Dua tahun mungkin waktu yang teramat pendek untuk menguji sebuah kebersamaan. Makin terasa pendek, karena aku tak menganggap kebersamaan ini sebagai suatu ujian, melainkan keberkahan. Rasanya baru kemarin aku kenal seseorang di blog dan mempertanyakan apa keinginannya tentang rumah tangga. Keinginan dalam artian komitmen dan kemampuan untuk menjalaninya, bukan sekedar kata-kata klise yang selalu diucapkan banyak orang. Mendengar jawaban polos yang jauh dari angan-angan muluk, dengan segera aku tanya, "maukah menikah denganku..?"
Mungkin ini sebuah kecerobohan. Berniat menjalani hidup bersama tanpa tahu latar belakang selain yang terbaca di blog. Namun apa artinya semua itu bila rumah tangga buatku bukanlah untuk membuka-buka masa lalu. Membina keluarga adalah langkah untuk masa depan. Komitmen untuk jalan bersama sudah cukup menjadi modal dasar pembangunan.
Apalah artinya saling menumbuhkan rasa sebelum memutuskan, bila kenyataannya, berkali-kali mencoba menyuburkan cinta tetap saja resiko gagal tak bisa ditepis 100%. Terbukti 10 kali aku menyatakan cinta, 15 kali aku ditolak wanita. Cukup pertemuan singkat di terminal kedatangan Adi Sutjipto yang penuh kegugupan sampai lupa kenalan untuk test drivenya. Dan hari ini dua tahun lalu, niat hidup bersama itu disahkan orang tua hanya dengan dasar keikhlasan.
Pacaran setelah menikah ternyata teramat indah. Karena segalanya sudah halalan toyibah. Semua rasa yang dibutuhkan untuk hidup bahagia bisa tumbuh dengan sendirinya seiring waktu berjalan. Dari sekedar membuka hati sampai membuka yang lain-lain semakin mengeratkan rasa untuk terus bersama. Dengan proses awal tanpa cinta, nyatanya kebersamaan tetaplah berasa dan bisa terlahir yang namanya Citra.
Dua tahun memiliki rumah tangga ini, sudah cukup bagiku untuk mengatakan bahwa aku bahagia memilikinya. Segala goda dan coba selalu bisa diselesaikan dengan aman dan nyaman. Biar kata aku bukan pegadaian, namun selalu bisa menyelesaikan masalah tanpa masalah. Hidup harus terpisah jarak akibat tuntutan pekerjaan juga tak mampu menyurutkan segala rasa yang ada.
Citra yang menjadi buah cinta selalu menjadi segalanya dalam keluarga. Apalagi adiknya akan lahir beberapa bulan lagi. Kerinduan untuk selalu berkumpul bersama semakin menggunung. Tiada kata lain yang selalu terucap saat berbagi kata lewat udara, selain kata aku ingin pulang.
Ingin rasanya aku mengarungi lautan kembali ke Jogja
Sayang karungnya malah dipakai untuk tempat beras
Sabar ya, ibu dan anak-anakku...
Kesetiaan dan kesabaran kalian adalah pendorong hidupku
Bukan aku tak ingin membalas budi atas segalanya
Aku cuma masih bertanya, apa benar budi yang jadi pelakunya
Sudahlah...
Sudah mulai error kayaknya otak ini dirundung rindu
Aku sayang kalian semua
Kalo ABG bilang, ai misyu deh...
Terima kasih atas dua tahunnya
Aku hanya bisa buatkan sebuah buku kecil
Di www.rawins.com
Maaf bila masih versi betaMungkin ini sebuah kecerobohan. Berniat menjalani hidup bersama tanpa tahu latar belakang selain yang terbaca di blog. Namun apa artinya semua itu bila rumah tangga buatku bukanlah untuk membuka-buka masa lalu. Membina keluarga adalah langkah untuk masa depan. Komitmen untuk jalan bersama sudah cukup menjadi modal dasar pembangunan.
Apalah artinya saling menumbuhkan rasa sebelum memutuskan, bila kenyataannya, berkali-kali mencoba menyuburkan cinta tetap saja resiko gagal tak bisa ditepis 100%. Terbukti 10 kali aku menyatakan cinta, 15 kali aku ditolak wanita. Cukup pertemuan singkat di terminal kedatangan Adi Sutjipto yang penuh kegugupan sampai lupa kenalan untuk test drivenya. Dan hari ini dua tahun lalu, niat hidup bersama itu disahkan orang tua hanya dengan dasar keikhlasan.
Pacaran setelah menikah ternyata teramat indah. Karena segalanya sudah halalan toyibah. Semua rasa yang dibutuhkan untuk hidup bahagia bisa tumbuh dengan sendirinya seiring waktu berjalan. Dari sekedar membuka hati sampai membuka yang lain-lain semakin mengeratkan rasa untuk terus bersama. Dengan proses awal tanpa cinta, nyatanya kebersamaan tetaplah berasa dan bisa terlahir yang namanya Citra.
Dua tahun memiliki rumah tangga ini, sudah cukup bagiku untuk mengatakan bahwa aku bahagia memilikinya. Segala goda dan coba selalu bisa diselesaikan dengan aman dan nyaman. Biar kata aku bukan pegadaian, namun selalu bisa menyelesaikan masalah tanpa masalah. Hidup harus terpisah jarak akibat tuntutan pekerjaan juga tak mampu menyurutkan segala rasa yang ada.
Citra yang menjadi buah cinta selalu menjadi segalanya dalam keluarga. Apalagi adiknya akan lahir beberapa bulan lagi. Kerinduan untuk selalu berkumpul bersama semakin menggunung. Tiada kata lain yang selalu terucap saat berbagi kata lewat udara, selain kata aku ingin pulang.
Ingin rasanya aku mengarungi lautan kembali ke Jogja
Sayang karungnya malah dipakai untuk tempat beras
Sabar ya, ibu dan anak-anakku...
Kesetiaan dan kesabaran kalian adalah pendorong hidupku
Bukan aku tak ingin membalas budi atas segalanya
Aku cuma masih bertanya, apa benar budi yang jadi pelakunya
Sudahlah...
Sudah mulai error kayaknya otak ini dirundung rindu
Aku sayang kalian semua
Kalo ABG bilang, ai misyu deh...
Terima kasih atas dua tahunnya
Aku hanya bisa buatkan sebuah buku kecil
Di www.rawins.com
Karena Indonesia pun masih tanah air beta
Terima kasih atas kunjungannya
Terima kasih atas dua tahunnya
BalasHapusAku hanya bisa buatkan sebuah buku kecil
Di www.rawins.com
Maaf bila masih versi beta
Karena Indonesia pun masih tanah air beta
"He he he, memang sepertinya kita belum sepenuhnya merdeka ,,,,,"
Wak buku ne meskipun beta tapi mempesona mas, salam untuk Ayesha Citra ,....
BalasHapusYaaaa.... Kata-katanya eror dikit pokoke nyambung
BalasHapusKata my hunk, seseorang bisa diliat isi otaknya, dengan membaca blognya. Jadi aku rasa, nggak pa-pa Mas Eko membuat keputusan hanya dengan melihat blognya.
BalasHapusSelamat ulang tahun pernikahan, Mas. Semoga bapak dan ibunya Citra rukun terus sampek akhir hayat. :)
lagi kangen nih ceritanya. sip lah, semoga langgeng.
BalasHapusHappy anniversary ya =)
BalasHapusBtw, beneran tuh kenalannya lewat blog? o_0
BalasHapuskeren neh sudah buat buku. sukses selalu Mas...
BalasHapusmengamini cendrawasih11 saja.. hehhe
BalasHapusMoga happy ending ya pak!
BalasHapusWah beneran tuh cuma lewat blog doang, uhuhuhu..
BalasHapusJodoh itu..,wkwkwkwk
langgeng ya mas, sehat selalu
wkwkwk penuh dengan kata2 yang gmna gtu xixixi...
BalasHapusselamat ya mas, semoga makin langgeng
aiahhh..aku ngiri, mau dong nikah..
BalasHapus>_<.. sapa yang mau nikahin gue??wkwkkwk..
wah mas selamat ya, semoga langgeng..semoga dedenya juga lahirnya sukses, eh maksud'a lancar..nanti punya dede lagi ya :D
bte gak ada kotak follow nih?
BalasHapusah males bgt klo hrs subscribe via email >_<
wah...
BalasHapus2 tahun yg menyenangkan
semangat bosss......
looh baru 2 tahun to?.. kirain udah lama, secara kalo liat fotonya citra kan dah gede aja tuh..
BalasHapuswell, happy anniversary. moga makin langgeng pernikahannya ya om!