08 Agustus 2010

Belajar Judi

Walau bang haji bilang judi haram, tetap saja kita harus menjalani hidup seperti layaknya bermain judi. Untuk sukses orang butuh kemampuan, kemampuan, keuletan dan keberuntungan. Seringkali kita sudah mau, mampu dan ulet, namun karena keberuntungan belum berpihak, buntut-buntutnya bonyok maning bonyok maning.  Kasus sebaliknya, orang yang suka asal-asalan justru bisa sukses. Tapi apakah hanya karena itu kita jadi membiarkan diri hanyut menanti keberuntungan..?

Tentu tidak kan..?
Menjalani hidup perlu tantangan. Semakin berat tantangan yang kita hadapi makin berseni warna hidup kita. Walau tak sedikit yang mengeluh ketika semuanya terasa berat dan akhirnya menyerah. Hidup akan terasa hambar ketika semuanya berjalan datar. Makanya kita suka dituntut berjiwa petualang yang selalu mencari tantangan baru agar bisa dikatakan sukses. Hanya saja orang yang suka bertualang suka dicap kutu loncat yang tak bisa setia. Serba salah memang.

Sebagaimana layaknya orang berjudi. Kita selalu dihadapkan pada banyak pilihan yang kita seringkali tak tahu apa akibat dari pilihan kita. Seringkali sekali memilih kita memperoleh keberhasilan yang melimpah. Tak jarang kita salah pilih terus terusan. Saat begitu kita suka mengeluh dan menyalahkan pilihan yang terlalu beragam. Sementara dilain sisi kita suka kebingungan saat tidak punya pilihan.

Itulah sebabnya kita tak terlalu salah bila belajar dari penjudi. Saat memasang satu taruhan, dia selalu pasang taruhan cadangan. Dalam dunia strategi mungkin ini yang suka disebut plan B atau rencana cadangan. Cadangan ini bisa dijalankan bersama, bisa pula dijadikan persiapan pengganti dikala rencana sebenarnya dianggap tak bisa dilanjutkan. Dan sayangnya seringkali kita melupakan plan B apalagi plan C ini dikala apa yang dijalani terasa manis.

Seperti yang aku rasakan sekarang. Terlalu damai menjadi karyawan dan merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan seringkali menghanyutkan. Jarang aku berpikir bahwa aku tak mungkin selamanya begini. Ketika perusahaan bangkrut atau kena PHK baru aku menyesali kenapa aku tak punya usaha cadangan. Saat masih berusaha sendiri pun aku seringkali terlalu fokus pada apa yang aku jalani. Tidak ada cadangan yang kuat sehingga ketika usahaku babak belur, aku pun tak bisa berbuat apa-apa selain memulai lagi dari nol.

Menjadi orang Jawa yang sejak kecil dijejali faham narimo ing pandhum memang indah. Tapi semua itu membuat aku jarang memikirkan persiapan kedua. Tak salah bila kita diharuskan belajar sampai ke negeri China. Falsafah bisnis orang China memang aku rasakan sangat hebat. Mereka pejudi ulung yang berani ambil resiko. Di lain sisi mereka juga kuat sekali menahan diri.

Seperti seorang teman chinese yang pernah belajar usaha bersama dari nol. Dia begitu kuat dengan prinsipnya. Dia menggaji dirinya cuma 500 ribu sebulan. Hasil kerjanya sebulan sejuta atau 10 juta, dia tetap segitu mengambilnya untuk keperluan pribadi. Setelah omsetnya mencapai target, baru dia naikan gajinya. Beda banget dengan aku yang baru dapat duit 10 ribu saja dah langsung ribut nraktir teman. Banyak juga sih teman-temanku yang sukses belajar falsafah china. Sayang kebanyakan cuma lulus di pelitnya, bukan etos kerjanya.

Memiliki rencana cadangan pun bukan hal yang mudah. Apalagi buat aku yang seringkali tak bisa fokus ketika mengerjakan beberapa hal yang berbeda. Berusaha memecah perhatian kadang malah membuat semuanya kacau. Itulah sebabnya aku berusaha untuk berbagi dengan istri atau teman. Sebagaimana halnya bandar judi yang selalu bisa menang karena punya asisten yang disebut colok.

Kalo dianalogikan mungkin seperti cerita lama dari pedalaman Afrika. Dimana seorang pemburu handal tetap tidak bekerja seorang diri. Dia selalu ditemani anjing pemburu dan seorang pembantu. Jadi ketika dia hendak menangkap seekor gorila yang tengah ngorok di atas pohon, dia atur strategi terlebih dahulu sebelum memanjat.

"Hei, njing. Kalo nanti gorilanya jatuh, cepetan kamu gigit ya. Trus kamu, cung, pegang pentungan..."

Secara logika, untuk apa pembantunya pegang penthungan, toh sudah ada anjing pemburu yang siap menyergap si gorila setelah dia penthungin dan jatuh dari pohon. Anjing merupakan plan B sebagai persiapan kalo-kalo si gorila masih segar bugar begitu sampai ke tanah. Pembantunya merupakan plan C. Masalahnya anjing kadang ga bisa membedakan mana gorila dan mana pemburu. Jadi kalo pemburunya sendiri yang jatuh, bukannya si gorila, pembantunya harus siap menthungin si anjing.

Tapi bisa saja kejadiannya berbeda.
Pemburu digampar gorila dan pembantunya digigit anjing.

Nah, itulah yang namanya kalah dalam berjudi dengan kehidupan...

Semoga kita bisa selalu menang tanpa bermain curang...
Kalo tetap kalah, tawakal aja deh...

3 comments:

  1. wah saya juga suka judi, main poker di fb, hehe

    BalasHapus
  2. bwehehee...pas lagi nyari gambar judi, ketemunya malah ini...halaaa
    ijin kecup gambarnya yey

    BalasHapus
  3. anda percaya jika gambling bisa anda jadikan sebagai bisnis anda dalam menghasilkan uang...???Lebih baik baca saya di casino.maniaxz.blogspot.com anda akan menjadi gambling sebagai investasi anda,tidak pernah kalah dan sebagai nya.jika anda sudah kaalah banyak silahkan membaca blog saya dan kontak saya.salam saya casino.maniaxz.blogspot.com

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena