10 Juni 2011

Indonesian Air Force One

Acara satu jam bersama google hari ini, kok mentok lagi di urusan pesawat. Nemu yang semacam ini di detik.

Tak lama lagi Indonesia akan mempunyai pesawat kepresidenan sendiri. Pemerintah telah menemukan kata sepakat dalam penentuan harga pesawat dengan Boeing, produsen pesawat asal AS. Pesawat Boeing Business Jet 2 ini akan dibeli pemerintah dengan harga USD 58 juta. DPR sebelumnya sudah menyetujui pengadaan pesawat kepresidenan.

Saat ini, Sudi sudah membuat surat kepada Menteri Keuangan untuk pengadaan green aircraft. "Sudah ditandatangai persetujuannya 27 Desember 2010 yang lalu," kata Sudi. Dengan telah disepakatinya harga, maka pesawat ini akan mulai dirakit tahun 2012 dan diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2013.
Apa pada ga mikir, ekonomi rakyat saja masih babak belur kok ya tega buang duit sampe 500 M kayak gitu. Kebiasaan melihat rumput tetangga seringkali dilalap mentah-mentah tanpa mikir panjang. Wajar Amerika bikin Air Force One yang merupakan gedung putih kedua. Karena memang ekonomi mereka sudah sangat maju dan mereka memang doyan perang. Sehingga tak salah kalo nyiapin kantor kedua presiden yang salah satunya sebagai persiapan perang yang didesain canggih dan mampu terbang selama seminggu nonstop.

Kalo kita buka wikipedia, ada satu kalimat yang mengatakan, "however, any U.S. Air Force aircraft may carry the "Air Force One" call sign while the president is on board." Secara translit google, kira-kira artinya, semua pesawat AU Amerika dimana presiden berada akan disebut sebagai Air Force One. Berarti tidak harus pesawat khusus. Bisa pesawat biasa yang dilengkapi perangkat keamanan dan keselamatan setingkat dengan level presiden. Ahmadimejad saja merasa tak perlu membuat pesawat khusus dan selalu menggunakan pesawat komersial.

Lagian pejabat kita tuh punya kebiasaan ajaib. Setiap ganti pejabat, jarang yang mau menggunakan bekas pejabat lama. Pesawat selesai akhir 2013, sedangkan esbeye 2014 saja lengser. Setelah direyen esbeye setahun, apa presiden barunya masih mau pakai..? Yang ada malah jadi berburuk sangka, kalo pengadaan itu cuma sekedar cari proyek menjelang masa jabatan habis. Dapat 5% saja dari USD 58 juta, kayaknya cukup untuk pesangon pensiun. Lagian duit segitu kalo buat beli pesawat China MA-60, bisa dapat 15 biji tuh. Atau uangnya dikasihin ke Habibie biar proyek N2130 dilanjutkan. Apa malu pakai pesawat buatan sendiri..?

Biar informasinya ga sepihak, aku muter lagi di google dan nemu di kompas.
Pesawat kepresidenan yang digunakan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia sebenarnya tak hanya alat transportasi yang harus aman, nyaman, dan menjamin keselamatan, tetapi juga menjadi simbol atau citra kenegaraan. Kecelakaan pesawat Presiden Polandia Lech Kaczynski baru-baru ini menjadi pelajaran bagi semua presiden dan wapres.


Untuk presiden yang pro rakyat mungkin bolehlah. Tapi untuk pejabat yang harus kejeduk dulu baru mau mengerti, kenapa engga dicoba pake MA-60 seperti punya Merpati. Siapa tahu kalo dah ngerasain gimana sensasinya naik pesawat jatuh, baru sadar bahwa keselamatan rakyat dalam penerbangan sangat minim. Sebagai simbol biar dikatakan negara maju atau makmur, kayaknya akan lebih pas bila dengan cara memakmurkan rakyatnya dulu.

Soal pesawat kepresidenan sebelumnya, diungkap kompas begini

Untuk menopang lawatannya ke mancanegara dan pelosok Indonesia, Soekarno memiliki tiga pesawat C-140 Jetstar. Sebelum tiga Jetstar itu, Soekarno juga menggunakan Ilyushin Il-14. Pesawat mesin ganda baling-baling buatan Uni Soviet tercatat sebagai pesawat kepresidenan pertama sebagai hadiah dari Rusia kepada Indonesia. Hebatnya, kala itu Presiden AS pun belum memiliki pesawat kepresidenan. Soekarno tercatat gonta-ganti pesawat dengan menyewa Boeing 707 dari Pan American Airways.

Soeharto lebih memilih jenis pesawat lain yang dikelola Garuda Indonesia. Untuk lawatan pertamanya ke luar negeri, ia memilih DC-8 Garuda Indonesia. Jika berkunjung ke daerah, Soeharto memakai C-130 Hercules TNI Angkatan Udara, Helikopter SA-330 Puma, atau SA 332 Super Puma TNI AU. Soeharto lalu membeli Fokker 28 yang dioperasionalkan Pelita Air Service (PAS). Tercatat juga Soeharto pernah membeli Avro RJ-185 PAS. Untuk kunjungan muhibah ke sejumlah negara, Soeharto pernah menyewa DC-10 Garuda Indonesia.

Presiden ketiga RI, BJ Habibie, tercatat tak pernah memakai pesawat kepresidenan.

Saat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi presiden, ia memilih Boeing 707 yang dimodifikasi untuk lawatannya ke sejumlah negara. Gus Dur juga sering memakai Boeing Bussiness Jet (BBJ) 737-800. Pada era Presiden Megawati Soekarnoputri, pesawat yang sering dipakai MD-11 dan RJ-85 PAS.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga meneruskan tradisi sebelumnya menyewa Garuda Indonesia. Jenis Airbus A330 dengan variannya sering dipakainya.

Kalo rakyat sudah makmur sih gapapa. Perusahaan yang bener saja memperhitungkan, bahwa biaya untuk operasional harian jatuhnya lebih ekonomis dengan menyewa mobil rental ketimbang beli. Masa negara malah menggunakan manajemen toko yang memilih beli daripada rental dengan asumsi keuntungannya lebih tinggi jangka pendek, walau secara jangka panjang lebih boros. Emangnya negara ini tidak dipersiapkan untuk jaya selamanya ya..?

Jaman orde baru dimana ekonomi Indonesia bisa dikatakan maju - walau mungkin semu - saja, presidennya nrimo naik Hercules. Pesawat yang sama dengan yang digunakan kopral TNI AU dengan resiko bisa jatuh sewaktu-waktu saking bobroknya. Lebih mengenaskan lagi Habibie. Beliau bisa bikin pesawat, tapi tak pernah kepikiran pesawat kepresidenan.

Setengah trilyun cuma buat jalan-jalan presiden kayaknya enggak banget deh. Itu belum termasuk biaya operasional. Pesawat mahal tidak akan menjamin aman, karena budaya kita yang parah. Senengnya bikin proyek pengadaan tapi perawatan terabaikan. Asal dapat amplop dari tender proyek, besok bobrok emang gua pikirin.

Alutsista TNI saja kekurangan dana. Aneh saja kalo pesawat mahal dan canggih dikawal pesawat tempur yang suku cadangnya hasil kanibal. Apa pesawat pengawalnya ga bakalan mencret-mencret saat harus nginthil di belakangnya. Kalo memang terlalu klise bilang duitnya untuk memberdayakan rakyat kecil, mending buat memperkuat TNI AU saja, biar negara ga dilecehin tetangga akibat pesawatnya rongsokan semua.

Kalo mau main gitar, di KRL juga bisa pak
Belum perlu ngimpi pengen ngamen di pesawat canggih
Kalo cuma mau mengejar Citra, datang saja ke Jogja
Uber tuh si Citra yang lagi demen-demennya lari-lari
Mumpung ibue lagi butuh tukang ngasuh...

NB.
Maap berita sumbernya dipotong-potong biar ga kepanjangan
Berita selengkapnya, klik saja link-link diatas




15 comments:

  1. ckckckckck gile duit segitu buat beli pesawat
    walah pak presiden ini rakyatmu banyak yang mau kerumah sakit gak punya duit bagi2 atuh duitnya *geleng2 kepala*

    BalasHapus
  2. Sumpah, pemerintah kurang kerjaan. 500M tuh bisa buat ngasih makan dan nyekolahin jutaan rakyat. Parah

    BalasHapus
  3. namanya juga indonesia.
    semua harus serba "enak". gak mikir apa yaaa kegunaan uang segitu lebih baik digunakan buat yang berguna di bandingkan buat hal yang gak penting.

    BalasHapus
  4. belinya mahal... biaya perawatan pasti juga mahal. sayang banget duitnya ya..?

    BalasHapus
  5. belinya dicicil mungkin... hehehe. emangnya negara kita punya uang segitu banyak ya?

    BalasHapus
  6. weleh, coba aja kalo emang beneran jadi beli.. dijamin banyak doa yang nggak-enggak deh buat tuh pesawat. secara kalo pake duit pribadi sih boleh, laah ini duit rakyat je...

    BalasHapus
  7. Tapi katanya pihak kepresidenan, lebih irit lo kalo punya pesawat sendiri :D
    Selama ini katanya sih presiden masih nyewa pesawatnya Garuda.
    Nah, kalo punya sendiri akan hemat, cukup bayar bahan bakarnya aja.
    Tau deh bener atau nggak, hahaha... :))

    BalasHapus
  8. banyak proyek gak jelas nih Indonesia tuh...

    BalasHapus
  9. cuma mau bilang satu hal sama pak beye:

    SUNGGUH NAIF DIKAU NAK..

    hehe,
    dengan uang segitu banyak, mungkin bisa dialokasikan buat lapangan kerja baru bagi pengangguran..

    BalasHapus
  10. menurut gw kemahalan sih. mending yang murah meriah dan bisa di pake aja. karna alokasi dana bisa buat yang lain lah.

    tapi kadang investasi segitu bisa nutupin dana kunjugan luar negri juga lah.

    BalasHapus
  11. :D


    sy sepakat pemerintah punya air force one kalau pesawatnya MA-16

    kan katanya pemerintah selalu merakyat :D

    BalasHapus
  12. Cuma mo tanya...siapa sih yang dulu ikutan milih presiden ini?
    Yang ngerasa milih...harus ngerasa berdosa
    karena ternyata dia pemimpin yang milih beli pesawat duluan ketimbang beliin beras buat rakyat miskin...

    ohhh..janji pemimpin yang engga ditepati..kesihaaannn deh..

    BalasHapus
  13. somehow saya rindu pak harto.... meskipun beliau banyak menuai kontroversi
    dan pak habibie, well dalam masa pemerintahannya yang singkat saat itu kalau saya ngga salah ingat rupiah menguat tajam

    BalasHapus
  14. ya begitulah Para Pejabat kita kang, yg dipikirin ya cuma perutnya sendiri2... mana perduli sama rakyat, dan saking sombongnya ya kaya yg sampean bilang klo ganti pejabat pasti ganti tumpangan lha wong gengsi make barang bekas haha... :D

    mungkin pesawat kali ini mau di pake Pak Beye buat bawa pulang si Nazaruddin kali makanya muahal haha...

    BalasHapus
  15. Met siank Kang...

    OOT: aku mau jawab pertanyaan tentang hostingannya, klo dibanding sama 4shared jelas aku lebih milih Mediafire Sob hhe... soalnya biarpun koneksi ngadat klo di Mediafire tetep jalan hhe... beda ama 4shared yg langsung mandek, apalagi ziddu walah ampun2an aku upload di ziddu mah haha... klo 4shared yg aku kurang suka member free klo gak upload selama 3 bulan pasti file ilang, makanya aku lebih milih Mediafire :)

    met akhir pekan kang....

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena