22 Juni 2011

Mimpi Sedih

Engga biasanya aku mimpi sampe kaget begini.

Entah dimana lokasi syutingnya, yang jelas dalam mimpi barusan aku tuh lagi nyupir malam-malam dan dihadang banjir. Mobil aku pinggirkan dan aku turun numpang berteduh di warung reyot pinggir jalan. Sampai disitu aku kaget melihat penghuni warung ternyata adikku yang cowok lagi jualan gembus, jajanan kampung khas Cilacap.

Melihat adikku jadi penjual gembus, sementara aku berpenampilan necis (eh, emang kapan aku tampil rapi..?), aku kok merasa nelangsa yang tidak terkira. Terasa sesak di dada sampai aku terbangun dari mimpi. Aku terus saja terdiam dengan perasaan sedih tak mau hilang. Apalagi ingat usaha kecil adikku belum lama ini gulung tikar ditipu orang dan sekarang lontang-lantung cari usaha lain.

Tapi setelah sekian lama aku termenung, tanpa aku sadari kesedihanku telah bergeser dari awalnya. Aku tak lagi merasa kondisi adikku yang menyedihkan, tapi justru aku sendiri. Biarpun hidup sederhana dan apa adanya, adikku selalu ulet mencari jalan rejeki. Walau modal pas-pasan yang selalu tumbang saat digoyang orang, dia tak pernah bosan merintis lagi dari nol.

Sedangkan aku..?
Sudah tahu sifatku yang angin-anginan dan keras kepala. Setiap kerja sukanya ribut dengan atasan dengan alasan kreatifitas dihambat. Tapi setiap kali kabur dari pekerjaan, selalu saja aku cari lowongan pekerjaan baru. Tak pernah terpikirkan untuk merintis usaha sendiri dan membuka lowongan agar aku bisa menjadi atasan yang mengerti definisi kreatifitas kerja bagi karyawan. Padahal bila dilihat dari segi sifat, adikku lebih penurut dibandingkan aku yang susah diatur.

Kalo kenyataannya begini
Siapa yang lebih menyedihkan..?


8 comments:

  1. asal Cilacap ya Mas. Saya jugaaaaa.... *numpang* lahir di Cilacap wkwkwkkkk

    BalasHapus
  2. Tidak ada yang menyedihkan. Semua proses untuk menjadi lebih baik. Kita tau jawabannya, cuman berat untuk melakukan. Kuatkan hati aja berproses menjadi manusia lebih baik. Kiamat sudah dekat...

    BalasHapus
  3. wah Kang Rawins, aq seneng banget karo gembus. Inyong yo pengin nduwe usaha dw, ben ngrasakke py sich dadi boz hehehe

    BalasHapus
  4. Wah ini mbahas gembus ya,mnt dong,nyong ya wes 4 thn ora mangan gembus,..

    Kang Rawins~Aku jg kaya gt kang,gak pernah berfikir untk menjadi seorang atasan dalam kata lain gak prnh berfikir untk mencari terobosan baru mengubah nasib dari seorang pekerja menjadi wirausaha.Mungkin krn faktor modal yg nihil jd q gak berusaha ke arah itu.

    BalasHapus
  5. Haloo om. Ada tag nih. Ini linknya :
    http://risskanza.blogspot.com/2011/06/10-fakta-riska-mbem-sastro.html

    BalasHapus
  6. Setiap orang punya gaya yang berbeda dalam menjalani hidup, sesuai dg kepribadian masing2. Ada yg nyaman kerja sendiri tanpa tergantung orang lain, namun banyak yg nyaman jika merasa 'terjamin' hidupnya meskipun harus tergantung sepenuhnya pada orang lain.

    BalasHapus
  7. Ijin Kopas Boz... Ngakak terus baca ini....

    BalasHapus
  8. Upss sori salah tempat komen... niatnya komen yang disini: http://blog.rawins.com/2011/06/coretan-di-toilet.html

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena