05 Agustus 2010

Isu Sesat Redenominasi

Penguasa negeri ini memang ono-ono wae. Kasus yang sebelumnya belum selesai, kok mau-maunya buang energi dengan membuat isu tentang redenominasi rupiah. Aku sendiri tak pernah tau apa itu redenominasi selain uang seribu berubah jadi seperak. Muter-muter di google, akhirnya nemu definisinya di Kompas.
Redenominasi berarti penyebutan kembali atau penyederhanaan dari satuan harga maupun nilai mata uang yang ada. Satuan Rp 1.000 disederhanakan menjadi Rp 1, misalnya. Hal ini berlaku menyeluruh ke harga-harga barang dan jasa di negara tersebut. Sepotong roti yang tadinya seharga Rp 1.000, juga disederhanakan menjadi Rp 1. Dalam hal ini, tidak ada yang dirugikan dari sistem redenominasi. Tujuannya adalah juga sebagai efisiensi penghitungan dalam sistem pembayaran.

Sebagaimana di jelaskan di berbagai media, redenominasi ini bukan sanering. Istilah terakhir ini adalah pemotongan uang. Bila sanering, maka nilai uang dipotong, namun harga-harga barang tetap. Sanering menyebabkan daya beli masyarakat terpangkas. Misalnya gaji kita besarnya Rp 5 juta, terkena sanering menjadi Rp 5. Sementara harga sepotong roti tetap Rp 1.000. Artinya, daya beli masyarakat akan menurun drastis dengan adanya sanering. Kita jadi tak mampu membeli roti lagi. Biasanya, sanering dilakukan dalam kondisi ekonomi yang tidak sehat dan inflasi yang melejit tidak terkendali.

Sepintas kelihatannya begitu sederhana dan tak akan bikin ribet seperti proses sanering yang pernah kita lakukan ketika rupiah didevaluasi pada 30 Maret 1983 dari Rp 702,50 menjadi Rp 970 per USD guna mengembalikan daya saing Indonesia. Kata pejabat yang berwenang, intinya cuma untuk menyederhanakan denominasi rupiah agar angkanya tidak terlalu besar.

Kalo memang niatnya seperti itu dan yakin tidak akan ada masalah sih gapapa. Bagaimana bila kejadiannya kemudian seperti di Korea Utara. Dimana terjadi rush besar-besaran dan pasar gelap bermunculan untuk melarikan won menjadi yuan atau USD. Yang kepikiran di otakku, isu ini hanya untuk meramaikan suasana saja agar masalah-masalah besar yang saat ini heboh di masyarakat segera hilang dari pandangan publik.

Yang lebih parah lagi, bila masalah moneter itu merembet ke bidang lain. Misalnya, dongeng 1001 malam menjadi kisah 1 malam dan 10 menit. Peribahasa berubah menjadi mati 0,001 tumbuh 1. Puisi Chairil Anwar berubah menjadi "Aku mau hidup 1 tahun lagi..."

Saat SBY pidato, dia akan menutup dengan ucapan bersatu-satu terimakasih. Kepulauan seribu menjadi kepulauan satu.Pedagang kakilima saat diuber Satpol PP akan cepat ketangkep karena cuma mengambil langkah satu. Kasihan hewan kaki seribu, jalannya akan melompat-lompat karena kakinya tinggal satu.

Yang paling menentang jelas Megawati karena namanya akan menjadi Kilowati...

Maap kalo jadi suudzon...

Ilustrasi The Power
Karya Saptoadi Nugroho
Koleksi Tujuh Bintang Art Space

21 comments:

  1. Hahahah,,, awalnya sy dibuat serius dengan postingan ini...
    Sy juga mau tau lebih jauh ttg pendefinisian utuh terkait redonominasi... (begitu y tulisannya?)...
    eh,,, ternyata plesetannya bkin sy jdi tebahak2...

    kata atau istilah yg berbnyi seribu bakal brubah mjdi 1...
    salah satunya adalah peristiwa mei berdarah pada seribu sembilan ratus sembilan puluh delapan (1998) berubah menjadi satu sembilan ratus sembilan puluh delapan,,,

    BalasHapus
  2. walah tetep mumet mas..apa itu redenominasi.....

    BalasHapus
  3. hahahaha...
    aq selalu memperhatikan paragpraph terakhirx...
    aq juga bingun nih sama pemerintah...
    century aja belum kelar2, mau lagi buat rencana yang kagak jelas...

    BalasHapus
  4. Ini ni yang lagi hot di public...REDENOMINASI walaupun ane ga begit paham namun dengan redenominasi mata uang akan lebih kecil mungkin ini akan menjadi stara dengan dolar kali ya.....!!!

    cuma penyesuainnya ini yang kayanya butuh extra lebih....

    happy blogging aj brader.

    BalasHapus
  5. Disambung ni uM....
    Emang si boz ujung ujungnya suka biki Ngakak ni heheheheheheh...

    BalasHapus
  6. Hahaha... berita yg panas jadi segar disini...
    Kalau benar dilakukan... ternyata redenominasi benar2 akan berpengaruh terhadap banyak hal ya..? :p

    BalasHapus
  7. ha ya itu, biasanya kerokan kan pake 200 perak. lha sekarang pake 0,2 perak. Hla rak le nyekeli kemeng iku...

    BalasHapus
  8. ah tetep ae, kakean seng di bahas ambek pemerintah hahaha, aku ga akan peduli sama hal hal yang ga ada hubungannya denganku, asala biaya pendidikan jangan di jadikan Rp.5000/bulan kelak setelah mata uangnya di ganti, hahahhaa..

    BalasHapus
  9. kayong tambah ruwet baen negaraku koh...!!!!

    BalasHapus
  10. Buehehehe... sekelas sama Maz Trie, sama Bimosaurus di MP juga rame :)

    BalasHapus
  11. "Nice artikel, inspiring ditunggu artikel - artikel selanjutnya, sukses
    selalu, Tuhan memberkati anda, Trim's :)"

    BalasHapus
  12. Redenominasi wah nyebut nya aja dah susah bgt tuh apalagi di praktek kan....Matur suwun mas wis niliki tulisan ngapak ku sing ora karuan.

    BalasHapus
  13. hihi
    itu efek redenominasinya tadi aku udah baca tuh di blognya mbak fanny
    kasian temenku, namanya mega nanti jadi kilo. ahaha

    BalasHapus
  14. wah,... kutange apik lik,.. hehehehe

    BalasHapus
  15. gapapa dh, tanggapi saja dengan akal sehat, ini hanya masalah nominal, nilai tetep sama, permen seribu jadi rp.1 uang baru..... anggap saja semua itu sebagai uang baru, bukan angka baru yang dipermasalahkan......

    BalasHapus
  16. hmmm ini yang sedang rame dibicarakan semua orang, pada dasarnya jika tujuannya untuk kebaikan dan kemajuan tidak ada salahnya hanya saja dalam prosesnya nanti saya rasa butuh waktu yg cukup lama untuk membiasakannya
    Sukses Slalu!

    BalasHapus
  17. semua niLai barang enggak apa-apa diredenominasi termasuk gaji pejabat, yang penting nominaL gaji kuLi enggak di redenominasi. biar pejabat pada berbondong jadi kuLi, hehehe...

    BalasHapus
  18. wah...kira'in seriusan....sahabat yg humoris....kalau gitu saya ucapkan satu terimakasih buat sobat ku...hahaha

    BalasHapus
  19. pepatah yang mengandung'seribu' apa lagi yak? malam seribu bulan,

    "bubur...bubur.... seribu...seribu... eh, satu...satu..."
    "bang bubur sini bang! beli satu dong, satunya berapa ya?"
    "satunya satu bu"
    "iya udah tau, maksudnya satu harganye berape?"
    "gini lho bu, 1 mangkok harganya Rp. 1"
    "oh iya saya yang lupa,redenominasi ya..."

    BalasHapus
  20. Memang lbh ringkes kalau nol nya sedikit. Kayak dolar Hong Kong juga gt. Uang 1 juta nol cuma 3, jd $ HK 1000. Salam kenal

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena