18 Maret 2010

Mending Ndableg

Event kemarin, tidak ada yang terlalu menarik untuk diceritakan. Semua berjalan seperti biasanya. Kebanjiran miskol dan sms, mandi keringat di lapangan, ngomel-ngomel ke bagian stage sampai ngurus seniman yang mabok di akhir event. 

Dan sudah menjadi kebiasaan di saat sibuk berat, selalu ada masalah tambahan yang nimbrung. Seperti pada waktu kehabisan uang tunai. Mondar-mandir cari ATM yang tidak ngantri tidak ditemukan. 

Akhirnya pasrah saja ikut berpanas-panas d antrian yang bagai ular naga panjangnya bukan kepalang. Sudah begitu, setiap orang yang masuk ATM lamanya minta ampun. Sampai banyak pengantri yang ngomel-ngomel ga karuan.



Begitu aku masuk, baru ketahuan penyebabnya. Mesin ATMnya tuh normal-normal saja pada awalnya. Tapi ketika melakukan penarikan, bukan uang yang keluar. Melainkan tulisan di layar yang kalo ga salah, "Transaksi gagal. Silakan ulangi lagi..." 

Pantesan setiap orang lama banget. Pasti nyoba-nyoba beberapa kali sebelum akhirnya menyerah. Yang aku heran tuh, kenapa sebanyak itu orang yang gagal mencoba, tidak satu pun yang ngasih tahu ke yang antri kalo ATMnya rusak. Sengaja balas dendam biar orang lain merasakan apa yang dia rasakan atau memang budaya "sabodo teuing" telah merasuki warga Jogja aku ga tahu.

Merasa jadi orang yang tepo sliro dan peduli dengan penderitaan orang lain, aku tidak ingin cuek bebek seperti yang lain. Begitu keluar aku pun bilang ke yang masih antri, "ATMnya rusak, mas..."

Perasaan aku kasih tahu tuh dengan sepenuh hati. Tapi kok malah orang itu yang cuek dan tetap saja masuk ke ATM. Baru saat itu aku menyadari bahwa memberikan informasi yang benar kepada orang lain itu kadang tidak ada gunanya.

Yoweslah.
Mulai saat ini mending ndableg saja...

0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena