Semalem Lik Ihin nelpon. Sebuah kebiasaan lama setiap istrinya melahirkan untuk konsultasi nama. Padahal urusan semacam ini jagonya adalah Mas Semar. Tapi karena beliau sudah jarang online, apa boleh buat aku layani sepenuh hati.
Lik Ihin mengajukan nama Anna Sausan Marita. Tau nemu dari mana, tapi katanya, artinya bunga yang harum di bulan maret. Aku yang tak tahu asal katanya cuma bilang iya aja. Cuma aku kasih masukan tentang kaitannya dengan nama saudaranya. Nama kakaknya kan Diva dan Naila, kenapa tidak dicoba cari kata yang senada etniknya.
Aku usul agar nama kakaknya digabung saja. Diva dan Naila jadi Dila. Eh, malah ga mau. Katanya ada kenangan pahit dengan nama itu. Katanya jadi ingat skandal cinta segi empat di multiply antara Kisut, Semar dan Putri Fa****. Kisut bisa ngamuk, luka lamanya bersemi kembali.
Nama, selain indah dan memiliki arti yang bagus, harus dicari juga yang enak pengucapannya. Apalagi mbahnya pernah komplen tentang nama cucunya yang susah dihafalkan oleh otak tuanya. Nama lengkap bisa terucap enak, begitu juga panggilannya. Contohnya Jelita. Bagus sih dan enak didengar. Tapi kalo dipanggil pendek kan jadi ga enak. Coba panggil Jel, apa Lit..?
Soalnya pemanggilan nama sekarang sudah berubah. Dulu, terutama pada nama Jawa, panggilan biasanya dipotong dari suku kata belakangnya. Sekarang mulai ikut-ikutan orang barat yang main potong kata depannya. Kaya aku di sini biasa dipanggil Ko, rada enakan dikit. Lha, gara-gara Yu Windie Kompeni sekarang mulai ada yang manggil Ek. Ga enak banget kan. Tar malah dikira E'ek...
Akhirnya tak suruh tunggu besok. Mau minta urun rembug sama temen-temen di MP dulu. Pokoknya carikan nama yang temanya bunga, harum dan indah. Itu saja permintaan Lik Ihin kepada teman-teman.
Biar bunga dan indah kebawa semua, aku sudah usulkan nama Mawar Melati Semuanya Indah. Tapi kayaknya ga enak, tar nama panggilannya malah Kebunku...
Lik Ihin mengajukan nama Anna Sausan Marita. Tau nemu dari mana, tapi katanya, artinya bunga yang harum di bulan maret. Aku yang tak tahu asal katanya cuma bilang iya aja. Cuma aku kasih masukan tentang kaitannya dengan nama saudaranya. Nama kakaknya kan Diva dan Naila, kenapa tidak dicoba cari kata yang senada etniknya.
Aku usul agar nama kakaknya digabung saja. Diva dan Naila jadi Dila. Eh, malah ga mau. Katanya ada kenangan pahit dengan nama itu. Katanya jadi ingat skandal cinta segi empat di multiply antara Kisut, Semar dan Putri Fa****. Kisut bisa ngamuk, luka lamanya bersemi kembali.
Nama, selain indah dan memiliki arti yang bagus, harus dicari juga yang enak pengucapannya. Apalagi mbahnya pernah komplen tentang nama cucunya yang susah dihafalkan oleh otak tuanya. Nama lengkap bisa terucap enak, begitu juga panggilannya. Contohnya Jelita. Bagus sih dan enak didengar. Tapi kalo dipanggil pendek kan jadi ga enak. Coba panggil Jel, apa Lit..?
Soalnya pemanggilan nama sekarang sudah berubah. Dulu, terutama pada nama Jawa, panggilan biasanya dipotong dari suku kata belakangnya. Sekarang mulai ikut-ikutan orang barat yang main potong kata depannya. Kaya aku di sini biasa dipanggil Ko, rada enakan dikit. Lha, gara-gara Yu Windie Kompeni sekarang mulai ada yang manggil Ek. Ga enak banget kan. Tar malah dikira E'ek...
Akhirnya tak suruh tunggu besok. Mau minta urun rembug sama temen-temen di MP dulu. Pokoknya carikan nama yang temanya bunga, harum dan indah. Itu saja permintaan Lik Ihin kepada teman-teman.
Biar bunga dan indah kebawa semua, aku sudah usulkan nama Mawar Melati Semuanya Indah. Tapi kayaknya ga enak, tar nama panggilannya malah Kebunku...
0 comments:
Posting Komentar
Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih