10 Februari 2008

Sabtu Hujan di Petang Senen

Minggu siang seusai ikut pertemuan di Warung Sroto Eling Eling, saya ke tempat Kang Ali mengambil perlengkapan perang. Rencana ke Solo yang kemarin tertunda hari ini harus berjalan. Maka meluncurlah saya ke Terminal Pasar Senen. Sampai di sana saya tidak langsung menuju pulau Gadung, tapi jalan dulu mencari anak jalanan yang kemarin sempat menemani saya menghabiskan waktu. 

Muter-muter ada setengah jam ga ketemu juga. Akhirnya saya berjalan menuju Stasiun Kereta. Belum juga sampai, hujan turun dengan lebatnya. Semua orang berlarian kesana-kemari mencari tempat berteduh. Aktivitas yang hiruk-pikuk orang berlalulalang berubah menjadi sepi. Tinggal beberapa anak-anak pengojek payung berlarian mencari pelanggan. 

Sepeda motor yang semula berjalan santai langsung tancap gas. Beberapa pengemudi bajaj pun turut menepi. Saya berteduh di bawah halte panjang di depan pasar. Alhamdulillah cukup untuk menepis curahan air dari langit. Tapi beberapa waktu kemudian, angin kencang turut meningkahi hujan yang semakin deras. Untuk menghindari semburan air dari samping saya mepet ke pohon besar. 

Mungkin sudah takdir saya harus basah kuyup, pohon itu tak kuasa menahan terpaan angin dan mematahkan dahan-dahan yang cukup besar. Memang tidak sampai merobohkan halte, tapi bikin sport jantung juga. Akhirnya saya dan beberapa orang yang disitu berlarian ke dalam pasar. 

Setelah hujan reda saya terus ke halte lagi dan menumpang bus kota menuju Pulogadung. Saat itu baru kepikiran kalau baju yang saya pakai termasuk yang di dalam tas kondisinya basah kuyup. 

Bimbang juga sih untuk mengambil keputusan antara balik kanan atau jalan terus. Kebayang engga sih dari Jakarta sampai Solo dengan baju basah..?


0 comments:

Posting Komentar

Sebelum membaca jurnal ini mohon untuk membaca Disclaimer dari Blog Rawins. Memberikan komentar dianggap telah menyetujui Disclaimer tersebut. Terima kasih

© 2011 Rawin, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena