31 Agustus 2010

Tulisan Panjang Sepi Pengunjung..?

Akhir-akhir ini, aku makin sering mendengar celetukan teman yang intinya mengeluh bila menemukan tulisan yang lumayan panjang. Itu dari sisi pengunjung. Dari sisi penulis pun mulai banyak yang mengatakan malas menulis panjang lebar, karena sepi komentar. Lebih asik nulis pendek asal berasa sensasi, pasti panen komen walau bila ditilik isinya cuma nyepam doang. Blog-blog yang panjang dan detil pun makin sulit untuk ditemukan. Apalagi setelah demam pesbuk melanda. Makin jarang orang mau nulis yang butuh mikir. Tak kurang-kurang yang sampai hengkang sama sekali dari dunia blog.

Aku sendiri juga makin jarang nulis tutorial. Bukan soal sepi komen, tapi karena ga ada pengalaman yang bisa dibagi aja. Kalo cuma comot sana sini trus diposting ulang tanpa ditambah opini atau pengalaman pribadi, kayaknya ga asik buatku. Kalo soal SEO, aku ga pernah kasih perhatian khusus karena memang aku ga begitu berminat. Apalagi aku belum menemukan korelasi yang pasti antara jumlah komen dengan tingkat popularitas tulisan dalam jangka panjang.

Melalui analytic, seringkali aku melihat tulisan yang rame komen itu cuma naik sesaat dan setelah itu dilupakan orang. Sebaliknya ada tulisan yang sepi komen justru bertahan lama dan selalu dicari orang. Ilustrasi jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah.


Ini adalah capture analitik terbaru selama 2 jam. Kelihatan bahwa tulisan terbaru bisa nangkring di peringkat paling atas dibuka orang. Untuk analitik harian pun hasilnya tak jauh berbeda. Ini bisa dimengerti karena sebagian besar pengunjung yang datang blogwalking akan membuka tulisan terbaru, tak peduli mereka sebenarnya tertarik atau tidak dengan tema tulisan. Pengunjung terbanyak di bagian ini adalah yang bersifat formalitas pertemanan.



Bila kita buka analitik mingguan, coba perhatikan tanggal postingnya. Akan keliatan bahwa tulisan baru tenggelam nilai pageview nya dibanding tulisan lama. Tulisan yang jumlah kunjungannya di peringkat atas akan tersortir dengan sendirinya. Tulisan-tulisan asal bunyi tak akan muncul. Yang nongol akan didominasi tulisan yang sedikit ada bobotnya dan seringkali tulisan panjang lebar. Bisa dilihat jumlah komentar pada tulisan teratas masih kalah banyak dengan yang dibawahnya.



Pada gambar berikutnya bisa dilihat bila pengunjung terbanyak datang dari google. Kenapa bisa begitu, buatku masih menjadi teka-teki. Karena yang aku pernah dengar, agar bisa terindeks google, tulisan tersebut harus dianggap penting dalam artian pengunjungnya banyak. Padahal agar bisa banyak pengunjung, tulisan harus terindeks di google. Persis kasus duluan mana ayam dan telur. Secara teknis, aku tak pernah melakukan optimalisasi apapun terhadap tulisan-tulisanku. Tulisan ada isinya atau omong kosong, tak pernah aku bedakan pengelolaannya secara khusus. Apalagi melakukan promo, incar keyword atau pasang link sana sini.

Yang terpikir olehku cuma isi tulisannya saja yang membuatnya populer. Mungkin ada pembaca yang mengganggapnya bermanfaat sehingga kasih tahu temen dengan memberikan link ke tulisan itu. Hal lain-lain aku ga begitu paham. Mungkin para pakar SEO bisa memberikan penjelasan lebih lanjut. Yang jelas aku tak melakukan optimasi apapun dan membiarkan semuanya berjalan secara alami.

Bila melihat data ini, masihkah kita berpikir bahwa komen adalah segalanya untuk menjadi populer..? Ternyata isi yang unik dan spesifik lebih penting kan..? Dan semoga ini bisa mendorong aku kembali menulis yang bermanfaat dan tak cuma ngoceh tak jelas. Tak usah takut susah payah membuat tulisan panjang lebar ga ada yang baca. Karena kata pak kyai, ilmu yang berguna tak akan putus pahalanya sampai kita mati nanti. Selama blog kita masih bisa diakses orang lain, amal kita akan terus mengalir. Tak ada salahnya kan kita menabung amal jariyah lewat blog. Masa amal gairah terus..?

Kalo kurang jelas, klik saja gambarnya ya...
Read More

30 Agustus 2010

Blengong

Di saat bulan puasa begini, aku suka ingat dengan apa yang dinamakan blengong oleh orang-orang di kampungku. Yang aku maksud blengong disini bukanlah bebek pantura yang merupakan blasteran itik dengan entok. Blengong adalah sebutan untuk sirine yang ada di perkebunan karet dekat rumah. Mungkin karena suaranya "ngoooooong...." jadi orang-orang menyebutnya sebagai blengong.

Sirene itu setiap hari berbunyi dua kali. Pertama jam 4 pagi sebagai panggilan kepada seluruh karyawan perkebunan untuk segera berkumpul di pabrik. Para penyadap memang harus berangkat ke gunung sejak pagi buta untuk mengerat pohon karet dan memasang mangkok penampung. Sirene kedua berbunyi jam 11 siang sebagai tanda para penyadap untuk berkumpul di pos pengumpulan getah karet. Mereka menunggu mobil tanki pengumpul getah yang sering disebut latek berkeliling ke pos pos pengumpul yang disebut patrol.

Read More

Nawaitu di Ramadhan Kali Ini

Ada satu perbuatan baik yang sengaja aku hindari di bulan ramadhan ini. Aku berusaha untuk tidak menolak atau menjalankan sesuatu dengan embel-embel sedang puasa. Misalnya, mau misuh ga jadi trus bilang "kan lagi puasa...."

Aku mungkin mirip bagai bang Toyib yang sudah 3 kali puasa 3 kali lebaran ingin merubah pemahaman pribadi atas nilai ramadhan. Sejak beberapa tahun lalu, setiap ramadhan aku tak lagi ingin muluk-muluk. Mendadak agamis, semua kegiatan yang kira-kira pantas di bulan ramadhan diembat. Namun selepas ramadhan semuanya kembali lenyap tak berbekas.

Read More

27 Agustus 2010

Ngabuburbeurit Alkid

Aku ga tau mulai kapan istilah ngabuburit masuk ke kosakata umum untuk menyebut kegiatan jalan jalan sore menunggu maghrib di bulan puasa. Jaman aku kecil dulu, orang suka menyebutnya golet sore. Namun istilah-isitilah itu tetap merujuk ke bulan puasa. Jalan jalan sore di luar itu tak pernah orang nyebut ngabuburit.

Dan sore ini kali pertama aku keluar rumah di bulan puasa. Kemarin-kemarin aku lebih suka buka puasa di rumah, walau kadang lauknya dapat beli di lapang Karang Kotagede. Ini juga kesempatan pertama mengenalkan Citra dengan sepeda motor. Berangkat dari rumah agak siang yang masih panas, ternyata tak membuat Citra rewel. Alhamdulillah anak bisa mengerti kondisi ortu yang dah ga punya mobil lagi.

Awal jalan-jalan sore ini sih niatnya ke Malioboro. Tapi pengunjung lumayan padat jadi kurang nyaman. Yang seneng paling ibunya Citra yang bolak balik milih baju sampe lupa anak dan suami. Hahaha...

Cari tempat yang nyaman, aku meluncur ke alun-alun. Ga begitu rame sih, cuman kok panas dan debu beterbangan. Jadinya bablas ke alun-alun kidul. Suasana lebih adem dan ge terasa gersang. Lesehan buat nongkrong juga lebih banyak, walau menunya ga selengkap di Malioboro. Tapi ya harap dimaklumi, soalnya menu di Malioboro kan untuk golongan elit, sementara di Alkid untuk yang ekonomi sulit. Ga bakal jauh dari es campur, susu jahe, jagung bakar, nasi kucing dan mie rebus. Tapi yang pasti aura Alkid memang bikin hati damai, walau cuma ngleseh di trotoar.

Demikian siaran langsung menjelang maghrib dari lesehan Alkid.

Mobile Post via XPeria X-2

Read More

25 Agustus 2010

Melawan Kodrat

Menjalani hidup sebenarnya tidak terlalu rumit, karena semua sudah memiliki aturan alami yang harmonis. Hanya saja, manusia memang punya hobi mengeluh dan cepat bosan dengan apa yang ada. Sehingga aturan-aturan yang seharusnya menjadi kodrat mulai dikomplen dengan alasan tidak sesuai kaidah kenyamanan yang diinginkan.

Contohnya ketika hujan terus menerus turun beberapa hari ini. Ada harmoni alam yang aku pikir tak pas buatku. Hujan membuat cucian popok Citra tak bisa segera kering, sementara hujan juga membuat anak lebih sering ngompol. Keinginan dalam logika bodohku adalah sebaliknya. Kalo anak sering pipis, harusnya popok juga harus cepat kering. Kasus lainnya tentang hujan adalah nyamuk yang jarang menganggu tidur kita justru ketika musim hujan. Keinginanku kan juga sebaliknya. Jangan banyak nyamuk di musim panas, dimana aku ingin bobo semi bugil.
Read More

23 Agustus 2010

Masa SMP

Mumpung masih anget neh, aku mau nulis permintaan dari si Nyunyuns tentang SMP. Soalnya kalo ga langsung dikerjain, aku pasti lupa kayak biasanya...

Masa SMP, buatku sih ga ada yang luarbiasa. Masih imut, lugu dan belum mengenal pacaran. Pokoknya masih bujangan asli yang belum tercemar polusi air, udara apalagi polusi tidur. Yang jelas masa SMP merupakan saat pertama aku meninggalkan kampung halaman. Sebenarnya ga terlalu jauh jaraknya dari rumah, tapi karena kondisi jalan yang mirip sungai, jadinya aku ngekos.
Read More

22 Agustus 2010

Kamitetep

Pada waktu pindahan rumah beberapa bulan lalu, sebenarnya sudah diadakan pembersihan total berikut pengecatan agar segala demit penyakit tidak ndulit, setan ora doyan dan mak lampir ora mampir. Namun beberapa hari ini, muncul serangan gatal akibat serangga mungil yang orang Jawa menyebutnya kamitetep.

Wujudnya seperti ulat dan memiliki cangkang mirip kwaci. Suka nempel di tembok dan bila menyengat, masya alloh gatalnya sampai cengkring-cengkring. Aku yang tua aja sampai pecicilan bila tahu-tahu kulit bentol memerah, apalagi Citra yang kulitnya masih tipis.
Read More

Indonesia Merdeka 2 Januari

Ada obrolan pendek dengan seorang teman tentang kata nasionalisme. Temanku menanyakan kenapa aku dan sebagian masyarakat kita begitu skeptis terhadap pola pengelolaan negara kita saat ini. Segala yang dilakukan pengelola negara seolah tak ada yang benar dan selalu salah adanya.

Aku sendiri tak komentar banyak. Mungkin karena tahu temanku itu termasuk pendukung penguasa saat ini. Aku cuma bilang, ini sudah menjadi kesalahan umum yang juga dosa penguasa juga. Mereka yang awalnya ingin mencari kambing hitam agar terlihat bersih, secara tak langsung telah mendidik opini rakyatnya ke arah yang keliru.
Read More

20 Agustus 2010

Lepas Satu Ketergantungan

Dulu aku pernah berpikir, bahwa hidupku sudah tak bisa lagi lepas dari yang namanya hape dan internet. Namun ketika keluar kerja kemarin dan aku kebanjiran telepon atau sms, hape sengaja aku matikan. Seminggu ini, jangankan ingin menyalakan hape, menyentuh pun aku malas. Sebenarnya yang bikin malas tuh bukan hapenya, tapi tema sebagian besar telpon dan sms yang masuk. 

Banyak temen yang ga percaya aku keluar kerja begitu saja tanpa kabar berita atau tanda tanda alam di awalnya. Yang lebih menyebalkan lagi, tahu aku jadi penganggur, mereka nelpon tuh bukannya nawarin kerjaan. Tapi pada nanya aku mau kerja dimana atau usaha apa, mereka bilang pengen ngikut.
Read More

19 Agustus 2010

Teknisi vs Marketing

Saat ke Solo kemarin, beberapa orang sampai komplen melihat Citra ikut berpanas-panas ria. Apalagi ketika tahu dia baru berumur dua bulan. Sampai ada yang minta Citra dititipin dulu sementara aku jalan-jalan. Serba salah memang. Mau ditinggal di rumah, ga ada orang lain. Aku pergi sendiri juga susah, karena aku butuh ibunya.

Ini berkaitan dengan rencana jualan baju pasca menganggurkan diri. Walau aku pernah jualan baju muslim waktu masih di Kebayoran Lama dulu, aku tuh buta banget soal mode. Taunya jualan jualan dan jualan. Makanya aku butuh bantuan istri untuk memilih model-model yang sekiranya banyak yang suka. Soal kegaptekanku di bidang mode, tidak cuma satu dua orang yang komplen. Mereka suka bingung bagaimana caraku jualan kalo barang yang dijual saja aku tidak tahu.
Read More

18 Agustus 2010

Aku Ga Nasionalis Lagi

Bila biasanya bulan Agustus, segenap waktuku menjadi milik negara, Agustus ini Citra benar-benar tak mau melepaskanku. Ada saja alasannya biar selalu ditemani sepanjang waktu. Kalo dulu kerjaannya cuma nenen tidur pipis, sekarang jadi suka ngobrol walau ga tau bunyinya apa.

Kalo dah rewel dan tidak mau nenen, itu tandanya dia cuma pengen ditemani. Bosen telentang dan tengkurep, biasanya minta jalan-jalan keluar. Asal melihat kereta dorong dikeluarin dari dalam rumah, senyumnya pasti melebar. Bosan jalan-jalan, biasanya dia tidur di kereta dorong. Tapi begitu sampai rumah pasti bangun lagi.

Payahnya tuh dia punya kebiasaan jelek. Kalo udah nangis sampe gejol-gejol tetep dicuekin, dia suka memasukan jari ke mulut sampe gumoh. Kebiasaan lainnya tuh, suka minta naik ayah sambil tetep gejol gejol dan ketawa-tawa. Apalagi kalo trus ngompol apa ngobrok, tawanya semakin lebar.

Makanya agustusan kali ini, aku lupakan sedikit kata nasionalisme deh. Pusing juga terus terusan mikirin negara, sementara negara tak pernah mikirin rakyatnya. Lagian upacara kali ini kayaknya ga begitu rame dengan alasan puasa. Balap karung, makan kelereng, panjat pinang dan lomba-lomba dilaksanakan malam hari setelah tarawih.

Cuma pertunjukan kuda lumping yang dihilangkan total dari acara agustusan. Dilaksanakan malam hari pun katanya ga mungkin. Karena selama bulan ramadhan, setan beneran diiket siang malam. Kecuali setan setan yang suka nyambi jadi pejabat mau ngegantiin, mungkin bisa tuh...

Dirgahayu aja deh...

Mobile Post via XPeria
Read More

16 Agustus 2010

Pengen Ternak Belut

Perjalanan ke Solo kemarin, selain melatih anak menikmati panasnya dunia, juga untuk survai grosiran baju di pasar Klewer. Ini tindak lanjut dari planning menganggurkan diri kemarin. Awalnya sih aku pengen buka angkringan jualan nasi belut di lapangan Kotagede. Dengan pertimbangan yang jual nasi belut di jogja belum banyak, trus aku sedang berminat belajar ternak belut yang pasar ekspornya masih luas. Sebelum bisa produksi banyak dan mencapai pasar ekspor aku harus belajar dari kecil dulu. Makanya perlu bikin angkringan untuk menyalurkan hasil produksi awal dan sekedar buat penyambung hidup sehari-hari.
Read More

15 Agustus 2010

Ke Solo & Pengemis

Mengingat profesi sebagai pengangguran yang sudah tak punya berbagai fasilitas lagi, aku merasa perlu untuk mengajari Citra tentang hidup apa adanya sejak dini. Dan aku bersyukur dia tak rewel dan tetap menikmati perjalanan hari ini walau ini kesempatan pertamanya mengenal becak, angkot, pengamen serta pedagang asongan di bus. Dia juga tak terganggu oleh bising dan debu jalanan. Malah kayaknya dia lebih mengerti kondisi dengan tidak pipis saat berdesakan di terminal atau pasar. Pipis pertamanya baru ngucur saat istirahat di pendopo kraton. Dan dia baru throw big water begitu sudah sampai ke Jogja lagi menjelang maghrib.

Yang menarik dari perjalanan ke Solo ini adalah pengamen dan peminta-minta yang begitu banyak. Setiap satu pengamen turun dari bus seusai bertugas, pasti ada yang naik menggantikannya. Jadinya sepanjang perjalanan tak pernah sepi hiburan yang kadang ga jelas. Mau maksain tidur juga susah, karena suka disindir sama pengamennya lewat lagunya, "orang pelit kalo ada pengamen suka pura pura tidur..."
Read More

13 Agustus 2010

Indahnya Ramadhan

Ramadhan bulan yang istimewa memang benar sekali. Apalagi jaman masih kerja dulu. Biasanya berangkat jam 9 pagi pulang jam 9 malem, bisa berangkat lebih siangan dan pulang jam 4 apa 5 sore. Juga dikatakan bulan penuh pengharapan, dimana banyak orang berharap-harap cemas minimal menunggu THR dibagikan.

Bulan ramadhan ini kita memang disarankan untuk melupakan sedikit nikmat dunia dan memperbanyak amal ibadah. Karena tidurnya orang puasa juga ibadah, tak salah bila aku juga memperbanyak tidur tanpa ada yang berani menganggu. Mengganggu orang tidur sama saja mengganggu ibadah orang lain. Apalagi di bulan ini orang harus bisa menahan hawa nafsu termasuk marah. Jadi yang suka tidur siang di kantor, selamat deh...
Read More

12 Agustus 2010

Resmi Jadi Pengangguran

Hari ini hari pertama menjadi pengangguran. Sebenarnya masih harus ke kantor untuk ambil harta benda yang tersisa berupa buku-buku di gudang atas. Namun aku sengaja menunda itu agar tak terlalu mengusik perasaan teman-teman katanya kecewa dengan kepergianku. Juragan duren di depan galeri malah sempat ngambek dan ngomel-ngomel ketika dia tanya kenapa aku pergi, iseng kujawab dipecat si bos. hahaha..

Sebenarnya tak cuma mereka, aku juga sedih meninggalkan kebersamaan sekian lama. Tapi aku tak boleh hanyut dalam perasaan itu. Biarlah semua itu menjadi kenangan masa lalu. Ada beban masa depan yang lebih penting untuk aku jalani. Banyak memang yang mempertanyakan kenapa aku pergi sebelum ada pegangan lain.
Read More

11 Agustus 2010

Hari Pertama & Terakhir

Baru kemarin sore aku posting tentang janjiku ke anak istri untuk bisa lebih memperhatikan mereka dengan tidak lagi pulang malam. Hari pertama puasa ini, justru menjadi hari terakhirku di kantor ini. Tak terasa dua tahun sudah aku duduk di kursi itu dengan segala suka dan duka. Terasa agak berat juga ketika selesai beres beres kulihat meja yang kosong itu.

Andai saja aku tidak ikut membidani galeri ini sejak tahap babad alas, mungkin aku tak seberat ini meninggalkannya. Namun apapun yang terasa, aku tak boleh berpaling kembali. Ini saat yang tepat untuk pergi. Karena selama puasa sampai lewat lebaran, kegiatan boleh dibilang vakum. Jadi lebih mudah buat aku melakukan tansisi pekerjaan dengan staf-stafku.

Aku sendiri belum punya rencana setelah ini mau apa atau kemana. Yang jelas aku harus lepas dulu agar aku bisa lebih terpacu memikirkan masa depan yang lebih baik. Mencari peluang baru sementara masih punya pegangan, ternyata hanya membuatku bergerak setengah setengah. Mungkin benar kata orang tua, manusia musti kepepet dulu agar bisa bergerak cepat.

Biarlah kujalani hidup bersama keluarga sejenak. Setelah lebaran aja deh aku mulai mencari hidup dan kemenangan baru.

Selamat tinggal Tujuh Bintang Art Space

Post via XPeria

Read More

10 Agustus 2010

Citra Sudah Dua Bulan

Memasuki usia dua bulan, Citra makin bandel aja. Mungkin dia merasa takut untuk menjadi anak kalem, tar dibilang ga kayak ayahnya yang suka pecicilan. Anak itu sepertinya ga pernah betah diem. Kalo diletakan di tempat tidur, kaki dan tangannya terus saja gejol-gejol (basa gaulnya apa yah..?) Ditinggal ke dapur sebentar, sudah pasti kabur dia dari kasurnya. Makanya ga berani naruh dia si tempat tidur dan lebih sering lesehan di karpet.

Yang aku heran, dia ga pernah mau nggelundung ke arah meja tipi atau komputer yang penuh kabel listrik. Dia selalu menuju arah yang berlawanan. Jadi kalo kelamaan ditinggal sendiri, paling-paling nyungsep di kolong meja tamu.

Makanya aku suka kasihan ke ibunya yang setiap hari sendirian mengurus anak. Pernah aku saranin cari babysiter agar ga terlalu repot, tapi istriku ga mau. Aku sampai bangga punya istri yang tak mau anaknya diurus orang lain. Tapi ternyata alasanya adalah ga mau bayar orang cuma untuk jalan-jalan gendong bayi, sementara dia sibuk di dapur.

Hehehe iya yah..
Bisa-bisa istriku dikira pembantu dan babysiternya dikira ibunya Citra...

Sabar ya sayang, besok bulan puasa aku pulangnya sore terus kok. Habis lebaran tak coba cari kerjaan yang ga harus pulang malem. Kalo ada sih...

Post via XPeria

Read More

Menghormati Puasa

Pagi-pagi, ibu dari warung makan sebelah nongol di kantor. Dia mau minta sisa kain spanduk atau banner sisa pameran yang ga kepake. Katanya untuk nutup warung nasinya selama bulan puasa. Ketika aku tanya kenapa musti ditutup segala, jawabnya, "yo ngormati sing do puasa, pak..."

Mendengar kata menghormati, aku jadi ingat kebiasaan lama saat masih suka nge-SAR di hutan dulu. Aku sebenarnya tak pernah percaya dengan tahayul. Namun seringkali terjebak di dalamnya berkaitan dengan kepercayaan masyarakat setempat. Seperti ketika mencari korban yang hilang di Telaga Sunyi Baturaden. 
Read More

09 Agustus 2010

Euforia Ramadhan

Hidup di tengah masyarakat yang berbudaya kagetan memang membuat kita harus lebih sering menghela nafas panjang. Terutama melihat perubahan-perubahan yang teramat cepat di kehidupan sehari-hari. Belum sempat kita banyak melangkah mengikuti euforia yang berjalan, tren di masyarakat sudah berubah lagi. Apa yang kemarin terjadi akan segera menjadi angin lalu yang tak berbekas sama sekali. Dan semua itu selalu terjadi berulang-ulangs secara rutin.

Seperti menjelang ramadhan ini, aku melihat banyak banget yang mendadak religius. Baik itu manusianya maupun media masa. Semuanya terjebak dalam budaya basa basi yang menurutku benar-benar basi. Bukan aku menyalahkan orang berbuat baik. Tapi aku sering kecewa ketika melihat semuanya tak pernah sampai hati dan sekedar mengikuti tren.
Read More

Keamanan Data di Internet

Mendengar isu blekberi mau ditutup pelayanannya di UEA dengan alasan kedaulatan negara, beberapa teman pengguna blekberi ikutan komentar. Mereka juga mempertanyakan keamanan data yang mereka kirimkan menggunakan jaringan dan enkripsi RIM. Aku yang memang bukan blekberiah cuma nyengir saja. "Keamanan data opo, wong maksa pake blekberi cuma karena pengen ceting dan pesbukan doang. Ga ada alasan lain yang produktif..."

Kalo memang data pribadi dianggap data penting, apa selama ini mereka ga mikir kalo mereka selalu menyerahkan tanpa syarat milik pribadi mereka ke orang lain di internet. Kita ngeblog atau kirim imel, tetap saja semua itu tersimpan di server hosting. Foto atau video simpanan kita yang dikasih label privat pun, tetap saja mereka bisa membukanya. Siapa pula yang menjamin data itu sudah benar-benar hilang ketika kita menghapusnya. Bisa saja oleh pemilik hosting sengaja disimpan dalam recycle bin mereka.
Read More

08 Agustus 2010

Nonton Avatar

Beberapa hari lalu nemu film Avatar The Last Airbender dengan seeder lumayan dahsyat di piratebay. File ukuran 1,3gb kelar terdonlod dalam 2 jam. Walau masih kualitas telesync, karena memang dvdnya belum nongol, tapi kualitasnya lumayan bagus. A9/V7 deh...

Sempat aku tonton di kantor sambil donlot Green Zone dan Salt. Sore tadi 2 film dah beres kedonlot dan niatnya mau aku tonton pake layar tancep di rumah. Eh malah ketauan istri ada file Avatar. Yaudah, demi cinta aku harus mengalah. Halah...

Karena udah nonton, jadi ga begitu asik neh. Mau ngenet, ruangan digelapin. Jadinya onlen di hape neh. Padahal biasanya paling asik nonton layar tancep bareng istri sambil tiduran di karpet. Si citra juga anteng tuh ikutan nonton. Paling paling kalo dah laper suka ribut minta nenen. Abis itu anteng lagi ikutan nonton.

Kalo gantian aku yang laper, boro-boro dikasih nenen. Paling-paling disuruh bikin mie karena ga mau acara nontonnya keganggu. Tak lupa, "sekalian bikin dua yah..."

Post via XPeria

Read More

Belajar Judi

Walau bang haji bilang judi haram, tetap saja kita harus menjalani hidup seperti layaknya bermain judi. Untuk sukses orang butuh kemampuan, kemampuan, keuletan dan keberuntungan. Seringkali kita sudah mau, mampu dan ulet, namun karena keberuntungan belum berpihak, buntut-buntutnya bonyok maning bonyok maning.  Kasus sebaliknya, orang yang suka asal-asalan justru bisa sukses. Tapi apakah hanya karena itu kita jadi membiarkan diri hanyut menanti keberuntungan..?

Tentu tidak kan..?
Menjalani hidup perlu tantangan. Semakin berat tantangan yang kita hadapi makin berseni warna hidup kita. Walau tak sedikit yang mengeluh ketika semuanya terasa berat dan akhirnya menyerah. Hidup akan terasa hambar ketika semuanya berjalan datar. Makanya kita suka dituntut berjiwa petualang yang selalu mencari tantangan baru agar bisa dikatakan sukses. Hanya saja orang yang suka bertualang suka dicap kutu loncat yang tak bisa setia. Serba salah memang.
Read More

HaSoe

Menyambung cerita pendek dari hape kemarin...

Adalah Hadi Soesanto, satu-satunya lulusan ISI jurusan gemar menggambar yang bergelar SE alias Sarjana Electone. Cita-citanya sejak kecil adalah menjadi pelukis terkenal, menyesuaikan bakatnya yang gemar melukis di atas bantal ketika tidur. Keahliannya memindahkan cat ke atas canvas telah membawanya ke berbagai penjuru dunia. Makanya sekarang dia tengah mengejar ambisinya untuk bisa menjelajah ke penjuru akherat juga.

Kariernya berkembang pesat diberbagai bidang kesenian membuatnya meraih gelar seniman multitalenta. Walau aslinya dia banting supir jadi pemain kibod gara-gara lukisannya jarang laku. Namun dari situ popularitasnya meroket dengan segenap perjuangan dan dedikasinya sebagai anggota militan dari pasukan berani malu. Dari sekedar main kibod, dia nyanyi dan ngemsi juga. Cuma sayang mulut comberan telanjur jadi trade mark, sehingga bila dia ngemsi, sulit membedakan ini acara resmi atau dagelan.

Seniman yang sering dipanggil Hasoe ini begitu njawani walau sebenarnya dia berdarah chinese. Makanya dia lebih fasih mengatakan "afu" daripada "ni hao ma". Ketika di galeri ada workshop dengan seniman dari China dan Taiwan, dia aku daulat jadi moderator agar komunikasi bisa berjalan baik. Tapi yang terjadi dia malah balik menyuruh istriku untuk jadi translator, karena dia lebih banyak ngomong pake bahasa Jawa dengan alasan mempertahankan budaya. Sampai-sampai seorang peserta dari China komplen, kenapa malah orang Jawa yang lihai pakai basa mandarin. Dan ternyata satu-satunya kata mandarin yang dia pahami hanya "gong xi fa cai" yang katanya berarti selamat ulang tahun. Ini bisa dipahami karena dia memang sering dapat job di acara ulang tahun.

Hidup di dunia hiburan yang selalu segar, ternyata tak juga mampu menghilangkan sifat pelupanya. Seperti ketika dia ulang tahun dan mengajakku nongkrong di cafe bersama selebritis Jogja. Ketika mau pulang dengan merdu dia bilang maaf cuma dompetnya yang kebawa, uangnya ketinggalan. Aku pun tak mau mempersalahkan orang lupa dan cukup bilang, besok potong tanggapan ya. Dan sayangnya aku mulai ketularan penyakit pikunnya. Setiap kali nanggap, selalu lupa untuk motong honornya.

Walau sering berpenampilan seperti perempuan, dia mengaku laki-laki normal dan bukan banci. Apa yang dia lakukan semata-mata karena tuntutan profesi sebagai entertainer. Aku sendiri tak pernah meragukan hal ini. Karena dibandingkan dengan banci, penampilan dia memang lebih luwes, kewes, merakati, merakyat dan merakatak juga. Selain itu dia juga menjadi tutor di lokalisasi Sarkem. Namun kedekatannya dengan kalangan PSK tetap tak membuatnya suka jajan. Karena lebih seneng yang gratisan.

Benar-benar seniman multitalenta ini..?


Read More

07 Agustus 2010

Tebak Profesi

Pecicilan dari pagi menyiapkan pembukaan pameran, hanya menyisakan waktu sedikit untuk istirahat. Apalagi ketika event mulai dibuka, ketegangan demi ketegangan datang silih berganti. Selalu saja ada masalah kecil mengganggu walau sudah dipersiapkan seteliti mungkin. Tak pernah ada yang sempurna walau hanya sekedar spotlight tiba-tiba putus. Atau pas gunting pita, guntingnya malah entah kemana.

Saat ada sedikit waktu longgar, aku sempatin narsis sejenak deh. Melihat foto terpasang, apa kira-kira yang terpikir?

Tebak deh. Jawabannya aku tulis di postingan besok. Anggap saja kuis tebak wajah...

Post via XPeria
Read More

Tes Kengeresan Otak

Maap ga bisa posting dan banyak jalan-jalan, lagi persiapan pembukaan pameran neh. Buat pengisi akhir pekan mendingan test tingkat kengeresan otak aja deh. Ini dapat nemu udah lama, tapi lupa alamatnya dimana. Jadi yang merasa idenya tercuri, mohon maap yah...

Lihat gambar dibawah dan jangan scroll ke bawah sebelum melengkapi bagian yang kosong.

Read More

05 Agustus 2010

Isu Sesat Redenominasi

Penguasa negeri ini memang ono-ono wae. Kasus yang sebelumnya belum selesai, kok mau-maunya buang energi dengan membuat isu tentang redenominasi rupiah. Aku sendiri tak pernah tau apa itu redenominasi selain uang seribu berubah jadi seperak. Muter-muter di google, akhirnya nemu definisinya di Kompas.
Redenominasi berarti penyebutan kembali atau penyederhanaan dari satuan harga maupun nilai mata uang yang ada. Satuan Rp 1.000 disederhanakan menjadi Rp 1, misalnya. Hal ini berlaku menyeluruh ke harga-harga barang dan jasa di negara tersebut. Sepotong roti yang tadinya seharga Rp 1.000, juga disederhanakan menjadi Rp 1. Dalam hal ini, tidak ada yang dirugikan dari sistem redenominasi. Tujuannya adalah juga sebagai efisiensi penghitungan dalam sistem pembayaran.

Sebagaimana di jelaskan di berbagai media, redenominasi ini bukan sanering. Istilah terakhir ini adalah pemotongan uang. Bila sanering, maka nilai uang dipotong, namun harga-harga barang tetap. Sanering menyebabkan daya beli masyarakat terpangkas. Misalnya gaji kita besarnya Rp 5 juta, terkena sanering menjadi Rp 5. Sementara harga sepotong roti tetap Rp 1.000. Artinya, daya beli masyarakat akan menurun drastis dengan adanya sanering. Kita jadi tak mampu membeli roti lagi. Biasanya, sanering dilakukan dalam kondisi ekonomi yang tidak sehat dan inflasi yang melejit tidak terkendali.
Read More

Salah Tangkap

Kembali tentang Gandhung, tukang becak yang fenomenal di kalangan seniman Jogja yang pernah aku ceritakan disini dan disini.

Sejak awal dia memang sering banget mampir ke galeri bersama becak kesayangannya. Setiap datang, dia tak pernah lupa mengajakku makan di warung sebelah. Habis makan pasti beli rokok dan nawarin pijit. Acara terakhir setelah pijit yang justru bikin pegel itu, dia akan menghampiri ibu warung dan bilang, "Bu, aku makane pake ini itu dsb yang bayar mas Eko yow..."

Bosen bolak balik diajak makan, selanjutnya aku lebih suka menolak. Begitu juga tawaran pijitnya. Dan akhirnya dia berubah haluan. Setiap kali datang dia hanya minta uang buat beli jamu pegel linu agar tetap perkasa ketika menggenjot becaknya.
Read More

Tata Krama

Walau ketemu sebentar karena mbakyu Silvy udah harus balik ke Belanda, tapi ada obrolan menarik dari beliau tentang sopan santun. Selama ini kita begitu berbangga hati dengan sebutan bangsa yang ramah tamah, walau benar apa kata mbak Silvy, tata krama yang mana..?

Selama ini kita suka mencela orang barat yang katanya tak kenal unggah ungguh. Tak perlu terlalu jauh deh, yang deket-deket aja, orang Jogja sering menertawakan orang dari kultur Banyumasan hanya karena bahasa yang katanya ngapak dan tidak sopan. Alasan tidak sopan orang ngapak dan orang barat tuduhannya hampir mirip. Tidak ada perbedaan kasta dalam berbahasa. Kepada orang tua atau anak muda tetap menyebut you, kalo orang ngapak nyebutnya rika.
Read More

04 Agustus 2010

Belajar Konsisten

5y9 Km M5H mrh y? nt cPt Tw..

Pagi-pagi dapet sms nyasar kayak gitu. Padahal jangankan yang nyasar, dari orang yang aku kenal aja kalo dah disingkat-singkat tak pernah aku mau baca. Apalagi yang pakai huruf-huruf ajaib gitu. Ga peduli isinya penting apa engga, pokoknya aku ga mau bersusah payah menerjemahkan. Yang pasti aku ga ingin salah tangkap dengan maksud pesannya. Coba aja terka, kira-kira maksudnya apa. Kalo aku sih membacanya, "sayang kamu masih murah ya? nanti copot tau.. "
Read More

Berbagi Tugas

Hidup dalam keluarga kecil memang menyenangkan. Tidak terlalu banyak urusan yang bikin ribet. Walau beresiko harus mampu berbagi tugas dengan istri, terutama setelah si kecil lahir. Untung saja biarpun aku pulang kerjanya malam, aku berangkat ngantornya siang. Jadi pagi-pagi bisa bantu-bantu urus rumah. Cuma sayangnya, aku bangunnya suka kesiangan. Itu saja masalahnya.

Dari berbagai pekerjaan rumah tangga, yang paling aku sukai sebenarnya masak. Sejak jaman pramukaan dulu, aku paling lihai untuk urusan masak mie instan. Sayang istriku suka terpengaruh gosip teman-teman pramukaanku dulu yang suka bilang aku kalo masak sayur suka banyak rumputnya. Masak air aja gosong, jadinya untuk urusan yang satu aku dilarang keras menyentuhnya. Padahal menurut aku sendiri, masakanku sekarang dibanding dulu udah lebih mendingan. Mendingan beli di warung maksudnya...
Read More

03 Agustus 2010

Polisi vs Kepemimpinan Informal

Miris juga melihat kenyataan bila masyarakat kita semakin lama semakin anarkis, sementara negara dan penegak hukumnya makin tidak berdaya mengatasi semuanya. Bagaimana mungkin bisa semuanya terselesaikan secara tuntas bila secara internal, kelembagaan negara juga carut marut tak karuan. Terlalu banyak lembaga hukum dibuat, namun nyatanya tidak saling mendukung dan justru saling serang seperti cicak vs buaya kemarin.

Aku pikir sudah saatnya kita kembali ke masa lalu, dimana kepemimpinan informal bisa berfungsi baik dan tidak terpinggirkan. Yang aku maksud kepemimpinan informal adalah pemberdayaan sumber daya lokal yang ada di lingkungan setempat.
Read More

Jempolholic

Buat kamu jempoler dan komenger, kali aja mau gabung disini...
Nih link tekapenya http://www.facebook.com/thatuevoo?v=wall&ref=ts

Hehehe ono ono wae...

Post via Xperia
Read More

Coret-Coret

Mencermati komentar media dan pejabat berwenang tentang hapening art yang dilakukan Pong Harjatmo, aku pikir semuanya kok ga ada yang pas ya..? Mereka tuh menyebut penulisan pesan itu sebagai "coret-coret". Aku kira anak SD pun tahu kalo membuat barisan huruf bermakna itu namanya menulis, bukan mencoret. Orang-orang media masa dan para pejabat itu emang nilai bahasa Indonesianya cuman kursi kebalik atau ijasahnya nyogok sih..?

Aku bukain dari Kamus Besar Bahasa Indonesia deh. Yang penasaran bisa akses sendiri disini.
Read More

02 Agustus 2010

Kembali ke Peradaban

Berkumpul kembali dengan anak istri, buatku sama saja dengan kembali ke peradaban setelah sementara waktu hidup di alam kegelapan. Bagaimana tidak gelap, ditinggal istri untuk melahirkan di kampung beberapa bulan saja sudah bikin kehidupanku begitu berantakan. Jarang pulang ke rumah dan lebih sering jadi doktor alias mondok di kantor. Pulang paling banter seminggu sekali untuk nyuci kalo stok pedalaman dah habis. Padahal kalo ngumpul di mess kantor, sudah jaminan bahwa makan tidur ga bakalan teratur.

Makanya ketika istri nelpon minta dijemput, wah senengnya minta ampun. Siapa yang ga seneng sih punya istri sayang suami dan ga betah hidup berjauhan. Makanya langsung aku jawab secepat kilat, "yess... udah kangen ya, bu..?"

Dan istriku jawabnya, "iya neh, kangen. Kangen ada yang bantuin gendong anak kalo tengah malem rewel..."
Read More

01 Agustus 2010

Mental Kere & Elpiji 3 kg

Aku sampe mules kalo liat berita tentang tabung gas 3 kg dan saling tuding pihak-pihak yang terkait. Bukan masalah apa-apa. Tapi karena melihat kebiasaan di negeri ini yang senengnya saling hujat sesaat setelah itu tak pernah ada tindak lanjutnya. Apalagi kalo udah ada kasus baru, langsung deh ewes-ewes bablas angine...

Aku pikir semuanya salah kok. Program pemerintah ini aku pikir sudah benar agar beban subsidi tidak terlalu membebani APBN. Namun sayang kurang sosialisasi tentang prosedur keamanan penggunaan elpiji. Juklaknya di level atas mungkin sudah ada, tapi pelaksanaan di lapangan seringkali jauh dari standar yang sudah ditetapkan.
Read More

Mimpi Bayi

Anak sekarang memang beda banget dengan jaman aku kecil dulu. Pengaruh teknologi begitu terasa sejak anak masih bayi. Seperti Citra yang mulai belajar komunikasi dengan lingkungan sekitar. Bila dulu asal bangun pasti nangis minta nenen, sekarang makin jarang dan lebih sering ngoceh, tersenyum sambil memperhatikan lingkungan sekelilingnya. Dan sepertinya tipi cukup dominan menarik perhatiannya.

Bila diletakan di ruang tipi, matanya terus bergerak memperhatikan apa yang tertayang. Tapi kesukaannya persis seperti kakak dan adik sepupunya. Lebih suka iklan dari pada acara lain. Saudaranya pun begitu, asal tayangan iklan selesai langsung ambil remote untuk pindah chanel, cari iklan lain. Udah pada ngerti kali ya, kalo nonton sinetron atau berita itu memang menyebalkan..?
Read More

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena