28 Maret 2010

Guestbook

Pagi ini, ada PM masuk ke inbox. Rasanya sudah lama sekali aku tidak dapat pesan pribadi di Multiply yang semacam ini, "Kenapa ngintip-ngintip, masuk dong..."

Aku jadi ingat sekitar 3 tahun yang lalu, ketika Multiply mengeluarkan fitur baru bernama Guestbook. Awalnya aku kurang tertarik, karena menurutku blogging adalah dunia menulis dan bukan sekedar sarana anjangsana. Tapi kemudian, ketiadaan guestbook membuat banyak basa basi ga nyambung masuk ke blog. Tidak peduli tulisan di blognya apa, di kolom komentar nulisnya, "halo, gimana kabarnya..?" Atau "Sudah makan belum nih..?"

Akhirnya aku pasang deh guestbook itu. Dan ketika Multiply naik daun kebanjiran pengguna, guestbook menjadi fitur paling ramai. Jauh lebih hingar bingar dibanding blog. Apalagi sebagian besar pengguna waktu itu sepertinya tidak suka menulis dan membuat akun hanya agar tidak dipandang gaptek. Persis seperti orang sekarang dengan pesbuknya. Multiply isinya hanya foto-foto dan artikel kopi paste, selebihnya lebih banyak saling komentar di guestbook.

Dan waktu itu, bila kita nongol di blog orang tanpa meninggalkan komentar, seringkali dikejar dengan pesan seperti di atas melalui PM atau guestbook. Tak peduli kita salah klik atau tidak menemukan hal menarik di blog itu, pokoknya tidak komentar sepertinya dosa besar.

Aku yang lebih tertarik dengan tulisan membuatku jarang komentar bila merasa tidak ada yang menarik disitu. Apalagi waktu itu aku pakai koneksi internet yang super lelet. Sedangkan blog penggemar komen kebanyakan menggunakan theme yang ramai sekali dengan berbagai kerlap kerlip yang menghabiskan bandwith. Aku jadi malas. Sudah buka halamannya lama banget, trus isinya kurang menarik.

Yang aneh lagi, bila ada yang masuk ke guestbook kita, kita harus menjawabnya di guestbook mereka. Jadinya orang lain yang baca tuh bingung melihat percakapan yang tidak nyambung. Lebih payah lagi, ada yang suka marah bila sudah komen di tempat kita trus kita tidak membalas di tempat mereka. Benar-benar masa keemasan buat yang gila komen.

Aku sendiri jarang banget datang ke guestbook orang hanya untuk basa basi. Aku lebih suka mencari topik menarik melalui inbox. Bila ada yang asik baru aku komentar. Kadang tulisannya tidak menarik, tapi ada komentar sebelumnya yang asik buat dikomentari, ya aku nulis. Kalo engga, ya aku kabur.

Aku tidak pendendam untuk urusan komentar. Orang mau komen apa tidak aku tak peduli. Aku tak pernah mau memaksa orang untuk suka tulisanku. Apalagi bila melihat perkembangan sekarang, dimana fungsi blog berkembang menjadi semacam jejaring sosial. Dimana komentar lebih sering tidak nyambung dengan topik dan sekedar alat agar orang mau membalas kunjungan. Makanya aku sempat ngakak ketika ada temanku yang bikin quicknote, "Orang kok sukanya ngintip, ya aku balas intip doang. Rasain loe.."

Bagaimana aku bisa masuk ke blog dia, wong dianya ga pernah nulis. Paling banter quicknote yang temanya ABG banget. Kebalikannya, aku juga punya contact yang tidak pernah mau komentar di blogku. Tapi tidak aku remove karena aku memang suka tulisan dia dan setiap komentarku disana juga selalu dilayani dengan baik.

Masalah komentar yang ga nyambung dengan tema, itu sih sudah penyakit dari dulu dan aku anggap wajar. Awal-awalnya sih selalu berkaitan dengan topik tulisan. Tapi kesananya udah berubah jadi ajang chatting. Tak heran bila jaman dulu, satu tulisan bisa memiliki ratusan komentar. Sampai-sampai ada yang bilang YM bisa bangkrut, gara-gara chatternya banyak yang pindah ke MP.

Setelah serangan pesbuk yang hampir menghabiskan pengguna MP, guestbook sepertinya mulai kesepian lagi. Tapi tetap saja aku belum begitu tertarik untuk menemaninya. Untuk ngobrol ngalor ngidul tanpa tema dengan teman dekat, aku lebih suka lewat PM. Walau kata temanku, PM itu ajang ngegombal yang harus ditangani dengan hati-hati.

Tapi sudahlah. Yang penting teguran atas pengintipan sudah mulai reda. Aku sudah bisa mengintip orang lain lebih leluasa tanpa komplen. Sayangnya sekarang jarang orang mandi di sungai, sehingga acara ngintipku tidak bisa diperluas lagi wilayahnya...

3 comments:

  1. Ungkapan yang menarik Boss,,nginti teyuss !

    BalasHapus
  2. bareng maca tulisane rika, inyong dadi kepengin nulis mandan akeh maning koh....haha
    maen lah ....

    Linduaji M

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena