keturunan itu ga begitu jelas hasilnya, tapi minimal bisa mencegah perselisihan suatu saat nanti. Makanya cewek putih harus ikhlas dapat cowok item. Kalo nanti anaknya putih, berarti ikut ibunya. Kalo itemk berarti ikut bapaknya. Kalo yang cakep pengennya yang cakep juga, tar kalo anaknya jelek bisa bikin perang dingin dalam selimut tuh.

Seperti aku sama ibue Citra, kayaknya dah saling melengkapi banget soal sifat yang saling bertolak belakang. Pengennya sih Citra itu tingginya ikut aku, putih dan kalemnya ikut ibue. Ternyata hasilnya malah item, pesek, jenong, kriwil plus ga pernah bisa diam. Tapi itu bukan alasan untuk menolak kelahiran Citra atau dipaksa masuk lagi untuk dicetak ulang. Toh semua yang ada dalam diri Citra merupakan potokopian atau puzzle dari kedua orang tuanya.

Aku ga mempermasalahkan Citra cewek tapi super aktif karena ibue pun begitu. Segala pekerjaan di rumah selalu habis diembat sendiri sebelum aku sempat bangun tidur di pagi hari. Kebalikannya malah terlihat dalam diri Cipta. Sejak masih bayi sudah kelihatan bakat kalem dan tenangnya. Pokoknya Cipta aku banget dah. Termasuk urusan nenen yang susah disuruh berentinya.

Pokoknya aku ga mau rewel soal anak. Bagaimanapun itu titipan yang seperti apapun wujudnya harus aku terima. Memang banyak tips-tips yang katanya bisa mencetak bayi super atau sekedar menentukan jenis kelamin. Seperti ibu harus banyak makan daging waktu hamil biar anaknya nanti cowok dan banyak makan sayur bila ingin anaknya cewek. Sampai ada temen yang suami istri jadi vegetarian biar punya anak cewek. Tapi sampai anak keempat lahir, tetap keluarnya lanang maning lanang maning.

Sudah begitupun dia belum putus asa dan berminat mencoba trik baru untuk yang kelima kalinya. Aku yang ga mudeng urusan medis, terus-terusan ditanya apa tipsnya biar punya anak cewek. Daripada berisik, aku jawab sekenanya, "biar adonan rotinya ga terlalu mengembang, waktu ngocok telurnya setengah-setengah saja."

Kirain dia ngerti kalo aku cuma iseng biar ga diganggu terus. Eh, beberapa hari kemudian dia datang lagi dengan muka sedikit mendung kasih laporan, "gagal, mas. Cuma dua hari doang kuat masuk setengah..."

"Maksutloh..?"

"Lama-lama ga ketahan. Daripada nanggung, mending jadin cowok saja dah..."

Halah... 

Don tri et hum...