24 September 2011

Mandi Tanpa Mumet

Tidak mandi sudah biasa
Kalo mandi luarbiasa...


Kutipan lagu bersejarah sejak jaman pramukaan dulu yang kadang masih berlaku hingga kini. Disini air bersih kadang susah. Kalo tidak ada jadwal kerjaan yang bikin keringetan, mandi sekali sehari sudah dianggap cukup. Apalagi aku tinggal satu kamar dengan pasukan programmer yang anti mandi pagi, sehingga status anak manja alias mandinya jarang semakin menjadi.

Temen-temen programmer memang jarang mandi pagi dengan alasan setiap malam begadang. Kalo pagi-pagi terus mandi bisa bikin badan meriyang. Ini kebalik dengan kebiasaanku. Kalo habis begadang, pagi-pagi aku justru harus mandi biar badan seger dan tidak ngantuk saat ngantor. Apalagi bila harus ke lapangan dan harus nyupir sendiri, tanpa mandi dulu bisa tidur di jalan tar.

Mandi sehabis begadang bikin sakit kepala memang pernah aku rasakan dulu. Sampai suatu saat aku dibilangin temen untuk merubah cara mandinya. Kebiasaanku sebelumnya, yang pertama kali diguyur saat mandi adalah kepala. Minimal cuci muka dulu baru menyiram badan. Sekarang cara mandinya dibalik, pertama kali disiram adalah kaki. Lalu siram, betis, dengkul, paha dan seterusnya. Kepala Diguyur paling akhir setelah badan merasa dingin.

Penjelasan medisnya aku tidak tahu. Bisa jadi analoginya sama dengan kasus kita kena gerimis sebagaimana aku tulis di hujan pertama. Seperti mesin mobil yang dipake terus menerus tanpa istirahat, kurang tidur membuat suhu badan meningkat agar suplai darah ke otak lebih banyak. Pendinginan secara mendadak akan membuat pembuluh darah mengecil yang mengakibatkan otak kekurangan darah. Wajar kalo kemudian kepala jadi pusing.

Bila kita guyur perlahan mulai dari kaki, paling tidak tubuh diberi kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan suhu itu. Informasi dari sensor tubuh sudah direspon sehingga asupan darah ke otak sudah diatur untuk antisipasi. Bisa jadi, kaki juga sebenarnya kaget ketika dia mendapat kesempatan pertama diguyur air. Tapi kan kaki itu tak sevital otak bila pembuluh darahnya menyempit mendadak. Kecuali untuk mereka yang otaknya di dengkul, mungkin beda lagi ceritanya.

Salah satu alasan kenapa kaki dulu yang dikasih rangsangan, mungkin berkaitan dengan wacana refleksologi. Dimana menurut pandangan medis China kuno, telapak kaki merupakan tempat berkumpulnya seluruh ujung syaraf dari seluruh tubuh. Segala penyakit yang ada di sekujur badan, bisa disembuhkan dengan memberikan rangsang ke syaraf telapak kaki.

Kasus semacam ini sering aku rasakan saat harus nyupir jarak jauh keluar kota. Saat lelah dan mata terasa berat, aku suka turun dari mobil dan berjalan-jalan di tempat berkerikil tidak rata tanpa alas kaki. Bila menemukan air pun, aku tak hanya cuci muka doang. Telapak kaki selalu aku siram juga. Entah itu benar secara ilmiah atau cuma sugesti, aku tak berani ambil kesimpulan. Coba saja sendiri deh, toh mudah dan murah tanpa efek samping. Tapi bila sakit berlanjut, hubungi dokter saja.

Yang jelas aku sudah rutin mandi pagi tanpa pusing kepala
Apalagi kalo habis lembur malam di rumah
Keramas pagi bener-bener bikin fresh
Kalopun kadang terasa sakit
Biasanya kepala yang lain




5 comments:

  1. Kalo keramas di rumah malah fresh... kalo berenang juga mesti gitu, celupin kaki baru nyemplung, byuuuur.

    BalasHapus
  2. Salam sahabat
    Weleh dari biasa jadi luar biasa kalo gitu mas xixixi

    BalasHapus
  3. Saiyah pernah baca di buku motivasi juga begitu. mandi dari kaki dulu, terakhir adalah kepala

    BalasHapus

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena